Preacher: Pdt. B. Manurung | Series: Masa Raya Pondok Daun

Perjamuan Kawin Anak Domba adalah suatu rahasia besar bagi gereja di akhir zaman. Dalam Perjanjian Baru ada paling sedikit empat rahasia kegenapan dari rahasia Kristus, antara lain:

Sebagian dari Israel menjadi tegar sampai  jumlah bangsa kafir (non-Israel) yang selamat penuh – Roma 11:25
Ada generasi yang tidak akan  semua mati ketika Yesus datang, yang kemudian diubahkan dengan tubuh  kebangkitan - 1 Korintus 15:51-52 ; Lukas 21:32
Rahasia Kristus dengan jemaat yang digambarkan dalam hubungan suami-istri - Efesus 5:32
Rahasia kedurhakaan di akhir zaman, dosa makin bertambah-tambah – 2 Tesalonika 2:7-8 

 

Siapa yang diundang?

Ternyata tidak sembarang orang yang diundang dalam Perjamuan Kawin Anak Domba, karena itu sangat berbahagia mereka yang diundang dan hadir dalam perjamuan itu. Pada pesta pernikahan yang mendapat undangan adalah mereka yang telah dewasa, andaipun ada anak-anak yang hadir mereka sebenarnya tidak diundang. Untuk ikut dalam Perjamuan Kawin Anak Domba yaitu  pernikahan Kristus dengan Gereja yang dewasa dan sempurna, maka kita harus mempersiapkan diri menjadi umat Tuhan yang dewasa oleh pengalaman dan persekutuan dengan Roh Kudus. Gereja harus mengalami kedewasaan penuh seperti Kristus agar dapat dipertunangkan, sebagaimana dikatakan oleh Paulus:    ”Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” ( 2 Korintus 11 : 2 ). Karena itu kita perlu Roh Kudus untuk mendewasakan kerohanian kita.

Syarat untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba

Untuk memasuki perjamauan ini, ditentukan beberapa syarat bagi mereka yang diundang untuk menghadirinya:

Memakai Pakaian Pesta
Dalam Matius 22:11-12 disebutkan bahwa: Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.

Sebenarnya di pintu masuk telah disediakan pakaian pesta untuk setiap undangan. Pakaian berbicara dari hal kepribadian. Dari pakaian seseorang kita bisa tahu karakter bahkan profesi seseorang. Yesus adalah pintu masuk, dan setiap yang ingin masuk ke perjamuan itu haruslah mengenakan kepribadian Yesus dalam hidup mereka.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Roma, ”Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai   perlengkapan  senjata  terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” (Roma 13:13-14)

Kita juga harus belajar kepada kepribadian Yesus yang lemah lembut dan rendah hati (Matius 11:29), dan juga dalam hidup bersama menaruh pikiran dan perasaan yang juga terdapat dalam Kristus Yesus (Filipi 2:5)

Bagaimanakah wujud pakaian pesta itu? Dalam Wahyu 19:6-9  disebutkan kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih yang merupakan perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus.

Memiliki sukacita oleh urapan
Suasana dalam Perjamuan Kawin Anak Domba penuh dengan sukacita dan semarak. Untuk mempersiapkan diri ke sana kita harus memiliki sukacita yang melimpah dalam hidup, walau banyak tantangan dan rintangan. Dalam Mazmur 45:8 disebutkan: ”Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.”

Dunia yang kita diami tidak luput dari penderitaan dan kesukaran namun kalau kita memiliki urapan Roh Kudus, semuanya itu bisa dilenyapkan dan digantikan dengan sukacita.

Dalam Yesaya 10:27a disebutkan: Pada waktu itu beban yang ditimpakan oleh mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap.” Terjemahan Baru Indonesia kehilangan kata: ”oleh minyak.” Dalam Alkitab Terjemahan Lama disebutkan: ”... maka kuk itu akan  rusak kelak oleh minyak.”

Memiliki minyak pada pelita dan cadangan pada buli-buli.
Lima anak dara yang bodoh tidak diperkenankan masuk ke Pesta Perjamuan karena kehabisan minyak dalam pelita karena tidak membawa minyak persediaan atau cadangan. Karena kehabisan minyak mereka meminta kepada lima anak dara yang bijaksana: “Berikanlah kami sedikit dari minyakmu, sebab pelita kami hampir padam.” (Matius 25:8). Tetapi lima anak dara yang bijak itu menjawab; “Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.” Gereja, umat Tuhan harus memiliki minyak dalam pelita dan mempersiapkan minyak cadangan itulah dua bagian Roh Allah yang menghentar kita kepada kesempurnaan.

Lima anak dara yang bodoh yang kehabisan minyak akhirnya tidak dapat masuk ke Perjamuan Kawin karena pintu sudah ditutup, sekalipun mereka mengetuk untuk dibukakan pintu. Mari bersiap menanti Perjamuan Kawin Anak Domba dengan menantikan dan memiliki urapan Roh Kudus.