Bible Text: Kejadian 14:19-20 | Series: Jejak Iman Abraham

Abraham menerima roti dan anggur dari Melkisedek setelah mengalahkan Kedorlaomer. Kedorlaomer (the glory of Laomer), adalah kemuliaan dan pesona dunia yang harus dikalahkan dengan iman kita. Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di kota Korintus, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi" (2 Korintus 10:3). Dan setelah menerima roti dan anggur dari Melkisedek, Abraham memberi sepersepuluh kepada Melkisedek. Abraham melakukan hal itu bukan karena diminta atau diajarkan oleh orang lain, tetapi adalah karena ia memiliki buah perbuatan iman. Abraham memberikan sepersepuluh sebagai suatu pengakuan bahwa apa yang ia peroleh semuanya adalah karena berkat Tuhan, semata-mata semuanya bersumber dari Tuhan. Dan apa yang dilakukan oleh Abraham dilanjutkan oleh keturunannya Ishak dan Yakub, sehingga mereka menjadi orang-orang yang diberkati.

Dalam Kejadian 26:12 dicatat, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN." Yakub juga adalah orang yang diberkati karena memberi sepersepuluh. Ketika ia dikejar oleh Esau abangnya dan melarikan diri dari Barsyeba ke Haran, karena kemalaman ia tidur di suatu tempat, dan mendapat mimpi ada tangga yang menghubungkan surga dan bumi dan malaikat-malaikat turun naik di tangga itu. Dan setelah itu ia bernazar, "Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu" (Kejadian 28:22).

Persepuluhan: buah perbuatan iman Abraham yang kemudian dijadikan sebagai ketetapan Allah
Banyak orang yang tidak mau memberikan perpuluhan kepada Tuhan karena menganggapnya berlaku di zaman Taurat. Padahal Abraham yang pertama kali memberi perpuluhan hidup jauh sebelum zaman Taurat. Bahkan di zaman Perjanjian Baru, Yesus menyinggung tentang perpuluhan. Apa yang dibuat oleh Abraham kemudian diteguhkan pada zaman Taurat, agar bangsa Israel tidak melupakan bahwa semua berkat yang mereka peroleh adalah semata-mata pemberian Tuhan. "Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini" (Ulangan 8:18), bahkan mereka akan menjadi berkat dan memberi pinjaman, memberi curah hujan bagi tanah-tanah pertanian, memberkati segala pekerjaan umat-Nya (Ulangan 28:12).

Di zaman Taurat, persepuluhan diberikan Allah kepada bani Lewi
Dari 12 suku di Israel, suku Lewi dipilih oleh Allah sendiri untuk melakukan pelayanan pada Kemah Pertemuan (Bilangan 18:6). Mengapa suku Lewi yang dipilih Tuhan? Ketika bangsa Israel membuat patung lembu emas di bawah pimpinan Harun, suku Lewilah yang berpihak pada Tuhan (Keluaran 32:26). Dan suku Lewi adalah satu-satunya suku yang tidak mendapat tanah pusaka dan Tuhanlah yang menjadi pusaka mereka. Karena itu Tuhan mengamanatkan kepada bangsa Israel, "Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan" (Bilangan 18:21). Jadi persembahan perpuluhan diberikan kepada Allah, dan kemudian Allah yang memberikannya kepada suku Lewi.

Bangsa Israel pernah dihukum karena melanggar tahun sabat dan Taurat
Bangsa Israel pernah melakukan kesalahan besar melalaikan tahun sabat (satu tahun tanah diistirahatkan setelah enam tahun diolah) dan juga melalaikan peraturan Taurat termasuk persembahan perpuluhan kepada Allah yang kemudian diberikan kepada orang Lewi selama kurun waktu 490 tahun (1096-606 SM). Dan akibat dilalaikannya Firman Tuhan itu, mereka kemudian ditawan selama 70 tahun dalam pembuangan ke Babel (2 Tawarikh 36:21).

Mengapa harus memberi sepersepuluh?
Banyak orang yang tidak mau memberi sepersepuluh dengan alasan bahwa jika tidak memberi sepersepuluh saja kekurangan, apalagi kalau diberikan. Namun sebenarnya memberi sepersepuluh adalah pengaman dalam kita menikmati berkat Tuhan. Angka 10 berbicara dari hal penghukuman, tulah. Dunia dihukum pada zaman Nuh, generasi ke-10 dari Adam. Di Mesir ada 10 tulah yang ditimpakan Tuhan kepada Firaun dan rakyatnya. Karena itu kita memberi satu bagian kepada Tuhan (sepersepuluh), supaya kita aman, tidak kena kutuk, berbahagia menikmati berkat Tuhan. Dalam Maleakhi 3:8-10 disebutkan, "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." Dalam Alkitab, Lot tidak pernah dicatat membuat mezbah atau memberi sepersepuluh, memang ia diselamatkan tetapi senantiasa menderita dalam hidupnya (2 Petrus 2:7). Tetapi bagi orang yang melakukan hukum Tuhan ini dengan benar akan mendapat harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi (Yesaya 45:3-7).

Di zaman Tuhan Yesus, persepuluhan kembali diteguhkan
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan" (Matius 23:23). Ayat ini bila tidak dimengerti secara utuh, seakan-akan meniadakan perpuluhan. Selasih, adas manis dan jintan adalah hasil pertanian dalam skala kecil. Hasil pertanian dan peternakan mereka yang utama adalah buah ara, zaitun, anggur, lembu, sapi, domba. Jadi Yesus sebenarnya menyinggung bangsa Israel yang bukan hanya pelit tetapi menipu dengan memberi persepuluhan yang tidak benar yaitu hanya memberi sepersepuluh dari hasil yang kecil-kecil saja. Jadi yang dimaksud Yesus bahwa mereka juga harus melakukan perpuluhan dengan benar tetapi juga tidak mengabaikan belas kasihan dan kesetiaan.