Doa Hizkia Menolak Maut

Bible Text: Mazmur 102:25

Hidup adalah perjuangan, bukan takdir. Allah menjanjikan manusia dapat mencapai umur 70 tahun, kalau kuat 80 tahun dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan melayang lenyap. Manusia harus bergumul, berjuang di bumi untuk mempertahankan hidup, keluarga, pekerjaan, anak-anak, dan sebagainya.

Akibat dosa, manusia juga gampang terserang penyakit. Mulai pertengahan umur (sekitar 40 tahun) berbagai penyakit termasuk penyakit degeneratif menyerang manusia. Daud mengakui hal ini dalam Mazmur 38:4-8. Namun ia tidak menyerah kepada nasib, ia menaikkan doa meminta pertolongan. Hizkia bin Ahas, raja Yehuda juga pernah divonis Tuhan lewat nabi Yesaya bahwa penyakitnya tidak akan sembuh lagi (Yesaya 38:1). Namun karena ia percaya, setia umurnya diperpanjang 15 tahun.

Hizkia percaya kepada Tuhan

Hizkia adalah keturunan Daud, seorang yang setia dan hidup benar di hadapan Tuhan. Ia berumur 25 tahun ketika menjadi raja. Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.

Hizkia sangat membenci penyembahan berhala, dia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu berhala. Tuhan juga menyertainya dalam peperangan dan membuat langkahnya beruntung. Alkitab salinan bahasa Batak Toba mencatat: "Marhaposan tu Jahowa, Debata ni Israel do ibana" (2 Raja-raja 18:5). Supaya langkah kita beruntung harus dengan segenap hati percaya kepada Tuhan, dan jangan mau percaya kepada dukun!

Hizkia berdoa menangkis serangan raja Asyur

Baru empat belas tahun raja Hizkia memerintah, ia mulai mendapat serangan dari Sanherib, raja Asyur. Pasukan Sanherib terdiri dari 185.000 tentara. Raja Asyur ini juga merendahkan Hizkia dan berusaha memprovokasi rakyat Yehuda. Namun
rakyat Yehuda taat kepada Hizkia. Rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!" (2 Raja-raja 18:36). Hizkia tidak gentar karena percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Ia tidak pergi kepada dukun atau meminta pertolongan manusia, tetapi pergi untuk masuk ke dalam rumah Tuhan (2 Raja-raja 19:1) dan kemudian memerintahkan Elyakim, kepala istana dan Sebna, panitera Negara untuk menjumpai nabi Yesaya. Hizkia menaikkan doa agar Allah mendengar segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup (2 Raja-raja 19:6).

Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar." Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.

Doa Hizkia menolak maut

Setelah kejadian itu, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Banyak yang memprediksi Hizkia terserang tumor ganas yang tak tersembuhkan. Dan nabi Yesaya bin Amos, berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

Namun Hizkia tidak pasrah kepada nasib atau takdir, ia memalingkan mukanya kea rah dinding dan berdoa kepada Tuhan, "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.

Allah sangat menghargai doa orang yang setia, apalagi disertai dengan tangisan. Bahkan vonis yang telah dijatuhkan pun ditinjau kembali, umur Hizkia diperpanjang 15 tahun. Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN."

Allah sangat menghargai doa yang dipanjatkan. Karena itu kalau berdoa jangan diam saja, tetapi memperdengarkan suara bahkan seruan dan tangisan.

Dosa "pamer" yang blunder

Sangat disayangkan, setelah sembuh dari penyakitnya ia mulai suka menunjukkan kekayaannya. Raja Babel, Merodakh-Baladan yang mendengar kesembuhan Hizkia datang mengunjunginya ke istana. Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.

Lewat nabi Yesaya, Allah menegor Hizkia yang mulai suka pamer harta dan Hizkia mendapatkan hukuman dari Tuhan lewat nabi Yesaya: "Dengarkanlah firman TUHAN! Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel." Dan Hizkia menerima hukuman itu, karena baginya asal ada damai dan keamanan sudah cukup baginya.

Kematian yang Berbahagia, Berharga dan Mulia

Bible Text: Wahyu 14:13

Secara umum memang kematian dikategorikan atas dua bagian : di dalam Tuhan dan di luar Tuhan. Namun bila kita cermati dalam Alkitab, kematian dalam Tuhan juga mempunyai tingkatan yang berbeda. Penjahat yang di sebelah kanan Yesus yang sempat bertobat setelah mendengar 7 kalimat indah Yesus di kayu salib memang masuk surga, namun dia tidak sempat berbuat sesuatu untuk Tuhan.

Perbuatan baik kita akan menyertai kita sampai di surga. Bahkan secangkir air sejuk yang kita berikan tidak akan kehilangan upah atau pahala (Matius 10:42). Dalam Mazmur 116:15 disebutkan: "Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya."

Kematian yang berharga

Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita adalah orang-orang yang bahagia karena mendapat kasih karunia Tuhan. Abraham bukan hanya sebagai bapa orang beriman, tetapi juga sekaligus "sahabat Allah". Bahkan Daud, seorang yang sangat memelihara hubungan dengan Tuhan, yang hati Tuhan berkenan kepadanya.
Abraham mencapai umur panjang dan hidupnya diberkati oleh Tuhan (Kejadian 24: 1). Dalam salinan bahasa Batak Toba, disebutkan: "Alai nunga ubanon Si Abraham, nunga sahat sarimatua ibana, jala na pinasupasu ni Jahowa do Si Abraham di sasudenai."

Karena itu kita harus mengikut jejak iman Abraham yang begitu mengasihi Tuhan, bahkan sampai mengorbankan Ishak, anak yang dikasihinya. Kepada gereja, Israel rohani, mereka yang telah dibaptis dan mengenakan Kristus dijanjikan berkat Abraham. Dalam Galatia 3:29 disebutkan: "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."

Ishak mencapai "saur matua"

Ternyata Ishak melebihi ayahnya. Kalau Abraham mencapai umur 175 tahun (Kejadian 25:7), Ishak mencapai 180 tahun (Kejadian 35:28). Bahkan Ishak dicatat Alkitab mencapai predikat "saur matua". Dalam Alkitab bahasa Batak Toba disebutkan: "Dungi tos ma hosa ni si Isaak, jala mate ibana saur matua, jala mahap di hangoluanon, gabe dipapungu ma ibana tu angka ompuna jala ditanom si Esau dohot si Jakob, angka anaknai, ibana." (1 Musa 35:29)

Abraham memang lama beroleh keturunan. Dan justru setelah Sarah meninggal, ia menikah dengan Ketura dan memperoleh enam anak lagi: Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah (Kejadian 25:2). Jadi kemungkinan besar ketika ia meninggal anak-anaknya dari Ketura masih ada yang belum menikah, sehingga hanya mendapat status "sarimatua".

