Bible Text: Yudas 1:20 | Series: Dibangun oleh Roh Kudus

Roh Kudus adalah salah satu dari pribadi dalam Tritunggal Allah. Memang secara logika masalah tritunggal sulit diterima, namun bukan berarti tidak dapat kita yakini. Yesus meminta kepada Allah Bapa agar memberikan seorang penolong yang menyertai kita, yang tinggal di dalam kita dan akan menyertai kita ( Yohanes 14 : 15 – 17 ). Roh Kudus yang ada dalam diri kita tidak statis, tetapi terus menerus melakukan pembaharuan. Oleh Roh Kudus kita dilahirkan baru, dipenuhi dengan RohNya, berbuahkan buah Roh Kudus dan selanjutnya memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Kita harus senantiasa memelihara hubungan yang akrab dan intim dengan Roh Kudus setiap hari, karena oleh RohNya kita dituntun kepada segala kebenaran, karena itu kita harus mau mendengar bisikan Roh Kudus dalam hati kita.

 

Apa yang dibangin Roh Kudus dalam diri kita?

Sebagaimana Allah kita tritunggal, kita juga terdiri dari tiga bagian besar yaitu : roh , jiwa dan tubuh. Dan semuanya itu akan dibangun bila kita memelihara persekutuan dengan Roh Kudus.

 

Roh

Allah menginginkan kita memiliki roh yang kuat, mempunyai ketetapan dan tidak plin-plan, mempunyai ketetapan hati.  Allah menguatkan hati Yosua yang akan memimpin Israel. Allah berfirman kepda Yosua: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.” ( Yosua 1 : 6 – 7 )

Roh kita juga harus sehat sehingga tidak asal menerima ajaran sesaat yang bisa sesat sebagaimana dinasehatkan Paulus (1 Tim 6 : 3 – 5).

 

Jiwa

Persekutuan dengan Roh Kudus akan membuat  kita memiliki karakter yang baik. Buah-buah Roh Kudus akan membuat kita menjadi pribadi yang bersikap manis. Roh yang kuat juga berdampak pada jiwa yang kuat. Daniel dan kawan-kawan di Babel berketetapan untuk tidak menajiskan diri dengan menolak santapan dan minuman raja. Bahkan mereka tetap berdoa dan memuji Allah sekalipun ada larangan dari raja. Di zaman gereja mula-mula, mereka yang dipenuhi dengan Roh Kudus menjadi orang-orang yang disukai. Mereka senantiasa memuji Allah,  dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan ( Kis Para Rasul 2 : 47 ).

Roh Kudus membuat kita menjadi orang yang setia dan berkomitmen. Banyak orang yang hanya mau memuji Tuhan kalau hatinya dalam keadaan senang, berkat melimpah, tetapi bila menghadapi persoalan, dalam situasi rugi menjadi melempem dan malas memuji Tuhan.

Orang-orang di Gerasa ( TL : Gadara ) menolak Yesus karena mereka merasa rugi, kehilangan 2000 ekor babi meskipun di sana Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan. Mereka lebih mengutamakan perhitungan untung-rugi daripada keselamatan satu jiwa  (Markus 5 : 1 -17).Tetapi jemaat mula-mula itu senantiasa memuji Allah, dalam suka duka atau mengalami pencobaan, mereka terus beribadah. Inilah yang membuat mereka memiliki karakter yang teruji dan terpuji sehingga dihormati orang banyak ( Kis Para Rasul 5 : 13 ). Hidup kita harus menjadi surat yang terbuka yang dapat dibaca sekalian orang.

 

Tubuh

Roh Kudus juga membagun diri kita agar tubuh ( fisik ) kita sehat dan kuat. Salah satu peran Roh Kudus adalah memberi sukacita sehingga tubuh kita sehat dan segar. Dalam Amsal disebutkan : Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang ( Amsal 17 : 22 ).

Namun semangat saja tidak cukup untuk membangun tubuh yang kuat. Kesehatan tubuh kita juga didukung faktor makanan, dan untuk meyajikan makanan perlu uang. Raja Salomo yang penuh hikmat itu berkata: “Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.” (Pengkhotbah 10 : 19).

Makanan yang sehat terdapat pada makanan yang berserat dan bukan hanya lezat. Untuk mendapatkan uang yang cukup, Alkitab mengajarkan cara yang halal yaitu dengan bekerja keras. Dalam Efesus  4 : 28 disebutkan, “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

Allah sangat senang dengan umatNya yang rajin menggunakan tangan. Meskipun di abad  modern sudah banyak pekerjaan dapat dilakukan dengan bantuan mesin, seperti computer, mesin cuci, mixer dan sebagainya, kita juga perlu melatih bekerja dengan tangan sendiri. Dengan demikian kita diberkati untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, dapat membagi berkat yang kita terima kepada orang lain yang membutuhkan.

Rasul Paulus juga mengajarkan kita untuk tahu berhemat supaya tidak berkekuranan. Dalam  Filipi 4 : 12 (Terjemahan Lama) disebutkan: “Aku tahu berhemat-hemat, dan aku tahu juga bermewah-mewah, di dalam tiap-tiap hal dan di dalam segala sesuatu aku sudah paham, baik dalam hal kenyang atau lapar, baik dalam hal mewah atau kekurangan (Filipi 4 : 12 ).