Bible Text: Ibrani 1:1-4 | Series: Dibangun oleh Roh Kudus

Firman Allah dan Roh Kudus berjalan paralel, seiring. Oleh Roh Kudus, kita diingatkan akan Firman Allah yang dapat menopang segala aspek kehidupan kita. Kita juga akan mengalami pertumbuhan dan dibangun oleh Roh Kudus sesuai dengan  kehausan kita akan Firman Allah. Rasul Petrus mengingatkan,  “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan…” ( I Petrus 2 : 2 )

 

Menyukai dan menikmati Firman Allah

Pertumbuhan seorang bayi menjadi sehat dan cerdas sangat ditentukan oleh faktor makanan. Bayi yang makan dengan teratur dan ditopang oleh makanan yang bergizi sudah tentu akan lebih sehat dan punya bobot yang baik dibandingkan dengan bayi yang malas makan. Sebagai manusia rohani kita juga harus memakan makanan rohani yaitu Firman Allah. Nabi Musa mengingatkan kepada bangsa Israel: “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.” ( Ulangan 8 : 3 )

Firman Allah yang kita baca, renungkan dan lakukan akan membuat kita lebih baik. Jemaat di kota Berea  lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian ( Kisah Para Rasul 17:10 ). Respons atau tanggapan kita

ketika mendengar Firman Allah juga turut mempengaruhi kebahagiaan kita. Nabi Yeremia merasakan pembelaan Tuhan karena mengalami Firman Tuhan menopangnya, sehingga ia berkata:  “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.” (Yeremia 15 : 16)

Firman Tuhan harus menjadi kesenangan kita di atas yang lain. Ada yang kesenangannya uang, kalau tidak punya uang selalu merasa gelisah terus, ada juga orang yang kesenangannya pakaian, kalau tidak memiliki mode yang terbaru ia tidak pernah puas.

Untuk menjadi dewasa dan terus bertumbuh kita harus senantiasa dibangun oleh Roh Kudus untuk menyukai Firman Allah.

 

Menyukai yang memberitakan Firman Allah

Banyak orang yang bisa senang mendengar Firman Allah, tetapi tidak suka kepada orang yang memberitakannya. Namun sikap sedemikian tidak membawa kita untuk dibangun oleh Roh Kudus. Rasul Paulus menngingatkan kepada anak rohaninya, Timotius: “Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.” (I Timotius 5 : 17 )

Sikap kita terhadap Firman Tuhan dan cara menanggapi apa yang disampaikan oleh yang memberitakan Firman Allah akan mempengaruhi pertumbuhan rohani yang kita terima. Dalam Lukas 8 : 18, Yesus berkata:  “Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.” Pada peristiwa itu Ibu dan saudara Yesus kurang respons mendengarkan Firman Allah karena cara memandang mereka kepada Yesus sebagai pemberita Firman tidak tepat. Jemaat di Filipi juga kadang kurang respons terhadap Paulus sebagai pemberita, sehingga ia pernah menasihati: “Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.” (Filipi 4 : 17)  Sikap atau respons yang baik terhadap pemberitaan dan pemberita Firman dapat memberi pengertian kepada orang bodoh sehingga menjadi cerdas. ( Mazmur 119 : 130  )

 

Berdoa di dalam Roh Kudus

Mengapa kita harus berdoa di dalam Roh Kudus, bukankah kita bisa juga berdoa dengan akal budi? Berdoa dalam Roh Kudus membuat kita menjadi orang yang dibangun, kita bisa mendengar bisikan dan petunjuk Roh Kudus lebih jauh. Doa adalah komunikasi. Sering orang berdoa satu arah kepada Tuhan supaya permintaannya dikabulkan. Namun kita perlu mendengar bisikan Roh Kudus, apa yang harus kita lakukan untuk Tuhan. Roh Kudus juga akan membantu kita dalam berdoa sebab kadangkala kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Roma 8 : 26).

Berdoa dalam Roh Kudus juga membuat kita dapat menantikan Tuhan untuk membaharui kekuatan kita ( Yesaya 40 : 31 ). Seratus dua puluh murid yang dipenuhkan dengan Roh Kudus di kamar loteng Yerusalem tidak berdoa meminta berkat tetapi mereka memuliakan Allah tentang perbuatan-perbuatanNya yang ajaib ( Kisah Para Rasul 2 : 11 ). Rasul Paulus menasihatkan untuk berdoa dengan roh dan akal budi ( I Korintus 14 : 15 )