Bible Text: Yohanes 7:37-39 | Series: Roh Kudus

Ucapan yang disampaikan oleh Yesus di atas adalah pada puncak peringatan Hari Raya Pondok Daun (Yohanes 7:2). Bagi gereja masa sekarang, Hari Raya Pondok Daun adalah gambaran masa penyempurnaan gereja sebelum disingkirkan dari dunia yang akan dihukum menuju Padang Gurun, di mana gereja Tuhan akan dipelihara.

Yang dimaksud oleh Yesus dengan aliran-aliran air hidup atau sungai dalam nats di atas adalah tentang Roh Kudus yang akan diterima oleh orang yang percaya kepadaNya. Roh Kudus perlu mendirus hati kita, sehingga hati kita menjadi segar, tidak  gersang atau tandus, karna hati yang tandus di sanalah iblis sering mencari perhentian (Matius 12:43).

Dari sejak semula, di Taman Eden tempat manusia pertama hidup, Allah telah membuat sebuah sungai dengan empat cabang yang mengaliri taman itu, untuk melengkapi kebahagian hidup mereka. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat (Kejadian 2:10-13).

PISON

Mengaliri seluruh tanah Hawila (sekitar Armenia sekarang) yang bermuara ke Laut Hitam. Kata "Pison" berarti: kasih karunia, diberi dengan percuma. Oleh Roh Kudus, kita dihentar untuk mendapatkan kasih karunia dalam hidup ini, bukan oleh kekuatan dan gagah kita. Rasul Paulus memberi pengakuan: "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10) Bahkan dari kepenuhan-Nya kita akan dihentar untuk mendapatkan kasih karunia demi kasih karunia (Yohanes 1:16). Karena itu kita tidak boleh bosan-bosannya meminta Roh Kudus mendirus hati kita agar dalam hidup ini kita dihentar beroleh kasih karunia untuk keselamatan, kesehatan, kekuatan, hikmat dan untuk menjadi berkat bagi orang lain.

GIHON

Kata "Gihon" mempunyai makna "dengan kelimpahan". Allah ingin supaya kita hidup berkelimpahan di dalam Dia. Dari sejak semula Allah suka memberi kepada manusia. Ia memberi nafasNya supaya kita hidup, bahkan ketika manusia sudah jatuh ke dalam dosa Ia memberi mereka pakaian dari kulit domba untuk menutupi ketelanjangan mereka. Allah kita juga memberi Anak-Nya yang tunggal, supaya kita tidak binasa, bahkan Ia memberikan segala sesuatu bersama dengan Anak-Nya, Yesus. Ia juga  memberikan Roh-Nya yang Kudus supaya kita memperoleh segala perjanjian-Nya.

Yabes yang dilahirkan dalam kedaaan penderitaan yang berat tidak menyerah oleh nasib, ia menaikkan doa kepada Allah Israel agar memberkatinya dengan berlimpah serta memperluas daerahnya. Ia juga memohon supaya tangan Tuhan menyertainya, melindungi dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpanya (1 Tawarikh 4:9-10).

Kita juga perlu menaikkan doa seperti Yabes agar Tuhan menambahkan apa yang sudah miliki dan kita diberkati dengan limpah, sehingga tidak usah berhutang atau menjual yang sudah ada, tetapi apa yang ada pada kita ditambahkan oleh Tuhan. Anak-anak Tuhan juga harus menaikkan doa supaya Roh Kudus menghentar kita supaya sukses dan eksis tanpa ekses. Karena di dalam Dia saja kita mampu melakukannya (Kisah Para Rasul 17:28).

TIGRIS

Mengalir di sebelah timur Asyur, sekarang melintasi kota Baghdad, ibukota Irak. Kata "Tigris" berarti "kekuatan". Di dalam Roh Kudus kita dilimpahi kasih karunia supaya menjadi kuat baik dalam roh, jiwa dan tubuh. Kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menasihatkan agar mereka kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan (Efesus 6:10). Kaleb adalah salah satu contoh yang mendapat kekuatan dari Tuhan. Di usianya yang ke-85 ia masih sanggup untuk berperang dan keluar masuk  untuk mendapatkan kota Hebron, bahkan kekutannya sama dengan 45 tahun yang lalu, atau ketika ia berusia 40 tahun dan disuruh Musa untuk mengintai negeri Kanaan (Yosua 14:6–15). Rasul Paulus juga, rasul yang terkenal dalam Perjanjian Baru memberi pengakuan: "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:12-13). Bagi Rasul Paulus tidak ada yang rahasia, ia tahu mempergunakan berkat Tuan denban benar sehingga tidak kekurangan. Mengapa? Ia tahu berhemat-hemat dahulu baru kemudian bermewah-mewah.

EFRAT

Kata "Efrat" berarti berbuah lebat. Hidup kerohanian kita digambarkan seperti pohon yang berbuah lebat, bukan hanya eksis dengan daun-daun hijau saja. Yesus pernah kecewa dengan pohon ara yang sangat rimbun daunnya tapi tidak mempunyai buah satu pun (Markus 11:13). Pohon ara sebenarnya harus berbuah sepanjang tahun. Memang kalau pada musimnya buahnya lebat, namun pada waktu lain yang bukan musimnya ia harus tetap berbuah walau tidak sebanyak pada musim buah. Tuhan menghendaki kita agar tidak hanya tampil eksis dalam keberadaan sebagai anak Tuhan,  tetapi juga harus menghasilkan buah-buah yang dapat menyenangkan hati Tuhan!