Bible Text: Yudas 1:20

Yudas yang menulis surat ini bukanlah Yudas Iskariot yang mengkhianati Tuhan Yesus, melainkan Yudas saudara kandung Yesus sendiri. Sebab setelah Maria melahirkan Yesus, Yusuf dan Maria resmi menikah dan kemudian mendapatkan anak lelaki dan perempuan.

Dalam Markus 6:3 disebutkan nama sauadra Yesus adalah: Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon dan saudara-saudaraNya yang perempuan. Mirip dengan suku Batak Toba, masyarakat Yahudi sangat jarang mencantumkan nama perempuan dalam silsilah.

Nama Yudas sebenarnya nama yang indah, dalam terjemahan lama sering disebut Judah atau Yehuda yang artinya: memuji Tuhan atau bersyukur kepada Tuhan (Kejadian 29:35). Namun karena Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, orang jadi enggan memakai nama ini.

Yudas yang meragukan Yesus penuh dengan Roh Kudus

Keluarga Yesus, termasuk Yudas saudara kandungNya, pernah meragukan dan menganggap Yesus "kurang waras". Bahkan ketika Yesus sedang berkhotbah, mereka hendak menarik Yesus dari antara orang banyak dan menyuruh orang memanggil Dia (Markus 3:21, 31).

Namun sejak kebangkitan Yesus, Yudas mendapat pendidikan khusus sehingga ia memiliki karakter yang bagus sampai dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Ketika 120 murid berkumpul di kamar loteng Yerusalem untuk menantikan Roh Kudus yang dijanjikan, Maria dan saudara Yesus ada di sana (Kisah Para Rasul 1:14) dan penuh dengan Roh Kudus yang ditandai dengan berbahasa asing. Dari pengalaman inilah Yudas belajar dan menulis untuk kita betapa pentingnya untuk penuh dengan Roh Kudus supaya dapat membangun diri. Walau ia menulis secara singkat, hanya 25 ayat (1 pasal), namun isinya penuh dengan nasihat dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Bangunlah dirimu sendiri!

Banyak orang ingin bertumbuh, membangun diri oleh pengkhotbah terkenal atau penginjil termasyhur. Memang kita bisa saja beroleh wawasan luas dari belajar dan mendengar khotbah. Tetapi untuk membangun diri perlu ada iman yang tulus dan juga pertolongan Roh Kudus.

Banyak orang yang malas beribadah, tidak mempunyai aktivitas rohani karena dirinya belum terbangun. Perlu ada Roh Kudus untuk menggerakkan kita, sehingga aktif dalam kegiatan rohani. Kepada jemaat Efesus, rasul Paulus memberi pesan khusus: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." (Efesus 5:14)

Orang yang dipenuhkan dengan Roh Kudus akan suka berhimpun sebagaimana 120 murid yang dipenuhkan dengan Roh Kudus. Memang kita bisa saja berdoa secara pribadi di rumah masing-masing, tetapi itu tidak membatalkan doa bersama yang jauh lebih berkuasa. Karena itu dinasihatkan kepada orang Ibrani untuk tidak melupakan perhimpunan bersama: "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25)

Allah kita sangat menghargakan perhimpunan, dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di situ Allah hadir (Matius 18:20). Doa adalah nafas hidup orang Kristen, karena itu dalam doa kita harus rindu dipenuhkan dengan Roh Kudus supaya kita jangan sekadar "hidup" tetapi "eksis" dan beraktivitas (Kisah Para Rasul 17:28).

Pembangunan diri dimulai dari roh kita

Ketika Adam, manusia pertama diciptakan oleh Tuhan Allah dari segumpal tanah liat yang dibentuk, Allah menghembuskan nafasNya sendiri (Ibrani: "ruah"). Karena itu manusia adalah mahluk tertinggi karena memiliki roh, jiwa dan tubuh.

Roh yang kuat
Yosua lewat penumpangan tangan Musa, diberi kekuatan roh sehingga
Mampu untuk melanjutkan kepemimpinan Israel dan memasuki tanah Kanaan. Bersama Kaleb, mereka keduanya memiliki roh yang unggul karena mengikut Tuhan dengan segenap hati (Bilangan 14:24). Mereka juga tidak gampang terpengaruh seperti 10 pengintai lain yang apatis dan hanya menceritakan keburukan. Mereka yang memberontak kepada Musa juga mempunyai roh yang lemah karena tidak tahu tujuan hidup, karena ingin kembali ke Mesir (Bilangan 11:20).

Jiwa yang kuat
Roh yang sehat dan kuat akan berdampak kepada jiwa atau karakter yang bagus dan manis. Yusuf adalah seorang yang penuh dengan Roh Allah, seorang yang manis sikapnya sehingga Tuhan membuat dia berhasil dalam semua pekerjaannya (Kejadian 39:6).

Tubuh yang sehat
Tuhan menghendaki kita juga supaya bisa sehat untuk melayani Tuhan dan sesama. Karena itu kepada murid-muridNya, Yesus memberi amanat untuk melenyapkan penyakit dan mengusir roh jahat (Matius 10:1).

Membangun diri lewat berdoa dalam Roh Kudus

Kepada jemaat di kota Korintus, Rasul Paulus menegaskan bahwa orang yang berdoa dalam Roh Kudus membangun dirinya sendiri, karena ia berbicara dalam bahasa roh kepada Allah dan bukan kepada manusia (1 Korintus 14:2). Roh Kudus dapat membantu kita berkomunikasi, mengajar bagaimana seharusnya kita berdoa, bahkan menggantikan kita berdoa kepada Bapa dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan (Roma 8:26). Namun Paulus ingin lebih lagi supaya dalam ibadah ada perkataan nubuat untuk membangun jemaat.