Bible Text: Matius 1:1-3 | Series: Wanita dalam Silsilah Yesus

Sama seperti suku Batak, orang Yahudi juga tidak lazim mencantumkan nama wanita dalam silsilah. Namun Injil mencatat beberapa nama wanita yang ikut disebut dalam silisilah Yesus : Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba dan Maria Tentu ada hal yang menarik dan stimewa mengapa sampai mereka ada tercantum. Kalau dilihat sekilas, wanita – wanita ini juga ada yang mempunyai masa lalu yang kelabu, namun mereka juga mempunyai sikap yang positif yang justru menarik perhatian Allah karena mempunyai sumbangsih dalam menurunkan generasi melalui memberikan keturunan kepada generasi suku Yehuda, di mana telah dijanjikan dan dinubuatkan bahwa Yesus berasal dari suku ini.

 

Siapakah Tamar?

Tamar adalah menantu dari Yehuda. Yehuda menikah dengan putri Syua, orang Kanaan dan mendapat tiga anak lelaki : Er, Onan dan Syela. Yehuda mengambil bagi Er seorang isteri yang bernama Tamar. Namun Er jahat di mata Tuhan,maka Tuhan membunuh dia. Onan melakukan perkawinan ipar dengan Tamar. Namun Onan jahat, tidak mau meyumbang keturunan bagi Er. Karena perbuatan Onan jahat di mata Tuhan, maka Onan juga dibunuh. Para suami tidak boleh berlaku jahat di hadapan Tuhan, karena bias saja Tuhan tidak berkenan dan membinasakan kita. Akhirnya Tamar, menantu Yehuda menjadi janda.

Sebenarnya masih ada harapan bagi Yehuda untuk membangkitkan keturunan lewat anak bungsunya, Syela. Sayang jarak umur Er dan Syela agak jauh, karena itu Yehuda berpesan kepada Tamar untu tinggal di rumah ayahnya sampai Syela menjadi besar (Kejadian 38 : 11). Tak lama setelah itu matilah putri Syua, isterinya itu, sehingga Yehuda menjadi duda.

 

Pertemuan Mertua-Menantu

Setelah Yehuda berkabung, ia berencana ke Timna  untuk pergi kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya. Dari orang-orang, Tamar mendengar kabar ini dan mulai menyusun strategi. Memang kalau soal strategi, wanita Israel tidak kalah. Dunia intelijen Israel sering memakai wanita cantik yang pintar sebagai informan untuk menangkap target mereka.

Bagi janda di Israel, mereka mempunyai pakaian khusus yang menandakan status mereka. Untuk memulai operasinya, Tamar menanggalkan pakaian kejandaannya dan memakai telekung dan berselubung layaknya perempuan sundal. Ketika Yehuda melihatnya, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya dan ia tidak tahu bahwa itu menantunya. Singkat kata, terjadilah transaksi, Yehuda berjanji akan mengirimkan kepadanya seekor anak kambing dari kambing dombanya." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."

Tanya Yehuda: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.

 

Tamar ingin menyumbang keturunan bagi Yehuda

Kalau kita nilai secara sepihak, mengapa Tamar yang tidak punya etika ini sampai ada namanya dalam silisilah Yesus. Bukankah dia melakukan hal yang tidak senonoh? Namun bila kita menilai kejadiannya dengan teliti, dia berbuat itu bukan hanya karena nafsu semata. Kalau untuk mencari kepuasan, tentu dia dapat mencari lelaki yang lebih muda. Jadi sebenarnya Tamar punya motivasi yang terpuji : menyumbangkan keturunan bagi Yehuda. Karena ketika Yehuda tiba di situ, ia tidak kunjung mendapatkan Syela, anak bungsu Yehuda. Karena anak tidak dapat, bapaknya yang jadi target! Jadi bagi Tamar yang terpenting: memberi keturunan bagi Yehuda, itu saja! Karena setelah itu Yehuda tahu bahwa itu kesalahannya dan tidak berbuat demikian lagi.

Hal ini terbukti ketika Yehuda ingin mengambol kembali tanggungannya dari perempuan itu dan mendapati semua benda itu pada Tamar yang dahulu dikiranya perempuan sundal. Ia sempat marah denan mengatakan bahwa perempuan itu harus dibakar. Tetapi begitu ia melihat  barang-barang yang menjadi tanggungan itu, ia mengaku dan berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu. Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya.

 

Berkat Kembar bagi Tamar

Tamar mendapat berkat anak kembar, yang diberi nama Peres dan Zerah. Peres artinya: ”alangkah kuatnya engkau menembus keluar” . Nama Peres menjadi terkenal di Israel, ketika Rut resmi menjadi istri Boas, para tua-tua di pintu gerbang mengharapkan keturunan mereka juga seperti keturunan Peres yang dilahirkan bagi Tamar ( Rut 4 : 11 -12 )

Nama Tamar berarti ulet, gigih. Tentu bagi gereja sekarang, tidak lagi menyumbang keturunan lewat cara Tamar, tetapi harus gigih dan tekun sampai kita mendapatkan hasrat dan juga    perjanjian Tuhan lewat hidup kita. Kepada bangsa Israel Tuhan mewajibkan mereka tekun beribadah agar berkat jasmani dan rohani serta keturunan digenapi. Semua ibadah dan perbuatan kita diukur sampai genap untuk meraih janji Allah!