Bible Text: Ibrani 12:25-29 | Series: Beribadah dengan Benar

Beribadah, berasal darikata "ibadah" yang berarti: perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Acara ibadah kita diawali dengan doa, karena segala yang kita lakukan di dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa kita (Kolose 3:17), juga disertai pujian di mana Allah hadir dan bersemayam (Mazmur 22:4), dan penyampaian Firman Allah.

Multi Fungsi Firman Allah

Sia-sia kita beribadah bila Firman Allah berlalu begitu saja tanpa pembaharuan dalam sikap kita. Firman Allah harus memproses hidup kita untuk menjadi lebih baik dan hidup dalam rencana Allah. Kepada Timotius, Rasul Paulus menuliskan manfaat dari Firman Allah (2 Timotius 3:16), yaitu:

Untuk mengajar
Jika diterima dengan senang dan hati yang terbuka, Firman Allah dapat memberi pengertian (Mazmur 119:130)

Untuk menyatakan kesalahan
Firman Allah bukan hanya menyenangkan telinga para pendengarnya dan membuat ketawa-ketiwi, tetapi harus mampu menegor kesalahan.

Memperbaiki kelakuan
Kelakuan kita yang salah harus bisa diperbaiki ketika mendengar Firman. Lewat kuasa Roh Kudus, karakter kita diubahkan.

Mendidik dalam kebenaran
Dalam tuntunan Firman Allah kita dibawa kepada kebenaran Allah, yang memimpin kita berjalan dalam iman (Roma 1:17).

Ibadah: kumpulan yang meriah

Di Gunung Sinai, bangsa Israel diperhadapkan kepada suasana yang penuh kekelaman, kegelapan dan angin badai sehingga mencekam sehingga nabi Musa pun ketakutan dan sangat gemetar (Ibrani 12:18-21). Namun rasul Paulus menyampaikan kepada orang Ibrani: "Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah"

Bagaimana seharusnya kita beribadah?

Memang ibadah adalah kumpulan yang meriah, namun bukan berarti asal ramai dan tanpa rasa takut dan hormat kepada Tuhan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama berlangsungnya ibadah:

Menurut cara yang berkenan
Dalam ibadah kita menerima Kerajaan Allah yang tak tergoncangkan (Ibrani 12:28), karena itu beribadah kepada Tuhan harus dengan cara yang berkenan, penuh rasa hormat dan takut akan Tuhan. Dunia yang kita diami ini akan digoncang baik dari segi ekonomi, politik, alam, dsb.
Hanya dalam beribadah dengan benar kita menerima Kerajaan Allah yang tak tergoncangkan, itulah kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).

Penuh sorak-sorai bagi Tuhan
Dalam beribadah, khususnya dalam bernyanyi kita diperkenankan untuk bersorak (Mazmur 100:1), menyaringkan suara, membuka mulut lebar-lebar (Mazmur 81:11) mengagungkan namaNya, bahkan diiringi dengan tepuk tangan untuk mengelu-elukan Allah yang kita sembah (Mazmur 47:2).

Beribadah dengan sukacita
Dalam ibadah kita mengumandangkan nyanyian yang penuh sukacita, baik mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani (Efesus 5:19)

Mengenal Allah lewat ibadah
Raja Daud seorang raja yang suka memuji Tuhan, mencari hadirat Allah dan gemar beribadah merasakan kehadiran Tuhan sehingga berkata: "Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah". Dalam salinan lain digunakan kata: "perceive": merasa, "recognize": mengenal, dan "understand": memahami atau mengerti lebih dalam.

Berkat dalam ibadah

Dalam ibadah, Allah menghadapkan wajahNya kepada umatNya, sehingga kita beroleh kasih karunia dan damai sejahtera (Bilangan 6:24-26), karena itu sebagai umatNya kita tidak boleh menghadap Tuhan dengan tangan hampa (Ulangan 16:16), tetapi memberi persembahan sebagai pernyataan syukur kepada Tuhan.

Beribadah kepada Tuhan adalah kewajiban, bukan ketika hati merasa nyaman datang beribadah, kalau lagi tidak suka tidak datang. Ibadah dengan hati yang senang, bukan dengan terpaksa barulah memberi keuntungan yang besar (1 Timotius 6:6)

Lewat nabi Musa, Allah menyampaikan amanat untuk mendapat berkah dalam ibadah: "Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu." (Keluaran 23:25-26)