Preacher: Pdt. B. Manurung | Series: Dibangun oleh Roh Kudus

Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem memenuhi 120 orang murid yang dengan setia menanti perjanjian Tuhan. Yerusalem adalah kota yang terkenal yang menjadi pusat perhatian dunia sampai sekarang, dan di akhir zaman pemerintahan antikristus juga berpusat di sini. Anak Tuhan harus penuh dengan Roh Kudus bersama gereja yang sempurna sehingga kelak akan disingkirkan ke padang gurun sehingga luput dari aniaya antikristus. Penduduk Yerusalem terharu mendengar khotbah Petrus yang berdurasi sekitar 20 menit tentang bagaimana Allah mengasihi mereka dan berjanji memberikan Roh-Nya.

Penduduk Yerusalem gempar ketika hari Pantekosta. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Mereka menyaksikan bagaimana 120 murid yang berasal dari Galilea  dalam bahasa mereka sendiri, padahal mereka adalah orang Galilea. Mereka berbicara dalam bahasa  Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea  Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, mereka mendengar murid-murid berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Bahasa Arab juga termasuk dari salah satu bahasa yang diucapkan oleh murid-murid ketika kepenuhan Roh Kudus. Tuhan mengasihi bangsa Arab ( turunan Ismael ), sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya bahwa suatu kali kelak mereka juga dikumpulkan untuk menyemarakkan keagungan Tuhan ( Yesaya 60 : 7 ).

 

Syarat menerima Roh Kudus yang dijanjikan

Bertobat

Untuk menerima Roh Kudus kita harus mengalami pertobatan, yaitu perubahan pola pikir yang ditindaklanjuti dengan perubahan perilaku. Pikiran kita turut menentukan tindakan kita. Meskipun kita hidup di dunia, namun tidak boleh larut oleh situasi dan keadaaan dunia. Kepada jemaat di kota Kolose, rasul Paulus mengingatkan: ”Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3 : 1 -2 )

Suatu saat kita akan meninggalkan semua harta yang kita miliki di bumi ini, karena kewargaan kita adalah di dalam sorga ( Filipi 3 : 20 ). Umat Tuhan, gereja harus fokus kepada Maranatha, kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Perubahan pola pikir membuat kita berubah dalam perilaku yang menjadi semakin baik. Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat di Efesus supaya orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi  bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. ( Efesus 4 : 28 ) Tuhan berkenan memberkati dan simpati kepada orang yang bekerja dengan tangan ( Amsal 10 : 4 ) dan kemudian mau memberi kepada yang berkekurangan. Buah tobat seseorang dapat dilihat dari tangan yang suka memberi. Baik memberi materi, waktu atau tenaga.

 

Memberi diri dibaptis

Orang yang bertobat harus dibaptis sebagai tanda ketaatan. Kita dibaptis supaya bersama dengan Kristus kita dikubur terhadap dosa dan kemudian bangkit dalam kehidupan yang baru. Jemaat di Efesus dibaptis ulang oleh Paulus karena sebelumnya mereka belum dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus ( Kisah Para Rasul 19 : 1-6 ) dan kemudian menumpangkan tangan atas mereka  turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Namun  bisa juga baptisan Roh Kudus mendahului baptisan air, namun baptisan air adalah wajib ( Matius 28 : 19 ).

 

Mengapa harus menerima dan penuh dengan Roh Kudus?

Akhir zaman akan penuh dengan masa yang sukar, dekadensi moral, kejahatan yang semakin meningkat. Kita perlu Roh Kudus untuk memimpin kehidupan kita. Salah satu peran Roh Kudus adalah menjadi penolong bagi kita dalam seluruh aspek kehidupan: dalam memberi nasihat kepada anak-anak sehingga dapat diterima, memberi kecerdasan bagi yang sedang belajar atau menunut ilmu. Dalam Yohanes 14:16 disebutkan, ”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya...” Dengan Roh Kudus juga kita dipimpin kepada segala kebenaran ( Yohanes 14 : 26 ) sehingga kita tidak tersesat dan gampang putus asa, mneopang kita sehingga berhasil dalam pekerjaan kita. Roh Kudus juga mengingatkan kita akan semua Firman yang telah kita dengar.

 

Membangun diri sendiri dalam Roh Kudus

Orang percaya tidak boleh puas hanya berbahsa roh sebagai tanda kepenuhan Roh Kudus, tetapi harus membangun diri dengan berdoa dalam Roh Kudus (Yudas 1 : 20). Berdoa dalam Roh Kudus membuat kita dibangun ( 1 Korintus 14 : 4 ),  Roh membantu kita dalam berdoa, menyampaikan keluhanl yang tak terucapkan. (Roma 8 : 27 ).