Namun Ishak, anak yang dijanjikan itu beroleh hanya dua anak, tetapi kembar, yaitu: Yakub dan Esau. Namun dari Yakub dan Esau yang telah menikah ia beroleh banyak cucu. Dari Yakub saja ia beroleh 13 cucu (12 lelaki dan 1 perempuan). Karena itu Ishak mendapat status "saur matua".

Hidup untuk berbuah, menjadi kesaksian

Rasul Paulus kepada jemaat Filipii mengatakan: "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus, itu memang jauh lebih baik tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu." (Filipi 1:21-24)

Memang kematian orang yang dikasihi Tuhan berharga, namun kalau hidup kita memberi buah bagi orang lain itu menjadi lebih berguna kalau kita panjang umur. Karena itu hidup tidak boleh disia-siakan, berbuat baik sebanyak mungkin selagi hidup!

Hidup yang dianugerahkan dengan umur panjang juga harus menjadi kesaksian, bahwa Tuhan memberkati orang benar, bahkan masih produktif, segar di usia tua (Mazmur 92:13–15), bahkan Tuhan masih menyiapkan pesta dengan indah (Mazmur 23:5 – BIS).

Kita harus mampu menjadi anggur kesukaan Tuhan sehingga mampu menahan embun kemurahanNya mengaliri hidup kita.

Kematian yang mulia

Ada orang tertentu yang harus meninggal dengan cara "martir" atau "syahid": mati demi mempertahankan iman atau keyakinan. Jenis kematian ini tidak dapat dimiliki semua orang, hanya kepada orang yang ditentukan Allah.

Di zaman penindasan atau aniaya gereja mula-mula, rasul-rasul, pemberita Injil, bahkan orang percaya banyak yang mati syahid karena Firman Allah dan kesakisan yang mereka miliki, dengan terang-terangan membela imannya sampai mati. Tokoh martir yang terkenal di zaman Paulus adalah Stefanus.

Para kaum martir mungkin tidak bisa lagi berbuat apa-apa, tetapi darahnya tetap "berteriak" menuntut pembalasan. Rasul Yohanes dalam penglihatannya melihat hal ini: "Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"" (Wahyu 6:9-10)

Tentu kita tidak meminta untuk menjadi mati syahid, karena hal itu sudah ditentukan oleh Allah sendiri (Wahyu 13:10). Namun kita juga harus siap apabila mati syahid atau menjadi martir, karena kita menerima kematian yang mulia di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia.

Berbahagia

Bible Text: Wahyu 1:3

Kitab Kejadian dan Wahyu adalah dua kitab yang paling dibenci setan, karena memuat kejatuhannya dan kebinasaannya. Dalam Kitab Wahyu kita menemukan 7 kali disebutkan kata "bahagia". Selain dipenuhi angka 12, kitab Wahyu juga dipenuhi dengan angka "tujuh". Kebahagiaan bukan ditentukan faktor luar seperti status atau jabatan tetapi lebih ditentukan oleh faktor internal, yaitu keadaan batin seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "bahagia" berarti:

Keadaan atau perasaan senang tenteram, bebas dari segala yang menyusahkan
Beruntung, berbahagia (mujur)

Tuhan mengamanatkan kepada Yosua untuk berpegang kepada firman Tuhan agar perjalanannya mujur (Yosua 1:7).

Berbahagia: Yang membacakan Firman

Kita tidak cukup hanya membaca Firman Tuhan dalam hati, tetapi juga membacakan dengan bersuara lantang. Dalam salah satu salinan disebutkan, "Blesed (happy) Who reads aloud (in the assemblies) the word of this prophecy."

Membaca adalah pendidikan tersendiri, sehingga pengetahuan kita bertambah. Kepada jemaat di kota Efesus, rasul Paulus sendiri menyebutkan, "Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus." (Efesus 3:4)

Membaca bukan sekadar melafalkan tetapi juga menyelidiki Kitab Suci setiap hari sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam. Jemaat di kota Berea lebih baik hatinya daripada jemaat di kota Tesalonika karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian (Kisah Para Rasul 17:11).

Berbahagia: Yang mendengar dengan baik

Kebahagiaan dan berkat yang akan kita terima juga sangat ditentukan bagaimana cara, sikap, respons atau tanggapan kita dalam mendengarkan Firman Allah.
Lewat nabi Musa, kepada bangsa Israel, Allah berpesan, "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi." (Ulangan 28:1)

Raja Daud sangat mempunyai tanggapan yan baik terhadap firman Tuhan, sehingga Ia berkata: "Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya.” (Mazmur 62:12). Dalam salinan lain (King James Version) disebutkan: "God hath spoken once; twice have I heard this; that power belongeth unto God." Apa artinya? Firman Allah terekam dalam pikiran (ingatan) dan juga hati. Karena itu Daud belajar menyimpan Firman Allah dalam hati (Mazmur 119:11) tetapi juga dalam ingatan atau pikiran (Mazmur 119:15).

Namun sangat disayangkan banyak orang Kristen tiap minggu ke gereja namun lupa khotbah minggu yang lalu. Yakobus memberi nasihat agar tidak menjadi "pelupa": "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." (Yakobus 1:25).

Yesus juga secara khusus menyampaikan kepada orang banyak bagaimana seharusnya menanggapi Firman: "Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya." (Lukas 8:18)

Abraham sebenarnya sangat berat untuk memberi anaknya Ishak untuk dikorbankan, namun karena ia mempunyai tanggapan yang baik, Allah justru memperkenalkan dirinya secara khusus sebagai “Jehovah Jireh” kepadanya di gunung Moria.

Berbahagia : Yang melakukan dengan setia

Supaya bahagia kita sempurna, kita tidak cukup hanya membaca atau mendengar Firman Allah tetapi juga harus melakukannya. Mungkin lewat membaca pengetahuan kita bertambah, lewat mendengar iman kita bertumbuh, tetapi pengertian hanya bagi mereka yang melakukan! Hanya orang yang memberi akan mengerti berkat dari memberi, hanya orang yang berpuasa yang akan mengerti kuasa dari puasa.

