Bible Text: Yohanes 15:16 | Series: Berbuah bagi Yesus

Kehidupan orang Kristen, diumpamakan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran sungai yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Pohon tidak luput dari terpaan angin bahkan badai, tetapi dapat bertahan dan hidup karena ditopang oleh akar yang kuat. Akar yang kuat itu secara rohani ditopang oleh ibadah kita: memberi, berdoa dan puasa. Banyak akar pohon yang tidak sehat karena ibadahnya tersendat-sendat. Pohon juga dapat hidup karena mendapat air dari aliran air atau sungai sehingga daunnya tidak meranggas tetapi membuat pohon tetap eksis. Namun pohon walau dengan daun lebat namun tanpa buah tidak memiliki jati diri. Buah adalah pembuka rahasia yang menentukan jenis pohon.  Misalnya, kita mengenal pohon mangga  karena buahnya adalah buah mangga. Bahkan untuk sesama pohon mangga mempunyai jenis atau spesies yang lebih spesifik. Pohon mangga hutan akan menghasilkan bentuk buah yang besar tapi rasanya agak kecut, pohon mangga gedong yang kerap juga disebut mangga lipstik karena bentuknya seperti apel dengan ada warna sedikit merah menyerupai lipstik bila sudah ranum. Lain lagi dengan mangga toba yang bentuknya kecil mungil tetapi rasanya manis, dan belum terhitung jenis mangga yang lainnya.

Yesus pernah mengutuk pohon ara yang dari jauh nampaknya eksis dengan daunnya yang rimbun, tetapi tidak memiliki satu buah pun, walaupun pada saat itu memang bukan musim buah ara. Namun pohon ara terkenal dengan berbuah sepanjang musim, dan pada musim buah, pohon ini berbuah sangat lebat sampai menutupi daun-daunnya. Yesus tidak hanya ingin melihat keberadaan kita saja, tetapi ingin mendapatkan buah-buah dari kehidupan kita. Buah-buah apa saja yang diinginkan Yesus dari kita?

BUAH PERTOBATAN (Matius 3: 8)

Bertobat artinya mengalami perubahan pola pikir yang berlanjut pada perubahan karakter. Kepada jemaat di kota Efesus, Rasul Paulus menasihatkan: "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." Untuk dapat menghasilkan buah bagi Yesus kita harus rajin bekerja dengan menggunakan tangan sehingga kita dapat membagikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Mengapa kita harus memberi kepada orang lain? Salah satu sifat orang benar adalah suka memberi (Amsal 21:26).

BUAH ROH KUDUS (Galatia 5:22-23)

Buah Roh Kudus adalah karakter Ilahi yang ditransfer dalam hidup kita sehingga kita menjadi "the man of God" (manusia Allah), mengenakan manusia yang baru dan menanggalkan sifat atau tabiat daging. Dalam Galatia 5:16–21, Rasul Paulus menyebutkan berbagai macam perbuatan daging yang harus ditanggalkan: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Tetapi sebagai manusia Allah yang sudah dibaharui dengan karakter Ilahi, harus mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (1 Timotius 6:11). Hidup kita harus menghasilkan buah bagi Yesus, bila tidak kita bagai tanah yang hanya menghasilkan semak duri, yang tidak berguna dan sudah dekat kepada kutuk yang berakhir dengan pembakaran (Ibrani 6:7-8)

BUAH IMAN YANG MENYENANGKAN (Roma 1:8-13)

Yesus menghendaki juga kita memiliki buah iman, yang dapat menghiburkan dan menyenangkan diri kita sendiri dan kemudian mengalir kepada orang lain. Orang yang dipenuhi sukacita surga, sukacita Ilahi, hatinya selalu berpesta (Amsal 15:15). Tidak salah kita mengadakan pesta untuk merayakan peristiwa penting, tetapi pesta yang sesungguhnya harus kita nikmati dalam hati setiap hari, itulah sukacita yang sejati! Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Roma, "...supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku." (Roma 1:12). Paulus menghendaki agar ia menemukan buah di antara mereka. Memang banyak jemaat di Roma yang berbuah bagi pelayanan yang dilakukan oleh Rasul Paulus, bahkan secara khusus Rasul Paulus menulis satu pasal tentang buah-buah yang mereka persembahkan melalui pemberian, pengorbanan dan perhatian (Roma 16).

Dunia yang kita huni dan diami ini tidak luput dari berbagai masalah dan penderitaan, tetapi Allah menginginkan agar kita memiliki buah iman yang mampu membuat kita terhibur dari berbagai penderitaan, bahkan kemudian diberikan lagi kekuatan sehingga menghiburkan orang lain sebagaimana Allah telah menghiburkan kita (2 Korintus 1:4)

BUAH PRESTASI (Kolose 1:10)

Anak Tuhan harus juga mampu menghasilkan buah prestasi, buah pekerjaan baik untuk menjadi kesaksian. Roh Kudus memampukan kita untuk dapat mengerjakan pekerjaan kita dengan hasil baik sehingga kita layak untuk diberkati. Kepada jemaat di kota Kolose, Paulus memberi nasihat: "...sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah..."