Bible Text: Yohanes 15:1-8 | Series: Pokok Anggur

Pohon anggur adalah salah satu pohon kegerakan yang turut disertakan dalam hari raya Pondok Daun. Pohon ini sering dijuluki dengan sebutan “pohon elok”, “beautiful trees” atau “choice fruits”. Demikian juga gereja di akhir zaman diinginkan Tuhan untuk menjadi anggur kesukaan Allah dan manusia. Pohon anggur adalah tanaman merambat dan memanjat, namun bila dipelihara, dibersihkan, ranting-rantingnya dikerat akan menghasilkan buah yang lebat.
Namun tak dapat dipungkiri, kalau ada pohon anggur yang benar, ada juga pohon anggur yang tidak benar yang buahnya pahit dan beracun.

Pohon Anggur Sodom

Di akhir zaman menjelang kegerakan dan pencurahan Roh Kudus yang luar biasa di mana anak-anak Tuhan, gereja yang akan disempurnakan tampil menjadi pohon anggur kesukaan Allah. Akan berulang pula sejarah Sodom Gomora lewat buah anggurnya yang pahit dan beracun, berbicara dari hal dosa Sodom dan Gomora yang terkenal hidup glamour, berfoya-foya, makanan yang berlimpah, perzinahan. Sebagaimana telah difirmankan Tuhan: “Sesungguhnya, pohon anggur mereka berasal dari pohon anggur Sodom, dan dari kebun-kebun Gomora; buah anggur mereka adalah buah anggur yang beracun, pahit gugusan-gugusannya. Air anggur mereka adalah racun ular, dan bisa ular tedung yang keras ganas.” ( Ulangan 32 : 32-33 )

Dikerat untuk berbuah lebat
Sebagai pohon elok, pohon anggur harus mendapat perawatan yang teratur. Antara satu pokok dengan yang lain diatur jarak sekitar 3 x 3 meter agar tidak saling mengganggu. Bila sudah mulai mempunyai ranting banyak dan mulai berbunga, maka ranting-ranting yang kepanjangan namun tidak berbuah haruslah dipotong dengan tujuan:

1. Supaya bentuknya bagus
Di berbagai negara Eropa, seperti Perancis misalnya, pohon anggur dipangkas dan dibentuk sedemikian rupa, sehingga makin ke atas makin runcing, mirip pohon cemara. Karena itu ranting yang terlalu “liar”, kepanjangan harus dipotong. Rupanya ranting yang tidak berbuah ini suka atau getol mengganggu ranting yang berbuah.
Kepada Timotius, rasul Paulus mengingatkan agar memberi peringatan keras kepada orang yang suka keluar masuk rumah orang, bermalas-malasan dan suka meleter, mencampuri soal orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas ( 1 Timotius 5 : 13 )

2. Supaya bersih dan berbuah banyak (lebat)
Untuk dapat berbuah banyak (lebat) dan manis, pokok anggur harus mendapat cahaya matahari sepanjang hari. Karena itu ranting yang hanya banyak daun tetapi tidak berbuah harus dipotong, dipangkas. Dan ranting yang berbuah dibersihkan, supaya lebih banyak berbuah (Yohanes 15 : 2). Karena itu kita perlu Firman Allah untuk membersihkan hati kita (Yohanes 15 : 3). Firman Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3 : 16).

Buah-buah yang dihasilkan

Allah menghendaki umatNya untuk menjadi pokok anggur pilihan, yang menghasilkan buah, tidak hanya berdaun saja. Kita tidak cukup hanya eksis tetapi juga harus menghasilkan buah yang manis bagi Tuhan dan sesama. Dalam Hakim-hakim 9 : 13 disebutkan: “Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?” Buah apa saja yang harus kita hasilkan untuk menyenangkan Allah dan manusia?

1. Buah pertobatan ( Matius 3 : 8 )
Perubahan pola pikir yang dilanjutkan dengan perubahan perilaku. Orang yang dulunya mencuri harus bisa bekerja keras dan melakukan perbuatan baik agar dapat membagikan sesuatu kepada yang berkekurangan (Efesus 4 : 28)

2. Buah Roh Kudus ( Galatia 5 : 22 -23 ). Tak cukup kita hanya “dekat” dengan Tuhan tetapi “melekat” dengan Tuhan agar sifat/karakternya-Nya juga mengalir ke dalam kepribadian kita.

3. Buah kebajikan (perbuatan baik), prestasi yang baik.

4. Buah yang menyenangkan (Roma 1 : 12 – 13). Rasul Paulus sangat mengharapkan menemukan buah yang menyenangkan dari pelayanannya di tengah jemaat. Sebaliknya bila kita membuat pimpinan kita berkeluh kesah, itu tidak membawa keuntungan bagi kita ( Ibrani 13 : 17 ).

5. Buah Pemberian (Filipi 4 : 17), memberi dengan perkiraan yang benar akan memperbesar keuntungan.

6. Buah Pengudusan (Roma 6:22), agar kita tidak serupa dengan dunia dalam tutur kata, berpakaian dan berperilaku.

7. Buah bibir yang memuliakan Tuhan (Ibrani 13 : 15), yaitu ucapan syukur dalam perkataan, doa dan nyanyian.