Dalam Yohanes 7:17 disebutkan: "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." Dalam Alkitab Terjemahan Lama, ayat ini berbunyi: "Jikalau barang seorang suka melakukan kehendak Allah, ia akan mengerti akan pengajaran ini"

Karena itu kita tidak bisa terus menjadi Kristen yang berpengetahuan saja tetapi harus mempunyai pengertian yang terus bertambah dan bertumbuh lewat "melakukan" Firman.

Mengetahui tanpa melakukan adalah laksana orang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir, lalu datang hujan, banjir dan angin sehingga rumah itu roboh. Sebaliknya yang mengetahui dan melakukan Firman akan membuat kita "bijaksana", "mengerti" sehingga walauhujan, banjir dan angin datang rumah itu tetap dan tidak rubuh, karena didirikan di atas batu (Matius 7:24).

Marilah kita melakukan Firman Allah dengan setia, karena kita akan memperoleh hasil 30 kali ganda, 60 kali ganda atau 100 kali ganda berdasarkan "pengertian" kita (Matius 13:23). Dan hanya dengan melakukan Firman Tuhan kita akan beroleh "pengertian".

Dari Yerusalem ke Yerikho (2)

Bible Text: Lukas 10:30-37 | Series: Yerikho

Yerusalem adalah puncak sukacita bagi orang Israel, umat Tuhan. Mereka paling sedikit tiga kali setahun naik ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun. Mereka juga mengingat nyanyian Sion yang riang gembira ketika mereka sedang dalam masa tawanan di negeri Babel. Namun tak dapat dipungkiri hal yang menyebabkan orang bosan dengan Yerusalem dan mulai menurun rohaninya dengan turun ke Yerikho hingga dirampok habis-habisan. Yesus, orang “Samaria” yang baik hati mau membebat luka itu.

Mengapa bisa meninggalkan Yerusalem?

Yerusalem dengan segala kegiatan ibadahnya sebenarnya harus menjadi kegirangan, sukacita bagi umat Tuhan karena dari sanalah Tuhan memerintahkan berkat dan perlindungan. Bangsa Israel walau negara kecil namun punya pengaruh besar karena begitu mencintai ibadah. Mereka menyisihkan hampir 30% dari seluruh pendapatannya untuk beribadah tiga kali dalam setahun ke Yerusalem.
Namun tidak heran, banyak orang menganggap beribadah membuang waktu, uang dan tenaga. Apalagi di akhir zaman ini kemajuan teknologi dapat membuat manusia terlena, meninabobokan rohani kita.
Bill Gates yang terkenal dengan perusahaan Microsoft-nya bahkan pernah menyebut: “Beribadah di hari minggu hanya membuang waktu, saya dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih berguna pada hari Minggu pagi.”
Namun pengaruh teknologi, rayuan teman seharusnya bisa diatasi bagi orang yang mengasihi dan menomorsatukan Tuhan. Sebab sesungguhnya kita hidup hanya oleh kasih karunia Tuhan. Kepada jemaat di kota Roma, Paulus menyebutkan “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” ( Roma 8 : 35 ).

Hati menipu diri sendiri

Sering tanpa kita sadari hati kita sendirilah yang membuat kasih kita kepada Allah berkurang, sehingga kita makin jauh dari Tuhan. Nabi Yeremia menyebutkan, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?” (Yeremia 17 : 9 )

Di kota Korintus, di mana banyak jemaat yang berpengaruh dan terkenal pintar, ditegor rasul Paulus karena bersifat kekanak-kanakan, karena suka berselisih. Ada yang menyebut dirinya golongan Paulus, Apolos, Kefas, bahkan yang lebih keren: golongan Kristus ( 1 Korintus 1 : 12 ).

Rasul Paulus juga menegor sikap mereka yang suka memegahkan diri dan menganggap diri sendiri lebih penting, sehingga ia berkata: “Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” (1 Korintus 4: 7).
Panglima Naaman pernah tertipu oleh hatinya sendiri ketika ia ingin sembuh dari kustanya. Ia berpikir akan disembuhkan oleh abdi Allah, nabi Elisa dengan cara terhormat. Ia kecewa dan gusar hatinya sehingga berkata: : “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!” ( 2 Raja-raja 5 : 11 ).

Untung panglima besar ini mau menerima masukan pegawainya, sehingga ia tahir dari kustanya dan kulitnya mulus seperti bayi baru lahir.

Akibat meninggalkan Yerusalem

Perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho menurun tajam, terjal karena perbedaan ketinggian yang signifikan (Yerusalem sekiitar 765 meter di atas permukaan laut, sedang Yerikho adalah dataran terendah di dunia, 403 meter di bawah permukaan laut. Tempat ini juga rawan dengan kawanan perampok yang siap mengiintai. Demikian juga secara rohani, bila hati kita jauh dari Tuhan, meninggalkan ibadah maka kita bisa jadi incaran iblis. Pencuri, perampok datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10 : 10a ). Mungkin harta kita dicuri, fisik kita disiksa, mungkin kedamaian kita dicuri oleh iblis. Umat Tuhan yang meninggalkan Tuhan akan mendapat pelajaran dan penghajaran dari Tuhan, membiarkan kita terpukul oleh musuh (Ulangan 28 : 25a).

Hanya YESUS yang sanggup menolong

Imam dan orang Lewi yang kebetulan lewat jalan itu tidak dapat menolong. Imam itu mungkin menyangka orang itu sudah mati, dan ia tidak boleh mneyentuh mayat (Imamat 21 :11). Mungkin ia harus segera mempersiapkan ibadah, sehingga tidak sempat untuk menolong.
Namun secara khusus orang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu membalut luka-lukanya dengan minyak dan anggur, menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri, dan membawa orang itu ke rumah penginapan. Keesokan harinya ia memberi 2 dinar kepada pemilik penginapan itu untuk biaya perawatannya sampai sembuh.
Sebenarnya Yesus sedang menyebut dirinya sebagai orang Samaria, karena orang Parisi dan Yahudi sering menganggap rendah orang Samaria. Yesus pernah disebut mereka orang Samaria yang kerasukan setan (Yohanes 8 : 48)

Minyak sering disertakan untuk menyembuhkan (Markus 16:13), namun bukan minyak yang menyembukan tetapi kuasa Tuhan. Anggur menyegarkan dan meriangkan hidup. Orang ini juga dinaikkan ke atas keledai, berbicara dari 4 Injil yang memperkenalkan Yesus sebagai Tabib yang ajaib. Yesus juga membawanya ke rumah penginapan dan memberi 2 dinar untuk biaya perawatannya. Satu dinar adalah upah pekerja satu hari. Selama zaman anugerah yaitu 2000 tahun gereja mendapat lawatan Tuhan untuk disembuhkan, dipulihkan, dibebat dari semua luka fisik, luka batin.

