Bible Text: Matius 1:5 | Series: Wanita dalam Silsilah Yesus

Rut sebenarnya adalah wanita Moab, bangsa yang menjadi kebencian bangsa Israel. Moab dan Amon lahir dari hasil perbuatan sumbang Lot dan kedua putrinya ( Kejadian 19 : 30 – 38 ) Bangsa Moab menjadi musuh bangsa Israel karena memang bangsa ini tidak punya etika yang baik, bahkan berlaku keji ketika bangsa Israel keluar dari Mesir dengan tidak menyongsong mereka dengan roti dan air, bahkan tidak memperbolehkan melalui daerah mereka, bahkan mengupah Bileam untuk mengutuki Israel, sehingga oleh Tuhan mereka dikutuk ( Ulangan 23 : 3 – 5 ).

Adalah hal yang luar biasa kalau Rut seorang perempuan Moab tidak sama dengan sifat bangsanya yang tak bersahabat itu. Rut, sesuai dengan namanya, memiiki pribadi yang dapat bersahabat dengan bangsa Israel, yang menjadi musuh bebuyutan bangsanya. Bahkan kemudian Rut menikah dengan Mahlon, orang Betlehem.

 

RUT setia pada pernikahannya 

Walapupun bangsa Moab hadir dan lahir akibat perbuatan sumbang dan bangsanya tidak setia pada pernikahan, namun Rut sangat memahami hakikat pernikahan yang mempersatukan seorang pria dan wanita dan tidak boleh diceraikan, kecuali oleh maut.  Bahkan lebih dari itu, ketika ia telah menjanda karena akhirnya Mahlon, anak Elimelekh, suaminya itu meninggal, ia tidak langsung mencari pria lain untuk menikah kembali. Ia menurut nasihat ibu mertuanya, Naomi. Karena bagi bangsa Israel, berlaku perkawinan ipar untuk menyambung keturunan saudara, oleh karena itu Boas, kerabat dekat keluarga Elimelekh  kemudian hari  mengambil Rut sebagai isteri untuk menegakkan nama  bagi Mahlon. (Rut 4 : 10 )

Rut dengan setia menjalani kehidupan pernikahannya dengan suaminya, Mahlon selama lebih kurang sepuluh tahun di Moab ( Rut 1: 4 ) walaupun tanpa kehadiran anak. Banyak keluarga Kristen menjadi cekcok dan akhirnya bercerai karena tidak beroleh momongan. Banyak wanita atau pria menikah lagi karena tidak punya anak. Namun Rut sekalipun orang Moab, mengerti betul hakekat pernikahan sejati, walau tanpa anak dia tetap mempertahankan kesetiaannya kepada suaminya. Sangat ironis dengan keadaan sekarang, banyak keluarga yang tidak dipertahankan lagi karena ketiadaan si buah hati. Bahkan yang lebih parah, ada pernikahan yang hanya dapat bertahan dalam hitungan bulan, minggu, hari, bahkan hitungan jam!

 

RUT , sahabat yang menjadi berkat

Ternyata kesetiaan Rut bukan hanya pada suami tercintanya, Mahlon. Ia juga setia kepada Naomi, ibu yag telah melahirkan Mahlon. Sebenarnya dia memiliki ipar yang bernama Orpa yang juga telah menjadi janda setelah kehilangan Kilyon. Naomi juga telah lebih dahulu menjanda karena Elimelekh suaminya telah meninggal. Tinggallah ketiga janda itu dalam satu rumah.

Naomi sebenarnya mengusulkan agar kedua menantunya itu pulang ke rumah mereka masing-masing, karena tidak ada lagi yang dapat diharapkan darinya. Orpa, iparnya itu pamit pergi dengan mencium Naomi, namun Rut tetap mau mengikut Naomi, ibu mertuanya dengan berkata:  "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut! ( Rut 1 : 16 – 17 ). Rut rela meninggalkan bangsanya dan allahnya dan rela menjadi bangsa Israel, hidup sesuai dengan hukum Tuhan dalam pernikahannya. Hal ini menyenangkan hati Tuhan dan juga hati Naomi, ibu mertuanya.

 

Rut yang penurut dan penuh dedikasi beroleh generasi 

Ketika Naomi mendengar bahwa Tuhan memuihkan Betlehem, bersama Rut menantunya itu berjalan seiring ke Betlehem dan tibalah mereka pada musim menuai ( panen ).

Rut mengerti betul Hukum Taurat yang memberi perlindungan bagi orang asing, karena bila mereka panen, tidak boleh sampai habis betul, harus dengan sengaja meninggalkannya untuk orang miskin dan orang asing (Imamat 19 : 9 – 10).

Rut tidak tinggal diam dan menyampaikan hasrat untuk memugut jelai di ladang orang, dan Naomi menyambut dengan gembira dan mengusulkan untuk pergi ke ladang Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Sikap Rut yang sopan, etika yang baik membuat Rut mendapat perhatian dari Boas sehingga ia beroleh kemurahan, mendapat berkat yang limpah sehingga sebagian diberi kepada ibu mertuanya. Rut bahkan kemudian beroleh karunia menjadi suami Boas, pemilik ladang itu.

Namun Orpa, iparnya itu pulang kembali ke negerinya, kepada dewa-dewanya di Moab karena berpikir tidak akan dapat apa-apa lagi dari mertuanya yang telah menjanda dan tanpa anak lagi. Menganggap diri begitu penting dapat menjadi berhala dalam diri yang menghalangi berkat ( I Korintus 4:7 ).

Namun Bagi Rut yang tidak memikirkan diri sendiri tetapi dengan penuh persahabatan dan dedikasi yang tinggi kemudian beroleh generasi yang memuliakan Allah! Dari Rut, lahir Obed  (penyembah Allah), keturunan yang kemudian menjadi makmur dan termasyhur di Israel, sebagaimana Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda, anak-anak yang dapat menyegarkan jiwa orang tua pada masa rambut telah putih.