Bible Text: Kejadian 37:23-28 | Series: Yusuf Diberkati dan Selalu Berhasil

Ada sedikitnya empat hal yang menyebabkan Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya :

Lebih dikasihi oleh Yakub, bapanya
Diberi baju yang maha indah
Yusuf menceritakan kejahatan saudara-saudaranya
Yusuf  memiliki karunia menafsirkan mimpi

Yusuf dijual kepada orang Midian-Ismael

Walau dibenci oleh saudaranya dan hendak dibunuh dengan cara dibuang ke dalam sumur, Yusuf yang hidup jujur selalu mujur. Yehuda memberi usulan kepada saudaranya untuk menjual Yusuf daripada membunuh dan menyembunyikan darahnya. Sumur itu kering, dan ia kemudian diangkat dari sumur itu dan ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, ia dijual kepada orang Ismael dengan harga dua puluh syikal perak. Kemudian Yusuf dijual lagi oleh orang Ismael itu kepada Potifar, pegawai istana Firaun.

Yusuf diberkati oleh Tuhan dalam segala hal

Walau Yusuf dibenci oleh saudaranya, tetapi ia tetap diberkati, karena walaupun ia disakiti, ia tidak pernah membenci saudaranya. Tuhan selalu menyertai Yusuf di mana pun ia berada. Penyertaan Tuhan dalam hidup Yusuf inilah yang membuat dia sukses dan diberkati dalam segala pekerjaanya. Di rumah Potifar ia bekerja dengan tekun dan rajin sehingga  Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri.

Yusuf juga tak luput dari godaan istri Potifar yang mengajaknya berselingkuh. Namun dengan tegas Yusuf menolak dengan berkata: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?". Lewat suatu rekayasa dan suatu muslihat, istri Potifar kemudian menuduh Yusuf berbuat tidak senonoh terhadap dirinya, melaporkannya pada Potifar dan kemudian membuat Yusuf dipenjarakan.

Tuhan menyertai Yusuf dalam penjara

Namun dalam penjara pun Yusuf tetap menjadi berkat, Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Dalam penjara Yusuf tetap memiliki hati yang mengasihi. Kepala juru roti dan minuman istana yang berbuat salah dan dipenjarakan dan sedang susah diperhatikan oleh Yusuf dan ia menerangkan arti mimpi mereka ketika mereka pernah menceritakan mimpinya kepada Yusuf. Yusuf pun bercerita bahwa ia dulu orang yang susah, pernah diculik (Kejadian 40:15). Kepala juru roti kemudian digantung dan kepala juru minuman dikembalikan pada jabatannya semula, sebagaimana ditafsirkan Yusuf. Namun kepala juru minuman itu tidak ingat kepada Yusuf. Kita harus tetap melakukan yang baik, walaupun orang tidak membalas atau mengingat kebaikan kita!

"Sejuta" yang menghentar tercapainya cita-cita

Hidup Yusuf yang setia dalam pekerjaannya, jujur dalam sikapnya serta taat kepada majikannya, ditambah dengan urapan Tuhan yang menyertai dia, membuat Yusuf diangkat menjadi mangkubumi, yang mengurusi logistik di Mesir yang ketika itu dilanda kelaparan 7 tahun. Namun hikmat yang dari Tuhan ada pada Yusuf sehingga negeri itu surplus pangan, sehingga Yakub menyuruh anak-anaknya membeli gandum ke Mesir. Yakub pun mendapatkan 'surprise' di akhir hidupnya. Tak pernah dibayangkannya Yusuf yang telah diberitakan saudaranya tewas dimakan binatang buas, namun akhirnya puas dengan mengetahui Yusuf masih hidup dan seakan tak percaya ketika saudara-saudaranya memberitahu Yusuf telah menjadi mangkubumi di Mesir. Namun Yakub kembali semangatnya ketika melihat kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya. Di akhir hidupnya Yakub masih sempat memberkati anak Yusuf, Efraim dan Manasye dengan "tangan menyilang", yang kelak kemudian menjadi bangsa yang besar yaitu Inggris Raya (Great Britain) dan Amerika Serikat yang menjadi kumpulan bangsa-bangsa.