Dari Yerusalem ke Yerikho (1)

Bible Text: Lukas 10:30-34 | Series: Yerikho

Yerusalem adalah pusat ibadah bagi bangsa Israel, kota ini sekitar 765 meter di atas permukaan laut. Sebaliknya Yerikho adalah kota pusat bisnis yang terletak sekitar 403 meter di bawah permukaan laut. Pengaruh atau pesona Yerikho yaitu keharuman dunia dapat membuat anak Tuhan meninggalkan Sion, Yerusalem, suatu kumpulan yang meriah dan penuh sukacita bersama Tuhan.

Yerusalem dalam sejarah

Pada masa Israel memasuki tanah Kanaan, Yerusalem dikuasai bangsa Sem pribumi, rumpun Yebus (bangsa Kanaan) dengan rajanya Adoni-Zedek, tetapi dikalahkan oleh Yosua namun tidak memasuki Yerusalem.
Kemudian suku Yehuda dan Benyamin menguasainya dan Daud menjadikan Yerusalem sebagai kota pemerintahan. Sejak itu nama Yerusalem juga dikenal dengan sebutan Sion atau sering juga disebut kota Daud.
Daud membuat kota ini menjadi kubu pertahanan dan menempatkan tabut Tuhan dalam tenda di Yerusalem. Mengapa Yerusalem begitu penting, bahkan menjadi puncak sukacita bangsa Israel dalam beribadah? Ternyata sejarah, khususnya Perjanjian Lama mencatat banyak peristiwa yang terjadi di kota ini, antara lain:

1. Ishak dikorbankan
Yerusalem dikelilingi oleh gunung-gunung besar seperti gunung Moria, bukit Zaitun, gunung Sion, dll. Sekitar 1872 SM, Ishak dikorbankan di bukit Moria (Kejadian 22 :2), di tempat Bait Suci yang sekarang. Saat itulah Allah memperkenalkan dirinya secara khusus kepada Abraham sebagai “Jehovah Jireh” yang artinya “Allah yang menyediakan”.

2. Daud mengalahkan Yebus
Daud menjadi raja,memerintah Yehuda di Hebron selama 7 tahun dan berikutnya memerintah di Yerusalem selama 33 tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. Daud bersama pasukannya pergi ke Yerusalem danmengalahkan orang Yebus (suku bangsa Kanaan ) dan merebut kubu pertahanan Yerusalem dan menamainya Sion, kota Daud ( 2 Samuel 5 : 6-7 ).

3. Tabut Allah dibawa Daud ke Yerusalem

Bagi bangsa Israel, tabut Allah adalah simbol keberadaan Allah. Tabut ini pernah tinggal di rumah Abinadab, dan dijaga anaknya, Eleazar dan selama 20 tahun bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan. Juga pernah dibawa Daud ke rumah Obed-Edom, orang Gat, dan selama tiga bulan tabut Allah di rumah Obed, TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Kemudian dari rumah Obed-Edom, tabut itu dikembalikan ke Yerusalem, kota Daud ( 1 Tawarikh 15 : 1-29 ).

4. Daud mendirikan mezbah di Yerusalem
Daud pernah melakukan kesalahan besar dengan berbangga pada pasukan perangnya yang besar. Bayangkan, pada masa itu pasukannya 1.300.000 orang yang terdiri dari 800.000 tentara Israel dan 500.000 tentara Yehuda ( 2 Samuel 24 : 29 ). Dalam pandangan Tuhan perbuatan itu sangat bodoh. Lewat nabi Gad, Tuhan menghadapkan 3 pilihan hukuman kepada Daud. Dan akhirnya Tuhan memberi hukuman yang paling ringan, Israel diserang penyakit sampar selama 3 hari. Dan sebagai tanda ucapan syukur, Daud mendirikan mezbah di sana dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan (2 Samuel 24 : 24 – 25)

5. Salomo membangun Bait Suci di Yerusalem

Daud tidak diperkenan membangun Bait Suci karena terlalu banyak menumpahkan darah dalam peperangan dan Salomo yang diperkenan Tuhan. Salomo kemudian mendirikan rumah Tuhan di Yerusalem, di gunung Moria (2 Tawarikh 3 : 1). Selama 7 tahun Bait Suci itu bangun itu dibangun (1 Raja-raja 6 : 38 ), dan Tuhan memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman nama-Nya (2 Tawarikh 6 : 6).

6.Yerusalem dibinasakan
Karena dosa bangsa Yehuda dan raja Zedekia yang mengolok-olok utusan Tuhan serta mengejek nabi-nabi-Nya, Yerusalem diruntuhkan ( sekitar 606 SM). Bait Suci dibakar dan tembok Yerusalem diruntuhkan ( 2 Tawarikh 36 : 18 – 19 ).

7. Yerusalem dibangun kembali
Setelah genap 70 tahun masa pembuangan di Babel, bangsa Israel dipulangkan dari penawanan dan membangun kembali kota Yerusam dan Bait Suci (2 Tawarikh 36 : 22 – 23).

8. Yerusalem memusingkan bangsa sekelilingnya
Nabi Zakharia telah menubuatkan bahwa Yerusalem menjadi pusat perhatian dunia, karena membuat bangsa-bangsa di sekelilingnya pusing. Kota ini menjadi rebutan dan perhatian banyak bangsa ( Zakharia 12 : 2 – 6 )

9. Yerusalem akan dikalahkan
Yerusalem sekarang ini pun suatu waktu akan dikalahkan dan dimusnahkan. Tuhan akan berperang melawan bangsa-bangsa dan kemudian Ia datang di Bukit Zaitun dan itulah Maranatha, Yesus datang kembali (Zakharia 14 : 2 – 4).
Yerusalem yang sekarang juga akan binasa. Yerusalem yang sejati adalah Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dengan beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah (Ibrani 12 : 22).

