Bible Text: Kejadian 14:17-19 | Series: Jejak Iman Abraham

Setelah Abraham kembali dari mengalahkan Kedorlaomer, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Maha Tinggi. Kedorlaomer adalah penguasa dunia pada zaman itu. Kedorlaomer berarti the glory of Laomer atau kemuliaan dunia. Untuk menerima roti dan anggur haruslah dengan cara yang layak, mengalahkan "Kedorlaomer" dalam diri kita. Kepada jemaat di Kolose Rasul Paulus memberi nasihat, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala" (Kolose 3:5). Kita juga harus bebas dari gaya hidup dunia yang suka pesta pora agar hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh ke atas diri kita sebagai suatu jerat (Lukas 21:34).

Abraham dan pasukannya yang terlatih juga berhasil mengalahkan Sodom, yang penduduknya terkenal congkak, makanan yang berlimpah-limpah, hidup glamour (Yehezkiel 16:49-50). Dosa Sodom ini berulang kembali di akhir zaman. Baru-baru ini di Jepang ada hotel yang bertarif Rp 7.500.000 semalam, sarapannya terdiri dari 82 menu, mulai ala Jepang, Prancis, Amerika. Padahal Yesus telah mengajarkan pola hidup sederhana dan sehat, makan secukupnya (Matius 6:11). Kita memang masih hidup di dunia, tetapi hal-hal dunia tidak boleh mempesona diri kita lalu kita ikut-ikutan larut dalam gaya hidup berlebihan, tetapi sebaliknya harus bermegah dalam hal rohani. Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Galatia, "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).

Siapakah Melkisedek?
Melkisedek, adalah raja Salem, imam Allah Yang Maha Tinggi, Raja Damai. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena Ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya (Ibrani 7:13). Melkisedek adalah tak lain dari Yesus sendiri, sebelum menjelma menjadi manusia. Bukankah nabi Yesaya menubuatkan, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai" (Yesaya 9:5). Orang-orang Yahudi pernah hendak melempari Yesus ketika Ia berkata, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"" (Yohanes 8:56-57). Mereka (orang Yahudi) tidak dapat mengerti bahwa Yesus ada sebelum dilahirkan dari Maria. Memang di hari Maranatha, semua orang yang telah mati dalam Tuhan akan melihat Yesus, itulah yang dimaksudkan Yesus, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku" dan selanjutnya Yesus berkata, "dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita", inilah yang dimaksudkan Yesus ketika Abraham menerima roti dan anggur dari Melkisedek, raja Salem.

Menerima Perjamuan Kudus: harus dapat melihat Yesus yang tersalib
Menerima roti dan anggur haruslah dengan cara yang layak, kita harus dapat melihat Yesus yang sudah tersalib untuk pengampunan dosa kita. Dalam Matius 26:26-29 disebutkan, "Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.""

Menerima tubuh dan darah Tuhan dengan cara yang layak
Kepada jemaat di kota Korintus, Paulus mengingatkan untuk makan roti atau minum cawan Tuhan dengan cara yang layak, karena bila tidak demikian, kita berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan, dan mendatangkan hukuman atas diri (1 Korintus 11:27-29). Orang-orang yang menerima tubuh dan darah Tuhan harus melepaskan diri dari pengaruh dunia (Kedorlaomer) dan mengambil bagian dalam kodrat Ilahi lewat menerima tubuh dan darah Kristus. Dalam 2 Petrus 1:3-4 disebutkan, "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia." Menerima tubuh dan darah Tuhan bukan sekadar supaya dosa kita diampuni atau supaya kita masuk surga, tetapi juga supaya iman kita, pengenalan kita bertumbuh. Perempuan Samaria yang telah bertemu dengan Yesus, diubahkan hidupnya dan mengalami pembaharuan budi, bahkan bertumbuh dalam pengenalan. Perempuan itu tidak lagi hanya menyebut Yesus sebagai orang Yahudi, tetapi juga sebagai Tuhan dan Mesias. Yesus juga datang supaya kita mempunyai hidup dengan segala kelimpahannya. Dalam Yohanes 10:10 disebutkan, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Abraham memberi sepersepuluh kepada Melkisedek
Abraham menyadari bahwa apa yang dia peroleh dan kemenangan yang diraih, semuanya adalah berkat Tuhan dan bukan semata-mata hasil perjuangannya. Abraham dan keturunannya Ishak, Yakub, dan generasi selanjutnya memberi sepersepuluh dan menjadi orang yang diberkati Tuhan. Tak heran bangsa ini (Israel) sampai sekarang menjadi bangsa yang disegani di dunia internasional, keturunan mereka juga memegang pos-pos penting di dunia ini. Secara rohani juga kita adalah keturunan Abraham yang berhak menerima janji Allah.