Bible Text: 2 Korintus 13:11-13 | Series: Kasih Allah

Tak satu pun dari antara kita yang sudah sempurna. Namun kesempurnaan harus diusahakan, diupayakan. Untuk itu kita perlu mengikuti nasihat Tuhan lewat Firman-Nya, untuk dapat hidup sehati dan sepikir dan hidup damai terutama dengan teman seiman. Memberi salam atau bersalaman dapat mengalirkan damai sejahtera.

Kota Korintus berada di kawasan Eropa, yang terbiasa dengan budaya cium dalam menyampaikan salam. Namun untuk etika orang Asia, cukup bersalaman atau berjabat tangan, sebagaimana disampaikan rasul Paulus ketika Yakobus, Kefas dan Yohanes berjabat tangan dengannya sebagai tanda persekutuan (Galatia 2:9).

Kasih karunia Tuhan Yesus

Kata kasih karunia artinya : pemberian dari orang yang lebih tinggi kedudukannya secara cuma-cuma, bukan karena kebaikan si penerima. Namun kasih karunia dari Tuhan Yesus lebih daripada definisi tersebut di atas.

Ketika perempuan Samaria hendak menimba sumur pada pukul 12 tengah hari, Yesus meminta air perigi, wanita itu berkata kepada Yesus: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria).

Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! Niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

"Dorea": Kasih karunia disertai PemberiNya

Karunia yang terbesar yang diberikan kepada kita adalah Yesus, anak Allah yang menyelamatkan kita dari dosa. Ayat yang sangat popular, Yohanes 3:16 menyebutkan: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Kata "karunia Allah" yang digunakan dalam percakapan antara Yesus dengan perempuan Samaria itu, berasal dari kata "dorea" yang artinya: pemberian Cuma-Cuma yang bersama-sama diterima dengan pemberinya.

Hal ini lebih detil / lengkap dijelaskan oleh rasul Paulus kepada jemaat di kota Roma: "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).

Di dalam Yesus kita menerima kasih karunia demi kasih karunia

Banyak orang merasa puas hanya menerima keselamatan sebagai kasih karunia Tuhan. Tak heran orang-orang Pantekosta dulu suka menyanyi: "Biar saya miskin di sini, asal kaya di surga". Namun Yesus bukan hanya datang untuk mengampuni dosa tetapi juga Ia datang untuk memberi kita hidup dengan segala kelimpahannya (Yohanes 10:10b).

Dalam Yohanes 1 : 16 disebutkan bahwa dalam Yesus kita akan mendapatkan kasih karunia demi kasih karunia. Apa sajakah kasih karunia yang kita dapatkan dalam Yesus, setelah kita diselamatkan?

Rumah Tangga
Umat Tuhan tidak hanya dihentar kepada keberhasilan dalam pekerjaan atau karir saja, tetapi juga dilimpahkan kasih karunia untuk membentuk rumahtangga. Bidan-bidan di Mesir yang takut akan Allah dengan menolong persalinan bayi-bayi orang Ibrani (Israel), mendapat kasih dari Allah sehingga mereka berumah tangga (Keluaran 1:21)
Istri yang berakal budi juga adalah karunia Tuhan yang sangat berharga bagi suaminya (Amsal 19:14)

Anak-anak
Suami isteri tanpa anak sudah sah menjadi keluarga, namun Tuhan dapat memberi karunia plus lagi berupa anak-anak. "Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah." Mazmur 127:3

Rezeki
Allah juga menginginkan umatNya diberi kelimpahan rezeki (Matius 6:11). Bahkan Yabes berseru untuk meminta agar Allah memberkatinya dengan berlimpah-limpah serta memperluas daerahnya (1 Tawarikh 4:10)

Kelimpahan kasih dan sukacita
Harta saja tidak cukup membuat bahagia. Kita harus mengalami kelimpahan kasih, sukacita dalam Tuhan (Galatia 5:22)

Bagaimana untuk mendapatkan kasih karunia dari Tuhan?

Kasih karunia memang diberikan dengan cuma-cuma, namun bukan berarti otomatis kita terima. Diperlukan usaha, ketekunan dan iman yang tiada berkeputusan. Yesus sendiri mengatakan: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7).
Yakobus menulis untuk mendapatkan kasih karunia itu kita harus memintanya dalam iman dan jangan bimbang, karena Allah memberikannya kepada semua orang dengan murah hati (Yakobus 1:5-6)

Menyikapi kasih karunia Tuhan

Allah menghendaki kasih karunia yang kita terima tidak sia-sia tetapi digunakan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Rasul Paulus yang telah banyak menerima kasih karunia menyaksikan kehidupannya dalam 14 buku yang ditulisnya dalam Perjanjian Baru serta memberi nasihat bagi kita untuk bekerja lebih keras, bukan dengan kemampuan kita sendiri tetapi oleh kekuatan yang diberikan Allah supaya kasih karunia itu berguna dan tidak sia-sia. (1 Korintus 15:10)