Bible Text: Keluaran 3:13-14 | Series: Allah dan Nama-Nya

Akulah Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15:1-2)

Pohon anggur adalah salah satu pohon yang termasuk dalam kategori pohon kegerakan yang dipergunakan dalam Perayaan Hari Raya Pondok Daun. Pohon anggur ini sering disebut dengan "pohon elok". Dalam Imamat 23:40 disebutkan bahwa pohon anggur (pohon elok), pelepah-pelepah pohon kurma, ranting pohon yang rimbun dan pohon gandarusa digunakan dalam perayaan sukaria di Hari Raya Pondok Daun.

Mengapa sampai Yesus menyatakan dirinya sebagai Pokok Anggur yang benar? Dalam Yohanes 15:1-2 disebutkan: "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." Yesus menginginkan kita menjadi anggur yang elok, yang hidupnya indah dalam pemandangan Allah dan manusia.

Anggur simbol prestasi dan prestise
Bagi bangsa Israel, pohon anggur punya makna penting. Pada masa jayanya raja Salomo, orang Yehuda dan Israel hidup dalam damai, tidak seperti pada masa Daud, ayahnya yang sering diliputi peperangan. Pada masa Salomo, mereka hidup dalam damai sejahtera, diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo (1 Raja-raja 4:25). Keluarga Kristen akan menjadi pohon anggur yang indah dan elok apabila hidup dengan rukun, jauh dari pertengkaran dan perselisihan.

Istri sebagai anggur dalam keluarga
Satu pasal dalam kitab Mazmur khusus mengenai kebahagiaan rumah tangga orang yang percaya kepada Tuhan, di mana istri akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumah; anak-anak seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja (Mazmur 128:3), bahkan hingga sampai memiliki anak cucu (Mazmur 128:6).

Keluarga Ishak dan Ribka adalah salah satu contoh pasangan yang bahagia hingga masa tua (lansia). Bahkan ketika Abimelekh, raja orang Filistin menjenguk mereka, dilihatnya Ishak dan Ribka sedan bercumbu-cumbuan. Dan Raja Abimelekh memerintahkan supaya tidak seorangpun dari bangsa itu untuk menggangu mereka. Ada perlindungan yang indah bila keluarga Kristen hidup dalam kasih. Di tengah keadaan dunia yang dilanda krisis kasih, perceraian di usia pernikahan yang masih dini, anak-anak Tuhan harus mampu tampil beda untuk menjadi anggurnya Tuhan.

Keluarga yang harmonis dan bahagia bukan hanya sebagai "anggur" tetapi juga berdampak positif kepada prestasi kerja. Dalam ayat selanjutnya disebutkan, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya" (Kejadian 26:12-13).

Anggur meriangkan hidup
Salah satu peran anggur adalah memberi keriangan, sukacita. Bagi orang Israel, dalam pesta harus dihadirkan anggur. Adalah suatu cela bila yang mengadakan perjamuan sampai kehabisan anggur. Anggur adalah simbol keriangan hidup, sukacita. Dalam Penghotbah 10:19 disebutkan, "Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu." Supaya hidup kita bertumbuh menjadi indah, Allah memberikan makanan yang terbaik bagi umatnya, yaitu gandum dan anggur (Zakharia 9:17).

Anggur sebagai obat
Anggur juga ternyata memiliki khasiat sebagai obat. Ketika orang Samaria yang baik hati menemukan seorang yang jatuh dalam perjalanan menurun dari Yerusalem ke Yerikho, ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya (Lukas 10:34).

Jenis anggur yang lain: anggur Sodom dan Gomora.
Kalau ada pohon anggur yang benar, ada juga pohon anggur yang salah. Dalam Ulangan 32:32 disebutkan ada juga pohon anggur Sodom dan Gomora yang buah anggurnya pahit dan beracun. Itulah mereka yang hidup dalam pesta pora dan kemabukan duniawi (Amsal 23:29-33), hal yang menjadi fenomena di akhir zaman.

Di akhir zaman, keadaan ekonomi menjadi sukar, moral manusia rusak. Namun anak-anak Tuhan yang adalah "anggur"nya Allah akan senantiasa terpelihara (Wahyu 6:6).