Pokok Anggur Yang Benar

Bible Text: Yohanes 15:1-8 | Series: Pokok Anggur

Pohon anggur adalah salah satu pohon kegerakan yang turut disertakan dalam hari raya Pondok Daun. Pohon ini sering dijuluki dengan sebutan “pohon elok”, “beautiful trees” atau “choice fruits”. Demikian juga gereja di akhir zaman diinginkan Tuhan untuk menjadi anggur kesukaan Allah dan manusia. Pohon anggur adalah tanaman merambat dan memanjat, namun bila dipelihara, dibersihkan, ranting-rantingnya dikerat akan menghasilkan buah yang lebat.
Namun tak dapat dipungkiri, kalau ada pohon anggur yang benar, ada juga pohon anggur yang tidak benar yang buahnya pahit dan beracun.

Pohon Anggur Sodom

Di akhir zaman menjelang kegerakan dan pencurahan Roh Kudus yang luar biasa di mana anak-anak Tuhan, gereja yang akan disempurnakan tampil menjadi pohon anggur kesukaan Allah. Akan berulang pula sejarah Sodom Gomora lewat buah anggurnya yang pahit dan beracun, berbicara dari hal dosa Sodom dan Gomora yang terkenal hidup glamour, berfoya-foya, makanan yang berlimpah, perzinahan. Sebagaimana telah difirmankan Tuhan: “Sesungguhnya, pohon anggur mereka berasal dari pohon anggur Sodom, dan dari kebun-kebun Gomora; buah anggur mereka adalah buah anggur yang beracun, pahit gugusan-gugusannya. Air anggur mereka adalah racun ular, dan bisa ular tedung yang keras ganas.” ( Ulangan 32 : 32-33 )

Dikerat untuk berbuah lebat
Sebagai pohon elok, pohon anggur harus mendapat perawatan yang teratur. Antara satu pokok dengan yang lain diatur jarak sekitar 3 x 3 meter agar tidak saling mengganggu. Bila sudah mulai mempunyai ranting banyak dan mulai berbunga, maka ranting-ranting yang kepanjangan namun tidak berbuah haruslah dipotong dengan tujuan:

1. Supaya bentuknya bagus
Di berbagai negara Eropa, seperti Perancis misalnya, pohon anggur dipangkas dan dibentuk sedemikian rupa, sehingga makin ke atas makin runcing, mirip pohon cemara. Karena itu ranting yang terlalu “liar”, kepanjangan harus dipotong. Rupanya ranting yang tidak berbuah ini suka atau getol mengganggu ranting yang berbuah.
Kepada Timotius, rasul Paulus mengingatkan agar memberi peringatan keras kepada orang yang suka keluar masuk rumah orang, bermalas-malasan dan suka meleter, mencampuri soal orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas ( 1 Timotius 5 : 13 )

2. Supaya bersih dan berbuah banyak (lebat)
Untuk dapat berbuah banyak (lebat) dan manis, pokok anggur harus mendapat cahaya matahari sepanjang hari. Karena itu ranting yang hanya banyak daun tetapi tidak berbuah harus dipotong, dipangkas. Dan ranting yang berbuah dibersihkan, supaya lebih banyak berbuah (Yohanes 15 : 2). Karena itu kita perlu Firman Allah untuk membersihkan hati kita (Yohanes 15 : 3). Firman Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3 : 16).

Buah-buah yang dihasilkan

Allah menghendaki umatNya untuk menjadi pokok anggur pilihan, yang menghasilkan buah, tidak hanya berdaun saja. Kita tidak cukup hanya eksis tetapi juga harus menghasilkan buah yang manis bagi Tuhan dan sesama. Dalam Hakim-hakim 9 : 13 disebutkan: “Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?” Buah apa saja yang harus kita hasilkan untuk menyenangkan Allah dan manusia?

1. Buah pertobatan ( Matius 3 : 8 )
Perubahan pola pikir yang dilanjutkan dengan perubahan perilaku. Orang yang dulunya mencuri harus bisa bekerja keras dan melakukan perbuatan baik agar dapat membagikan sesuatu kepada yang berkekurangan (Efesus 4 : 28)

2. Buah Roh Kudus ( Galatia 5 : 22 -23 ). Tak cukup kita hanya “dekat” dengan Tuhan tetapi “melekat” dengan Tuhan agar sifat/karakternya-Nya juga mengalir ke dalam kepribadian kita.

3. Buah kebajikan (perbuatan baik), prestasi yang baik.

4. Buah yang menyenangkan (Roma 1 : 12 – 13). Rasul Paulus sangat mengharapkan menemukan buah yang menyenangkan dari pelayanannya di tengah jemaat. Sebaliknya bila kita membuat pimpinan kita berkeluh kesah, itu tidak membawa keuntungan bagi kita ( Ibrani 13 : 17 ).

5. Buah Pemberian (Filipi 4 : 17), memberi dengan perkiraan yang benar akan memperbesar keuntungan.

6. Buah Pengudusan (Roma 6:22), agar kita tidak serupa dengan dunia dalam tutur kata, berpakaian dan berperilaku.

7. Buah bibir yang memuliakan Tuhan (Ibrani 13 : 15), yaitu ucapan syukur dalam perkataan, doa dan nyanyian.

Pohon Anggur (Pohon Elok)

Bible Text: Imamat 23 : 40 | Series: Pokok Anggur

Hari raya Pondok Daun selain disertai persembahan korban bakaran juga diramaikan dengan kehadiran pohon-pohon kegerakan. Salah satunya adalah pohon elok. Pohon elok adalah sebutan bagi pohon anggur. Memang jenis tanaman ini adalah tanaman merambat yang memanjat pada tongkat penunjang. Di berbagai negara di Eropa, anggur dipelihara dengan professional sehingga berbatang besar, ditata dengan indah dan rapi sehingga elok dan menarik. Anggur (Vitis vinifera) telah dikenal sejak lama. Bahkan Nuh, adalah orang yang pertama mengusahakan kebun anggur (Kejadian 9 : 20). Umat Tuhan, khususnya bangsa Israel sering disimbolkan dengan anggur (Yesaya 5 : 7). Gereja di akhir zaman harus mampu menjadi “pohon anggur yang elok”.

