Bible Text: Yohanes 2:1-11 | Series: Pelayanan Yesus

Yesus memulai pelayananNya setelah dewasa. Orang yang telah dewasa harus dapat melayani, diawali dari keluarga. Budaya orang Yahudi mirip dengan suku Batak Toba yang suka pesta dan Yesus diundang untuk menghadiri pesta pernikahan di Kana, Galilea. Dalam hidup ini kita harus bisa bermasyarakat, bersuka dengan orang yang bersuka dan turut berduka dengan orang berduka (Roma 12 : 15).

Yesus tidak hanya menghadiri pesta nikah, beberapa kali Alkitab mencatat Ia berada pada penguburan beberapa orang, di antaranya penguburan pemuda di kota Nain, anak seorang janda ( Lukas 7 : 11 – 17 ). Bahkan, menghadiri upacara duka jauh lebih berarti daripada pergi ke rumah pesta, sebagaimana dikatakan Raja Salomo yang penuh hikmat itu:  “Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.” (Pengkhotbah 7 : 2)

 

Yesus menjadi berkat  di Pesta Adat Pernikahan

Yesus tidak anti terhadap adat, tetapi menjadi berkat dalam pesta adat.  Yesus memakai enam tempayan yang memang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi ( Yohanes 2:6) sebagai sarana atau wadah untuk mencukupkan anggur karena mereka kekurangan dan kehabisan anggur.   Banyak orang malu memakai adat daerahnya, dan kemudian ganti adat dengan memakai budaya orang lain. Rasul Paulus memberi nasihat supaya menegor orang-orang yang tidak beradat. Dalam 1 Tesalonika 5 : 14 (bahasa Batak Toba) disebutkan: ”Alai huapoi hami ma hamu angka na so maradat, apuli hamu angka siotik roha, anju hamu ma angka na gale, lambas ma roha muna dompak saluhutna.”

Orangtua juga harus dapat memberi nasihat yang bijak dan sesuai dengan arahan Firman Tuhan. Sebagai contoh, banyak orang yang salah mengerti tentang ”ziarah” dalam kitab Mazmur. Nyanyian ziarah yang dimaksud adalah ”ende hananangkok” bukan ziarah dalam arti pergi ke kuburan. Rasul Paulus menasihatkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana keadaan kita selagi hidup, kita hidup untuk Tuhan karena itu yang menentukan keselamatan kita.

 

Suami harus menjadi berkat dalam keluarga

Di pesta perjamuan kawin di Kana, Yesus menjadi berkat dengan merubah air perigi ( air sumur ) menjadi air anggur karena dalam pesta itu terjadi kekurangan anggur sampai kehabisan anggur. Bagi orang Yahudi, kekurangan anggur bisa membuat yang punya pesta mendapat malu. Namun Maria, menyerahkan persoalan itu kepada Yesus, sehingga terjadi mujizat.

Suami harus menjadi berkat, mampu menghadirkan mujizat sebagai simbol dari Kristus. Dalam Efesus 5: 31-32 disebutkan bahwa rahasia pernikahan itu besar di mana Kristus sebagai suami dan isteri ( mempelai wanita ) adalah gereja. Suami menyinarkan gambaran kemuliaan Allah ( 1 Korintus 11 : 7 ).

Para suami harus berdoa sebagai imam dalam keluarga sehingga terjadi mujizat. Ribka lama mandul dan belum mempunyai anak, tetapi Ishak berdoa untuk isterinya itu sehingga mengandung dan melahirkan anak kembar, yang kemudian diberi nama Esau dan Yakub ( Kejadian 25 : 19 – 23 )

Namun banyak para suami malu berdoa, padahal semua orang percaya diberi mandat untuk berdoa, meletakkan tangan atas orang sakit hingga sembuh ( Markus 16 : 17 – 18 ).

 

Tumpang tangan orangtua untuk memberkati anak cucu

Orang Israel sangat suka memberkati dengan menumpangkan tangan di atas kepala anak-anak dan cucu mereka, mendoakan mereka agar diberkati menjadi orang yang pintar, berani. Bahkan mengharapkan mereka menjadi laskar yang siap menang di medan peperangan dan kembali dengan selamat. Amat kontras dengan di masyarakat kita, banyak ortangtua yang suka memarahi dan memukuli anaknya.

Yakub di masa tuanya memberkati dan menubuatkan masa depan anak-anaknya dan juga memberkati cucunya secara khusus.  Kedua anak lelaki dari Yusuf yaitu Manaye dan Efraim dan Manasye yang merupakan cucu Yakub diberkati dengan tangan bersilang, tangan kanan Yakub di atas kepala Efraim , walaupun dia yang bungsu dan tangan kirinya di atas kepala Manasye. Keduanya menjadi bangsa yang besar, keturunan Manasye, itulah Inggris Raya. Di kemudian hari kita melihat bendera Inggris Raya seperti tangan bersilang dan keturunan Efraim, seperti yang dinubuatkan Yakub:: "Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa." ( Kejadian 48 : 19 ). Ini menunjuk kepada USA (United States of America) yang menjadi kumpulan dari banyak negara bagian dan menjadi ”polisi dunia”, negara adidaya yang disegani dunia. Doa orangtua sangat mempengaruhi masa depan anak cucu. Mari belajar berdoa dan memberkati mereka!