Bible Text: Keluaran 3:13-14 | Series: Allah dan Nama-Nya

Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14:6)

Sering kita mendengar ungkapan "seribu satu jalan ke Roma", namun menuju sorga yang kekal hanya da satu jalan yaitu Yesus. Tiada satupun pemimpin agama yang dapat menyatakan dia sebagai jalan ke sorga, selain daripada Yesus. Memang di dalam Yesus kita menemukan keselamatan kekal, namun kita juga harus berada dalam jalan kebenaran dan tidak tinggal dalam keonaran, sebab untuk mendapatkan hidup yang kekal itu kita harus berjalan di dalam kebenaran. Dalam Amsal 12:28 disebutkan, "Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut."

Untuk menemukan jalan hidup yang ditunjukkan oleh Yesus itu, kita harus hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya yaitu firman-Nya. Tuhan tidak dapat memberikan hidup yang kekal dan juga berkat-berkat bila kita tidak berada dalam jalan-Nya. Dalam Amsal 8:20-21 disebutkan, "Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka."

Simson, menyimpang dari jalan Tuhan dan menuai bencana.

Simson sebenarnya adalah seorang nazir Allah yang pada mulanya diurapi luar biasa, namun ia sering tidak berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan sehingga mengalami banyak bahaya dalam hidupnya. Awal kegagalan Simson diawali dari menyimpang dari jalan Tuhan. Dalam Hakim-hakim 14:8 dikisahkan, "Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu."

Sebagai seorang nazir Allah, Simson sebenarnya tidak boleh menyentuh bangkai singa, orang Israel pun telah diperintahkan Tuhan untuk tidak boleh menikah dengan bangsa Kanaan, termasuk bangsa Filistin. Namun Simson tidak mau hidup menurut jalan Tuhan. Bahkan ia menikah dengan perempuan Filistin, yaitu gadis Timna, bukan karena cinta, tetapi hanya karena "suka". Hidup ini tidak boleh dijalani hanya karena "suka" karena bisa berakhir dengan "luka".

Simson memang menemukan "madu" tetapi bukan dari sumber yang halal. Banyak anak Tuhan mau menikmati kebahagiaan, meraih berkat namun dengan jalan pintas, yang haram dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan akhirnya mengalami berbagai penderitaan. Kita tidak boleh hanya mau menikmati "madu" namun tidak jelas sumbernya. Jadi, dari manakah "madu" yang murni sesungguhnya? Dalam Mazmur 81:17 disebutkan, "Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya." Yesus adalah Gunung Batu kita, di mana kita menemukan berkat yang berkelimpahan di dalam Yesus (Yohanes 10:10). Sumber berkat yang sejati didapat bukan dari jalan yang menyimpang dari Firman Tuhan, tetapi akan kita dapati dari ketaatan dalam melakukan Firman.

Dalam Ulangan 28:1-2 disebutkan, "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu."

Akibat dari menikmati madu dari sumber yang haram (bangkai singa).

Hidup Simson penuh teka-teki, tidak jujur (Hakim-hakim 14:9-17)
Sumber madu yang haram sering mengakibatkan orang tidak mau jujur. Simson memberikan madu itu kepada ayah dan ibunya, tetapi tidak menceritakan dari mana sumber madu tersebut. Ia pun mulai pandai bermain teka-teki setelah mendapat madu dari bangkai singa dan menyampaikannya kepada teman-temannya dengan memasang taruhan. Akibatnya para lawannya menekan istrinya agar memberitahu jawabannya. Sumber rezeki yang tidak jelas, seperti dari hasil korupsi dan judi akan membuat orang menjadi merana, tidak dapat jujur dan tersiksa. Simson pun kalah taruhan dan istrinya menderita. Bahkan dikisahkan bahwa akhirnya istri Simson pun diambil orang. Firman Tuhan tidak melarang orang menjadi kaya, namun banyak yang memburu uang, tidak peduli dengan asal atau sumbernya, sehingga jatuh dalam berbagai penderitaan. Dalam 1 Timotius 6:9 disebutkan: "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam perncobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan."
Simson larut dalam pesta di Gaza (Hakim-hakim 16:1-3)
Uang yang melimpah dari hasil yang tidak halal dapat membawa orang untuk jatuh dalam pesta pora. Di Gaza, Simson bersenang-senang dengan perempuan sundal yang kemudian membuat Roh Tuhan jauh dan undur daripadanya.
Akhir hidup yang mengenaskan, menerima semua tuaian (Hakim-hakim 16:4-31)
Simson yang terkenal dengan "mata keranjang"nya itu jatuh cinta lagi kepada Delila, yang akhirnya justru menjerumuskannya untuk dipermainkan di hadapan orang Filistin. Ia juga harus menuai apa yang ia tabur, kedua matanya yang banyak jatuh cinta kepada perempuan Filistin akhirnya dicongkel, kemudian ia dibuat menjadi bahan tertawaan bagi orang Filistin.