Bible Text: Wahyu 1:3

Kitab Kejadian dan Wahyu adalah dua kitab yang paling dibenci setan, karena memuat kejatuhannya dan kebinasaannya. Dalam Kitab Wahyu kita menemukan 7 kali disebutkan kata "bahagia". Selain dipenuhi angka 12, kitab Wahyu juga dipenuhi dengan angka "tujuh". Kebahagiaan bukan ditentukan faktor luar seperti status atau jabatan tetapi lebih ditentukan oleh faktor internal, yaitu keadaan batin seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "bahagia" berarti:

Keadaan atau perasaan senang tenteram, bebas dari segala yang menyusahkan
Beruntung, berbahagia (mujur)

Tuhan mengamanatkan kepada Yosua untuk berpegang kepada firman Tuhan agar perjalanannya mujur (Yosua 1:7).

Berbahagia: Yang membacakan Firman

Kita tidak cukup hanya membaca Firman Tuhan dalam hati, tetapi juga membacakan dengan bersuara lantang. Dalam salah satu salinan disebutkan, "Blesed (happy) Who reads aloud (in the assemblies) the word of this prophecy."

Membaca adalah pendidikan tersendiri, sehingga pengetahuan kita bertambah. Kepada jemaat di kota Efesus, rasul Paulus sendiri menyebutkan, "Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus." (Efesus 3:4)

Membaca bukan sekadar melafalkan tetapi juga menyelidiki Kitab Suci setiap hari sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam. Jemaat di kota Berea lebih baik hatinya daripada jemaat di kota Tesalonika karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian (Kisah Para Rasul 17:11).

Berbahagia: Yang mendengar dengan baik

Kebahagiaan dan berkat yang akan kita terima juga sangat ditentukan bagaimana cara, sikap, respons atau tanggapan kita dalam mendengarkan Firman Allah.
Lewat nabi Musa, kepada bangsa Israel, Allah berpesan, "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi." (Ulangan 28:1)

Raja Daud sangat mempunyai tanggapan yan baik terhadap firman Tuhan, sehingga Ia berkata: "Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya.” (Mazmur 62:12). Dalam salinan lain (King James Version) disebutkan: "God hath spoken once; twice have I heard this; that power belongeth unto God." Apa artinya? Firman Allah terekam dalam pikiran (ingatan) dan juga hati. Karena itu Daud belajar menyimpan Firman Allah dalam hati (Mazmur 119:11) tetapi juga dalam ingatan atau pikiran (Mazmur 119:15).

Namun sangat disayangkan banyak orang Kristen tiap minggu ke gereja namun lupa khotbah minggu yang lalu. Yakobus memberi nasihat agar tidak menjadi "pelupa": "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." (Yakobus 1:25).

Yesus juga secara khusus menyampaikan kepada orang banyak bagaimana seharusnya menanggapi Firman: "Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya." (Lukas 8:18)

Abraham sebenarnya sangat berat untuk memberi anaknya Ishak untuk dikorbankan, namun karena ia mempunyai tanggapan yang baik, Allah justru memperkenalkan dirinya secara khusus sebagai “Jehovah Jireh” kepadanya di gunung Moria.

Berbahagia : Yang melakukan dengan setia

Supaya bahagia kita sempurna, kita tidak cukup hanya membaca atau mendengar Firman Allah tetapi juga harus melakukannya. Mungkin lewat membaca pengetahuan kita bertambah, lewat mendengar iman kita bertumbuh, tetapi pengertian hanya bagi mereka yang melakukan! Hanya orang yang memberi akan mengerti berkat dari memberi, hanya orang yang berpuasa yang akan mengerti kuasa dari puasa.

Dalam Yohanes 7:17 disebutkan: "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." Dalam Alkitab Terjemahan Lama, ayat ini berbunyi: "Jikalau barang seorang suka melakukan kehendak Allah, ia akan mengerti akan pengajaran ini"

Karena itu kita tidak bisa terus menjadi Kristen yang berpengetahuan saja tetapi harus mempunyai pengertian yang terus bertambah dan bertumbuh lewat "melakukan" Firman.

Mengetahui tanpa melakukan adalah laksana orang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir, lalu datang hujan, banjir dan angin sehingga rumah itu roboh. Sebaliknya yang mengetahui dan melakukan Firman akan membuat kita "bijaksana", "mengerti" sehingga walauhujan, banjir dan angin datang rumah itu tetap dan tidak rubuh, karena didirikan di atas batu (Matius 7:24).

Marilah kita melakukan Firman Allah dengan setia, karena kita akan memperoleh hasil 30 kali ganda, 60 kali ganda atau 100 kali ganda berdasarkan "pengertian" kita (Matius 13:23). Dan hanya dengan melakukan Firman Tuhan kita akan beroleh "pengertian".