Figur anggur yang masyhur

Anggur adalah salah satu komoditi, hasil pertanian bangsa Israel yang dibanggakan di samping zaitun dan buah ara. Tanaman ini tidak tumbuh liar, tetapi harus dipelihara, diusahakan. Untuk hasil yang bagus jarak antara pokok anggur diatur sekitar 3 meter, agar sesama pohon tidak bersinggungan. Bila tanaman ini dipelihara dengan baik, akan menjadi tanaman yang indah dan elok, terutama saat musim berbuah.
Demikian halnya kehidupan anak Tuhan, haruslah indah tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, tetapi harus mampu bergembira menikmati hidup.
Bangsa Israel dilambangkan Tuhan Allah sebagai “kebun anggur” (Yesaya 5 : 7 ) yang diharapkan dan dinantikan Tuhan penuh keadilan, tetapi dalam kenyataan penuh kelaliman dan keonaran.
Kini Tuhan menantikan gereja di akhir zaman, yaitu bangsa Israel rohani untuk hidup dengan indah sehingga menjadi kesaksian bagi dunia menjelang kegerakan rohani dalam hari raya Pondak Daun, menyambut tuaian besar dan hujan berkat dua kali ganda menjelang kedatanganNya pada hari Maranatha!

Anggur dalam keluarga

Untuk menjadi anggur dalam ruang lingkup yang lebih luas, harus diawali dari keluarga. Anggur juga berbicara dari hal keluarga yang indah dan bahagia. Dalam Mazmur 128: 3 disebutkan, anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!”

Para isteri harus mampu menjadi figur “anggur” yang membawa keceriaan, sukacita sehingga seisi rumah penuh bahagia dan ceria.

Anak-anak Tuhan, keluarga yang hidupnya indah dalam Tuhan akan eksis walau di masa krisis ekonomi. Di akhir zaman nilai uang merosot, daya beli menurun tetapi anak Tuhan, anggurnya Tuhan akan terpelihara. Wahyu 6 : 6 menyebutkan, Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.”
Anggur adalah karakter Allah, yaitu kasih. Anggur adalah lambang, simbol cinta kasih (Kidung Agung 1 : 2). Dalam perjamuan kawin bangsa Israel, anggur adalah minuman wajib yang harus disajikan.
Karena itu kita harus memelihara keluarga kita agar jangan sampai kekurangan anggur bahkan kehabisan anggur.

Khasiat anggur

Buah anggur ternyata memiliki manfaat yang dahsyat, antara lain:

1. Meriangkan hidup
Apa yang kita makan ternyata berpengaruh kepada suasana hati. Raja Salomo yang penuh hikmat itu berkata, “Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.” ( Pengkhotbah 10 : 19 ). Roh Kudus berperan membuat kita mengalami sukacita, keceriaan. Karena itu anak Tuhan harus suka “senyum” ketimbang marah. Menurut riset seorang psikolog, Vera Itabiliana Hadiwijaya, senyum membuat perasaan tenang. Ketika kita menggerakkan bibir dan tersenyum, otot mulut akan mengirim sinyal ke otak yang menyebabkan otak melepas hormon endorphin sehingga tubuh merasa enteng, masalah tidak membebani pikiran kita. Hormon endorphin ini jugalah yang membuat kita memiliki daya tahan terhadap serangan stress.

2. Mempercepat pertumbuhan
Kandungan buah anggur ternyata padat gizi untuk pertumbuhan. Nabi Zakharia menyebutkan, “Sungguh, alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya! Teruna bertumbuh pesat karena gandum, dan anak dara karena anggur.” ( Zakharia 9 : 17 )

3. Untuk obat
Ternyata anggur juga memiliki khasiat sebagai obat untuk membantu pencernaan. Secara khusus Paulus memberi resep khusus: “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” ( 1 Timotius 5 : 23 )

Menyambut hari raya Pondok Daun di akhir zaman yaitu pencurahan hujan Roh Kudus yang lebat dan juga hujan berkat marilah kita menjadi “pohon angur”-nya Tuhan yang hidup dalam kasih, sukacita dan pengharapan sehingga hidup kita menjadi indah, menjadi kesaksian bagi dunia. Hidup dalam persekutuan dengan Roh Kudus, sehingga kita mampu senantiasa bersukacita walau keadaan dunia banyak yang tidak menggembirakan.

Mendapat Hujan pada Hari Raya Pondok Daun

Bible Text: Yohanes 7:37-38

Hari Raya Pondok Daun adalah salah satu dari tiga masa raya pokok bangsa Israel, di samping hari raya Paskah dan Pentakosta. Ini juga merupakan panen raya dari hasil tanaman keras seperti zaitun, anggur, buah ara termasuk juga tanaman gandum. Perayaan ini ditandai dengan:
• Peniupan “nafiri” atau “serunai” ( Imamat 23 : 24 )
• Puasa, tidak melakukan pekerjaan berat, sebagai tanda “merendahkan diri” ( Imamat 23:27 )
• Penyembelihan korban selama perayaan yang seluruhnya berjumlah 189 ( Bilangan 29 : 12-40 )
Perayaan ini juga gambaran penuaian jiwa-jiw dan yang besar, hujan Roh Kudus yang lebat di akhir zaman.

Yesus khusus hadir pada hari raya Pondok Daun

Secara khusus Yesus hadir pada puncak perayaan itu, dengan cara diam-diam dan tidak terang-terangan ( Yohanes 7:2-12), dan banyak orang Yahudi mencari Dia di pesta itu seraya bertanya: “Di manakah Dia?”. Ada yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias, namun banyak juga yang menolak Dia. Mereka takjub ketika Yesus mengajar di Bait Allah. Untuk dapat melihat Yesus dan berjumpa dengan Yesus harus ada kerinduan.
Hari raya Pondok daun bukan lagi hanya untuk bangsa Israel jasmani, tetapi juga bangsa Israel rohani, yaitu gereja di akhir zaman yang akan ditandai dengan peniupan serunai atau sangkakala, yaitu gema Firman Allah sebagai peringatan kepada dunia.
Sebelum Hari Raya Pondok Daun tiba, gereja juga akan disempurnakan lewat Roh Kudus yang dijanjikan akan dicurahkan dengan lebat kepada mereka yang rindu dan haus. Juga ditandai dengan persembahan korban yang adalah gambaran jiwa-jiwa yang akan dibawa kepada Tuhan.
Bukan suatu kebetulan, dalam daftar persembahan koraban bakaran pada hari raya itu ditemui domba jantan dan kambing jantan. Kadang Tuhan mengizinkan “kambing jantan” yang suka melawan untuk dibina sehingga dapat menjadi satu kawanan.
Jumlah total persembahan pada hari raya itu juga bukanlah suatu kebetulan, sebnayak 189. Jumlah ini adalah hasil dari perkalian 3 x 7 x 9. Apa maknanya bagi kita? Tritunggal Allah akan menyempurnakan Gereja dengan karya Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Lama, jumlah kitab 39 ( 13 x 3 ) manusia memberontak terhadap Allah, namun dalam Perjanjian Baru, jumlah kitab 27 (9 x 3) manusia beroleh karunia sehingga diselamatkan. Selama 400 tahun setelah zaman nabi Maleakhi Allah berdiam diri dengan tidak berfirman melalui nabi lagi, sampai perjanjian kepada Israel digenapi dalam diri Yesus ( Matius 3 : 17 ).

