Preacher: Pdt. B. Manurung | Series: Tuhan adalah Gembalaku

Daud adalah seorang yang hatinya sangat berkenan kepada Allah. Berulangkali dalam Alkitab disebutkan:  “Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” Sebaliknya Saul, raja pertama bangsa Israel yang punya banyak kelebihan dan penampilan fisik, orang yang tertinggi di Israel hanya sebahunya.

 

Pribadi DAUD

Daud adalah anak ke-8 (bungsu) dari Isai, orang Betlehem. Nama Daud berarti : ”beloved of God” (yang dikasihi Allah). Mengapa Daud yang dipilih Allah, padahal abang-abangnya memiliki fisik dan penampilan yang lebih baik dari Daud? Ternyata di hadapan Tuhan, Daud  memiliki hati yang indah dan selalu ingin mencari hadiratNya.

 

Fisik DAUD

Ketika ketujuh anak Isai lewat di hadapan Samuel, Allah menyatakan tak satupun yang berkenan di hadapanNya, sampai Samuel menyuruh Isai memanggil Daud. Dan setelah Daud dijemput,  dan datang, tampaklah  ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.

Kemerah-merahan

Menandakan tubuh yang sehat. Anak Tuhan harus sehat jasmani dan rohani, segala hal yang merusak kesehatan harus dihindari.

 Matanya indah

Bukan karena alisnya dicukur atau diberi eye shadow, tetapi memiliki rasa belas kasih.   Dalam  Amsal  22:9 (Terjemahan Lama), disebutkan: “Orang yang baik matanya itu akan diberkati, karena telah diberikannya dari pada rezekinya kepada orang-orang miskin.” Kita tidak boleh memandang rendah orang yang hina, tetapi harus memiliki mata yang penuh belas kasih. Melihat orang banyak yang lelah dan terlantar bagai domba yang tak bergembala, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan (Matius 9 : 36).

Parasnya elok

Termasuk di dalamnya: tidak cacat, memiliki tubuh yang ideal dan proporsional antara tinggi badan dan berat badan.

 

Karakter/Kepribadian DAUD

Inilah yang menjadi perbedaan besar di antara Daud dengan saudara-saudaranya. Daud dari penampilan memang sangat sederhana, tetapi jiwanya mulia. Dalam Mazmur 131:1-3 Daud mengungkapkan hal ini.

Tidak tinggi hati

Banyak orang yang tidak dipakai Tuhan karena memiliki tinggi hati termasuk tinggi setelan. Sepatu atau baju saja bila ukurannya kebesaran bisa kedodoran. Namun Daud orang rendah hati dan sederhana sehingga mendapat  pemeliharaan  dari  Tuhan (Mazmur 116 : 16).

 

Tidak memandang dengan sombong. Daud tidak pernah memandang orang yang rendah dengan hina tetapi dengan  kasih.

 

Tidak mengejar hal-hal yang terlampau ajaib. Daud tidak ambisius tetapi dapat mengenal dirinya dan kemampuannya. Menjelang SNMPTN banyak juga peserta yang memilih jurusan yang tak mampu diraihnya sehingga gagal, padahal jika ia tahu kadar kemampuannya bisa lulus di jurusan yang lain.

 

Dapat menenangkan jiwa, seperti anak yang disapih dan berbaring dekat ibunya. Arus mode, trend kadang membuat manusia tidak tenang. Ada yang selalu mau pakaian, mobil mode terbaru meski tidak butuh, hanya supaya kelihatan keren.

 

Berharap kepada Tuhan. Ayah Daud, Isai adalah orang yang sederhana. Namun Daud memiliki jika yang kaya dan berharap pada Tuhan.

 

DAUD diurapi

Daud suka mencari hadirat Allah sehingga ia menjadi pemazmur yang disenangi  sekaligus disegani di Israel.

Urapan TUHAN pada petikan kecapinya dan pujiannya membuat roh jahat yang ada pada Saul menjadi lari. Daud juga punya kesaksian kepada Saul untuk menantang Goliat karena ia biasa menghajar singa atau beruang yang mengancam kambing dombanya.

Urapan Tuhan membuat kita menjadi orang yang disukai dan dicari termasuk oleh yang membenci kita, kita sukses dalam pekerjaan dan memiliki prestasi sebagai kesaksian, bahkan kemenangan dan keamanan dilimpahkan Tuhan ( 1 Raja-raja 5:4 ).

 

Kelemahan DAUD

Walaupun Daud punya banyak kebebihan, namun Daud gampang terpikat kepada banyak wanita. Padahal Allah telah mengingatkan agar seorang raja tidak boleh memiliki banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang dari Tuhan ( Ulangan 17:17 ). Daud ditegor keras oleh nabi Natan karena mengambil Batsyeba, isteri Uria. Bahkan Daud memiliki isteri 8 orang termasuk Mikhal, putri Saul, juga Abigail, seorang janda. Abigail dulunya adalah suami Nabal, seorang yang bebal yang kemudian dihukum Tuhan. Akibat dosa-dosanya Daud harus menerima hukuman Tuhan (Mazmur 38 : 4 - 5).