Bible Text: 2 Korintus 13:13

Banyak orang Kristen yang percaya dan mengakui Roh Kudus. Namun itu saja tidak cukup, kita harus mengalami persekutuan dengan Roh Kudus. Dalam zaman Perjanjian Lama, Roh Allah memang secara temporer (sewaktu-waktu). Roh Kudus menghinggapi seseorang secara insidentil untuk melakukan hal-hal yang besar melepaskan umat Israel dari tekanan lawan atau musuh. Misalnya seperti Simson, salah satu hakim Israel yang dihinggapi Roh Allah untuk melepaskan bangsa Israel dari jajahan Filistin. Oleh urapan Roh Allah, Simson mampu mengalahkan dan mencabik seekor singa muda, mengangkat pintu gerbang kota Gaza.

Dalam masa Perjanjian Baru, Roh Kudus diutus untuk tinggal dan menetap dalam diri orang percaya untuk menjadi penolong, menyertai kita serta menuntun orang percaya ke dalam segala kebenaran (Yohanes 14:16-17). Setiap hari kita harus bersekutu dan dipenuhkan dengan Roh Kudus. Pengalaman penuh dengan Roh Kudus masa lalu tidak dapat dibanggakan.

Lahir baru dengan menerima Roh Kudus

Langkah pertama untuk dapat hidup dalam persekutuan dengan Roh Kudus adalah menerima Roh Kudus. Ketika kita menjadi percaya kita sudah menerima Roh Kudus, tetapi belum dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Ada tiga hal yang dapat menyebabkan seseorang menerima kelahiran baru, yaitu:

Firman Allah
Penjahat yang di sebelah kanan Yesus ketika mendengar tujuh ucapan indah Yesus dikayu salib, mengalami kelahiran baru, perubahan perilaku yang mulanya menghina dan menghujat berbalik untuk menegur penjahat yang di sebelah kiri. Firman Allah mengubahnya hingga ia diselamatkan hari itu juga (Lukas 23:42-43).

Roh Kudus
Pada waktu kita diselamatkan, oleh karena rahmat Tuhan dan bukan perbuatan baik, lewat baptisan, oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5).

Kebangkitan Yesus
Oleh kebangkitanNya, kita dilahirkan kembali sehingga memiliki hidup yang penuh dengan pengharapan (1 Petrus 1:3)
Ketika Yesus bangkit pada hari pertama minggu itu, malam harinya, Ia menampakkan diri kepada murid-murid dalam suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus." Setelah kejadian itu ketika mereka gagal menangkap ikan semalaman. Namun kehadiran Yesus yang bangkit membuat mereka
mendapat tangkapan yang besar.

Hidup baru dengan Roh Kudus

Tidak semua bayi yang lahir hidup terus, banyak juga yang mati karena tidak mendapat gizi dan perawatan yang memadai. Demikian juga secara rohani kita yang sudah mengalami lahir baru harus terus menerus melanjutkannya dengan hidup baru, senantiasa rindu akan makanan rohani.

Rasul Petrus memberi tips khusus untuk perkembangan rohani kita: “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan” (1 Petrus 2:2).

Allah kita adalah El-Shaddai yang mampu mengalirkan kekuatan, bahkan bagai seorang ibu yang menghibur anak dengan menyusuinya. Karena itu kita harus melekat dalam dekapan Allah untuk menikmati hadirat dan kuasaNya.

Pikiran dan tindakan yang dibaharui Roh Kudus

Lewat kehidupan baru yang kita terima dari Roh Kudus, kita tidak lagi hidup dengan pikiran kita sendiri, tetapi pikiran Allah turut ditransfer dalam kehidupan kita, sehingga kita memiliki pikiran Kristus (1 Korintus 2:16).

Pikiran yang dibaharui Roh Kudus menghentar kita untuk menanggalkan tabiat yang lama dan mengenakan manusia baru (Efesus 4:22-31). Namun dalam kenyataan banyak orang percaya mengeluh hidupnya susah, banyak persoalan. Mengapa? Karena banyak yang mengenakan pakaian "rangkap", karena kita mau mengenakan pakaian yang baru tanpa menanggalkan pakaian yang lama (2 Korintus 5:4).

Untuk itu kita harus hidup menurut Roh Allah, dipimpin Roh Allah agar Roh Kudus memerdekakaan kita dari dosa, tabiat lama, sehingga kita layak menjadi anakNya dan mendapat berkatNya.

Penuh dengan Roh Kudus

Orang percaya tidak cukup hanya menerima Roh Kudus, tetapi harus penuh dengan Roh Kudus. Untuk apa? Supaya kita beroleh kuasa untuk menjadi saksi Tuhan (Kisah Para Rasul 1:8). Tanda orang yang dipenuhkan dengan Roh Kudus adalah berkata-kata dalam bahasa lain seperti yang diilhamkan oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:4). Untuk itu kita perlu bersekutu dengan Roh Kudus setiap hari, sehingga kita beroleh hikmat dan kekuatan dalam menjalani hidup.

Banyak orang tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus karena menganggap Roh Kudus yang berbicara kepadanya, padahal orangnya yang harus berbicara oleh ilhaman Roh Kudus dan memintanya dengan tanpa jemu-jemu, terus menerus sampai mendapatkannya (Lukas 11:13).

Urapan Roh Kudus akan membuat kita mendapat ilhaman baru, sehingga kita beraktivitas dan eksis sesuai petunjukNya, sebagaimana dialami Petrus. Roh Kudus juga dapat berbicara lewat pesan khusus dalam doa puasa, sebagaimana terdapat dalam Kisah Para Rasul 13:2, Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka".

Namun kemampuan, kehebatan tanpa urapan Roh Kudus bisa gagal. Adonia yang penuh ambisi tidak dikenan menjadi raja (1 Raja-raja 1:11) demikian pula Absalom yang pandai mencuri hati orang Israel namun tanpa urapan (2 Samuel 15:6).