Didirus ke atas yang haus

Di akhir zaman Roh Kudus akan dicurahkan dengan lebat. Untuk mendapatkannya tidak perlu syarat khusus, hanya haus! Melalui nabi Yesaya, telah dinubuatkan: “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.” ( Yesaya 44 : 3 ) Hujan yang dicurahkan juga berbicara dari berkat dua kali ganda, berkat jasmani dan juga berkat rohani, yaitu hujan Roh Kudus dan hujan berkat sampai ke anak cucu.
Begitu pentingnya hal ini,sampai Yesus berseru untuk mengatakannya: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”. Orang yang haus pasti akan mencari air sampai dia merasakan dahaganya hilang. Banyak orang percaya dan memberi pengakuan adanya Roh Kudus tetapi tidak rindu bersekutu dan dipenuhkan dengan Roh Kudus. Roh Kudus bukan hanya diyakini tetapi juga harus dapat dirasakan. Memang ketika kita percaya Roh Kudus telah dimeteraikan dalam diri kita (Efesus 1 : 13), tetapi kita juga harus penuh dengan Roh Kudus dan membangun diri dengan berdoa dalam Roh Kudus ( Yudas 1 : 20 ).
Menerima dengan percaya

Pada puncak perayaan itu, selanjutnya Yesus berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”

Ketika Yesus sudah bangkit dan berkumpul bersama murid-muridNya Ia mengembusi mereka dan berkata “Terimalah Roh Kudus.” Dan baru pada hari raya Pentakosta di Yersusalem murid-murid itu dipenuhi dengan Roh Kudus.

Roh Kudus harus diterima dengan percaya, barulah kuasanya nyata bahkan di saat kita tidak berdaya ( 2 Korintus 4 : 16 ). Banyak orang yang tidak dapat merasakan Roh Kudus dalam dirinya karena tidak mau percaya, bahkan menentang Roh Kudus.

Bahaya bagi yang tak percaya

Allah tidak memaksa kita untuk turut berpesta dalam Hari Raya Pondok Daun dengan menikmati hujan Roh Kudus dan hujan berkat di akhir zaman. Hujan juga hanya akan diturunkan, didirus kepada orang yang haus dan percaya. Ketika pada masa nabi Zakharia di Israel, bangsa-bangsa disekitarnya datang ke Yerusalem merayakan Hari Raya Pondok Daun, namun ada juga yang tidak mau datang seperti bangsa Mesir dan kepeda mereka tidak diturunkan hujan.

Bukan hanya itu, kepada yang menolah datang pada hari raya itu dikenai hukuman atau tulah yang ditimpakan sendiri oleh Allah kepada mereka (Zakharia 14 : 16 – 18).

Menjelang hari Maranatha yang mendekat, yang diawali dengan Hari Raya Pondok Daun di akhir zaman, marilah kita lebih haus lagi akan Roh Kudus dan tetap tinggal percaya dalam urapanNya.

Menjaga HATI dengan hati-hati

Bible Text: Amsal 4:23-27

Hati secara harfiah dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “kaved” yang artinya berat, dihormati. Pada orang dewasa organ ini dapat mencapai berat 1,5 – 2 kg. Hati berwarna merah kehitaman, terletak disebelah kanan perut besar, yan berfungsi untuk mengambil sari makanan dari darah dan menghasilkan empedu. Tak heran secara psikologis juga hati (perasaan) amat dekat dengan “kepahitan”. Sedang dalam bahasa Gerika menggunakan kata “kardia” yang bermakna: tempat perasaan batin dan menyimpan pengertian. Keberadaan dan kehidupan kita sangat ditentukan hati yang merupakan sentra kehidupan!

Apa kata ALKITAB tentang hati?

Dewasa ini orang pada umumnya beranggapan bahwa kepala dengan otak menjadi pusat dan pengatur kegiatan, kehidupan manusia. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa hatilah sebagai pusatnya. Dari hatilah terpencar kehidupan (Amsal 4 : 23).
Ternyata kata “hatI” sangat sering disebut dalam Alkitab dengan berbagai makna. H. Wheeler Robinson menyimpulkan tentang hati sebagai:
1. Sentra atau pusat kehidupan (lambang badaniah atau fisik), disebutkan sebanyak 29 kali dalam Alkitab.
2. Watak (karakter), sebanyak 257 kali disebutkan. Contoh: Nabal, sebagaimana namanya orangnya berkarakter bebal dan kasar ( 1 Samuel 25 : 25 ) Ada juga yang hatinya (karakternya) lemah lembut, seperti nabi Musa ( Bil 12 : 3 ).
3. Pusat perasaan atau keadaan emosional, seperti: senang, susah, berani, takut. Karena itu ada hati yang gembira ( Kel 4 : 14 ), berani (Maz 27 : 14). Tercatat sekitar 204 kali dalam Alkitab.
4. Kegiatan intelek, perhatian, refleksi, ingatan (Amsal 2:1), keahlian (Keluaran 35:31), keterampilan, ada disebutkan 204 kali.
5. Kemauan, maksud, kehendak (misalnya, Roma 10:1 ) ada tercatat 195 kali.
Ryder Smith menyimpulkan dengan lebih simpel: “Hati adalah tempat berpikir dan tempat perasaan.” ( Markus 2 : 6-8 ; Lukas 24 : 32 ; Mazmur 119 : 11 ; 15-16 ; Ibrani 8 : 10 ).

Waspadai, hati bisa “berubah”

Ternyata hati dapat berubah menjadi berbahaya apabila tidak dijaga. Hati bisa mengalami perubahan karakter atau watak. Dalam ilmu kedokteran dikenal dengan dikenal istilah “lyconthrophy” yaitu perubahan hati manusia menajdi hati binatang (gila).

Raja Nebukadnezar pernah mengalami hal ini selama 7 tahun. Karena ia membanggakan kerajaan Babel yang didirikannya, ia mulai sombong dan akhirnya Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu ( Daniel 5 : 20 – 21 ). Namun ketika ia menengadah ke atas, mengakui kebesaran Tuhan, akal budinya kembali lagi kepadanya. Juga Yudas yang berubah watak dengan menjual mengkhianati Yesus.

