Bible Text: Lukas 2:41-46 | Series: Pelayanan Yesus

Yesus usia 12 tahun berada dalam Bait Allah bersama orangtua-Nya untuk mengikuti perayaaan Paskah. Pelayanan kita harus mengalami ujian. Untuk itulah iman kita harus punya kompeten sehingga mampu untuk berkompetisi. Orang percaya yang beriman dimampukan untuk mengusir setan-setan dan bukan kesetanan, berbicara dalam bahasa baru untuk membangun diri, menumpangkan tangan atas orang yang sakit sehingga sembuh.

 

Persiapan pelayanan dengan duduk di Bait Allah

Orang Israel tiga kali setahun harus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun dan mengalokasikan sekitar 30% dari pendapatannya untuk urusan ibadah. Karena apabila mereka beribadah ke Yerusalem, tidak boleh menghadap Tuhan dengan tangan hampa.  Amat kontras dengan kita yang lebih banyak pengeluarannya untuk upacara adat. Dalam pesta itu, tanpa sadar Yusuf dan Maria kehilangan Yesus.

Suasana perayaan bila tidak diwaspadai bisa mengakibatkan kita kehilangan Yesus. Mereka menyangka Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka (Lukas 2 :44). Yusuf dan Maria mencari Yesus di antara keluarga dan kenalan mereka, tetapi tidak mendapatkannya. Kehilangan Yesus bisa membuat hidup ini tidak aman, penuh dengan sangkaan. Akhirnya mereka kembali ke Yerusalem dan menemukan-Nya di dalam Bait Allah sedang duduk di tengah alim ulama. Supaya hidup kita tidak penuh dengan kecurigaan, Yerusalem, Rumah Tuhan harus jadi puncak sukacita kita ( Mazmur 137 : 6 ).

Untuk memulai pelayanan harus belajar duduk di bait Allah mendengar Firman Tuhan, berdoa, dan berpuasa. Raja Daud yang banyak mengalami berkat dan kuasa Tuhan adalah seorang yang suka duduk di rumah Tuhan (Mazmur 27 : 4) Duduk di kaki tuhan adalah suatu pendidikan khusus. Dalam Ulangan 33 : 3 disebutkan, “Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus,  di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.”

Firman Tuhan harus terekam dalam pikiran dan ingatan, sehingga kita bukan menjadi pendengar yang terlupa, tetapi mampu merekam Firman Allah itu dan melakukannya.  Hukum Tuhan ditulis dalam dua  loh batu, agar terekam dalam pikiran dan hati kita, sehingga dapat menjadi “rhema”, pesan khusus untuk kita.

Kecerdasan seseorang sangat ditentukan dari cara duduk mendengar Firman Tuhan. Maria imannya lebih berkualitas dari Marta karena lebih suka duduk di kaki Tuhan, mendengar dengan baik dan seksama.

Dari mendengar, Yesus menyampaikan pertanyaan yang membungkam alim ulama. Kecerdasan seorang anak juga dapat dinilai dari pertanyaannya. Karena itu orangtua tidak perlu menyela atau memotong pertanyaan anak-anak. Pendidikan dalam rumah Tuhan adalah hal yg terindah.  Sekalipun dalam usia 12 tahun Yesus sudah pintar, Ia harus pulang ke rumah orangtua-Nya di Nazaret.

 

Yesus Belajar Taat

Keempat Injil tidak mencatat di mana Yesus setelah 12 tahun. Dokter Lukas mencatat Yesus dibaptis di Sungai Yordan pada usia 30 tahun dan kemudian memulai pelayanan-Nya (Lukas 3 : 21 – 23 ). Lalu di mana Yesus dalam kurun waktu 18 tahun itu?

Rasul Paulus menulis kepada orang Ibrani bahwa sebagai manusia Yesus belajar taat   di tengah keluarga Yusuf dan Maria. Dalam Ibrani 5 : 8 disebutkan: “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya…”

 

Pelayanan dalam Keluarga

Pelayanan pertama sebelum pelayanan umum adalah pelayanan dalam keluarga. Yusuf adalah seorang tukang kayu yang terkenal di zamannya dan Yesus loyal, ia bukan hanya anak tukang kayu tetapi sekaligus sebagai tukang kayu dan dengan taat menjalani arahan orangtuaNya, Yusuf. Dalam Markus 6:3 disebutkan,  “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.”

Orang Yahudi, khusunya bapa-bapa rajin menumpangkan tangan kepada anak dan cucu mereka, memberkati supaya menjadi anak-anak yang cerdas, bahkan supaya mereka sukses jadi militer yang bermental : “siap perang, siap untuk menang di medan pertempuran”. Mengapa? Karena Israel berarti “Laskar Jehovah” Tak heran militer Israel disegani di seluruh dunia!

Bapak-bapak khususnya harus rajin berdoa, mengangkat tangan, menyerah kepada Tuhan tanpa amarah, ini suatu pelayanan yang indah dalam keluarga ( 1 Timotius  2 : 8 ). Akan ada berkat yang indah bila kehadiran Tabut Tuhan ada dalam keluarga. Obed–Edom dan seisi rumah diberkati dengan limpah karena selama tiga bulan Tabut Allah ada dalam rumahNya ( 1 Tawarikh 13 : 14 ). Mari melayani Tuhan, dimulai dari dalam rumah kita masing-masing.