Tips / Kiat menjaga hati
Supaya hati tidak gampang berubah, tetap stabil dan percaya kepada Tuhan, tidak terpengaruh oleh kejahatan dunia hati harus tetap dipelihara.
1. Menjaga sesuai dengan Firman Tuhan. Untuk dapat tetap mempertahankan kelakuan yang bersih, khususnya bagi orang muda, harus dijaga dengan Firman Tuhan (Mazmur 119 : 9). Dunia di sekitar kita telah ternoda dengan banyak hal yang dapat mengotorkan dan menajiskan pikiran. Hanya dengan membentengi rasa takut akan Tuhan dan menghormati Firman-Nya hati kita terjaga.
2. Merefleksikan Firman di dalam hati dan tindakan. Firman Tuhan harus disimpan dan terpelihara dalam hati, direnungkan sehingga dapat menuntun kita dalam bertindak ( Mazmur 119 : 15 ). Maria, menyimpan perkataan Tuhan sehingga tidak salah langkah dalam hidupnya.
3. Hidup dalam tuntunan Roh Kudus. Di akhir zaman banyak kelakuan manusia sudah melampaui batas, bahkan seperti binatang. Mengapa bisa terjadi? Karena banyak orang hidup tanpa Roh Kudus: suka mengejek dan hanya menuruti hawa nafsu dan kefasikan mereka ( Yudas 1 : 18 – 19 ).

Dari hati mengalir aliran hidup

Mengapa hati menjadi sentra atau pusat kehidupan yang begitu mempengaruhi seluruk keberadaan kita? Allah menaruh Roh Kudus – Nya di dalam hati kita. Dalam Yesaya 63 : 11 disebutkan: Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka…”

Roh Kudus yang ada dalam diri kita itulah yang memberi kehidupan. Ketika Yesus menghadiri hari raya Pondok Daun di Yerusalem, Ia berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.
Roh Kudus yang ada pada kita akan menuntun kita taat pada Firman Allah, menjaga iman di dalam hati nurani yang murni dan suci sehingga hidup kita penuh dengan berkat yang dapat mengalir dari diri kita kepada orang lain.

Zakheus bertemu YESUS

Bible Text: Lukas 19:1-5

Yerikho, termasuk kota tua dan bersejarah di zaman Perjanjian Lama. Kota ini diperkirakan sudah ada 300 tahun setelah zaman Adam. Letaknya sangat strategis, dikelilingi banyak pohon kurma. Terkenal subur karena banyak oasis, penghasil dan pengekspor balsam terkenal. Kota ini juga terkenal dengan tembok raksasanya yang tebalnya hampir 9 meter. Di kota ini juga banyak uang beredar sehingga ada pelacur kelas tinggi seperti Rahab hidup di sana. Di zaman Perjanjian Baru bahkan telah memiliki kantor bea cukai.

Hiel orang Betel kembali membangun Yerikho

Pada zaman Yosua, sebenarnya kota Yerikho sudah dihancurkan. Tembok kota ini rubuh sekitar tahun 1451 SM, runtuh oleh pujian dan sorak-sorai bangsa Israel. Dan Yosua sudah mengamanatkan: “Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya.” (Yosua 6:26)

Ketika kerajaan Israel terpecah, Hiel orang Betel membangun kembali Yerikho sekitar tahun 930 SM dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.

Kota Yerikho adalah gambaran kejahatan dunia yang harus kita tinggalkan, bukan dibangun kembali. Yerikho bukanlah perlindungan kita! Raja Zedekia ketika terdesak, justru lari ke kota Yerikho yang mengakibatkan ia ditangkap oleh raja Babel, menyaksikan anaknya disembelih dan kemudian raja ini dibutakan matanya, kemudian dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel (2 Raja-raja 25:5–7).

Zakheus di Yerikho

Di zaman Tuhan Yesus, kota Yerikho juga berkembang pesat, sehingga di kota ini ada kantor bea cukai di mana Lazarus sebagai kepalanya. Di zaman itu, orang-orang yang bekerja di kantor cukai yang terkenal “korupsi” mendapat predikat jelek di mata orang Yahudi. Tidak beda, sampai dengan zaman sekarang pun koruptor dianggap kotor oleh masyarakat. Bahkan, para pemungut cukai ini disamakan kelasnya dengan “pelacur”. Misalnya, dalam Matius 21:31 Yesus menyebutkan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Walau penuh dengan harta melimpah, rumah yang bagus, perabotan yang mewah dari luar negeri Zakheus tidak merasa puas, bahkan ia merasa tertuduh setiap melihat barang-barang di rumahnya. Hati nurani kita akan merasa tertuduh bila menikmati barang-barang yang didapat dari hasil pekerjaan haram seperti korupsi. Bukankah nabi Habakuk yang menyaksikan ketidakadilan itu telah menyampaikannya, “Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka! Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri. Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah.” (Habakuk 2:9–11)

Rintangan bertemu YESUS

Yesus bukan kebetulan ada di Yerikho. Injil Lukas mencatat bahwa Yesus mengunjungi kota ini sebelum Ia disalibkan. Yesus membenci dosa Yerikho, tetapi mengasihi orang yang berdosa. Untuk itulah Yesus datang ke kota ini.

Zakheus sebenarnya sudah lama mendengar berita tentang Yesus. Mungkin dari istrinya atau anaknya yang paling dekat dengan dia. Karena itu ia ingin sekali melihat Yesus. Namun ada kendala: badannya pendek. Namun akalnya tidak pendek, ia berlari mendahului orang banyak, memanjat pohon ara. Untuk bertemu Yesus harus gigih dan berjuang. Pohon ara berbicara dari kebenaran diri sendiri. Adam dan Hawa ketika berdosa menutup ketelanjangan mereka dengan daun pohon ara. Natanael juga dipanggil keluar dari bawah pohon aranya untuk mengikut Yesus. Yesus tidak menjumpai Zakheus di bawah pohon ara.

Zakheus bertemu YESUS

Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Zakkeus turun dan menyambut Yesus dengan sukacita. Yesus tidak menghakimi dosa-dosa dankesalahan Zakheus. Bahkan belum dikhotbahi, Zakheus telah berkata: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Hadirat Tuhan mampu mengubahkan sikap hati, pola pikir Zakheus yang dulu suka korupsi menjadi orang yang suka memberi dan berbagi. Bukan itu saja, hadiratNya membawa keselamatan pada seisi rumah, karena Zakheus juga adalah anak Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah.