Bible Text: Amsal 24:27

“Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.”

Ayat di atas ditulis oleh raja Salomo yang penuh hikmat, sebelum jatuh ke dalam dosa. Pada masa pemerintahan Salomo, Israel mengalami kejayaan. Bahkan kekayaan dan pengetahuan Salomo membuatnya menjadi terkenal dan termashyur. Salomo sebenarnya bukanlah putra mahkota atau anak yang sah dari Daud. Salomo lahir dari hasil pernikahan raja Daud dengan Batsyeba, istri panglima Uria. Akibat perselingkuhan Daud dan Batsyeba, istri Uria itu mengandung tetapi anak yang dilahirkannya itu mati walau Daud telah berpuasa. Tetapi kemudian Tuhan mendengar dan menjawab doa Daud dan memberi penggantinya yang kemudian diberi nama Salomo. Oleh nabi Natan, yang pernah menegur Daud tentang dosanya dengan sangat diplomat lewat suatu “kisah orang lain”, anak itu diberi nama Yedija, karena Tuhan mengasihi anak ini ( 2 Samuel 12:25 ). Dan Salomo sejak kecil di bawah pengawasan dan pendidikan nabi Natan.

Karir Salomo

Sebenarnya Daud memiliki banyak anak dari beberapa orang istri yang berpotensi untuk menjadi raja. Salah satunya adalah Adonia, anak Hagit yang sangat berambisi menjadi raja dengan mengangkat diri sendiri tanpa sepengathuan raja Daud dan nabi Natan. Ada juga Absalom, anak Daud dari isterinya Maakha, yang terkenal tampan dan ganteng, bahkan mampu mencuri hati rakyat Israel, namun kemudian meninggal dalam peristiwa yang mengenaskan. Namun Salomo, meskipun bukan anak sah dari raja Daud, punya nasib yang mujur karena seorang oendamai, sesuai dengan namanya. Dalam zaman Salomo, Israel tidak pernah mengalami peperangan sekaligus mencapai puncak kejayaan.

Karir adalah perkembangan dan kemajuan prestasi dalam hidup seperti pekerjaan dan jabatan. Karir juga berarti pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.

Dari sejak semula Allah telah merancang manusia untuk berkarir, untuk menguasai dan mengusahai bumi (Kejadian 2 : 15). Dan Salomo berhasil meraihnya dengan kerja keras dan pertolongan Tuhan, antara lain:

1. Memutuskan hukum dengan bijak dan adil di awal pemerintahannya atas perselisihan dua orang ibu yang memperebutkan anak. ( 1 Raja-raja 3 : 16 – 28 )
2. Mengangkat para pembesar kerajaan dengan benar ( the right man in the right place ) – 1 Raja-raja 4 : 1 – 20
3. Menciptakan damai di seluruh negerinya, rakyat makmur dan sejahtera, tidak ada perang – 1 Raja-raja 4 : 25
4. Mendirikan / membangun Bait Suci ( 1 Raja-raja 6 : 1 – 38 )

Pernikahan Salomo yang salah membawa bahaya

Sangat disayangkan karir yang telah bagus dibina Salomo berantakan karena keluarga dan pernikahannya yang dibenci Tuhan. Setelah kerajaannya mencapai puncak kejayaan dan bergelimang harta ditopang oleh kuasa yang dimiliki sebagai raja, hati Salomo mulai tertarik kepada banyak perempuan asing yang tak mengenal Tuhan termasuk perempuan Mesir ( putri Firaun ), perempuan Moab, Amon, Edom, Didon dan Het, yang telah dilarang oleh Tuhan ( 1 Raja-raja 11 : 1 – 2 ).

Wanita-wanita asing inilah yang kemudian membawa Salomo jatuh kepada penyembahan berhala, bahkan ia memiliki 700 istri dan 300 gundik yang lebih menarik hatinya daripada Tuhan. Dalam salah satu salinan bahasa Inggris (The Amplified Bible) disebutkan: “But King Salomon ( defiantly ) loved many foreign women …” Ini menunjuk kepada cinta terlarang, yang menentang Firman Tuhan.

Allah sendiri sudah memberi hukum atau aturan bagi seorang raja agar tidk jatuh dalam dosa besar. Dalam Ulangan 17 : 16 - 17 disebutkan: “Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi. Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.”

Yusuf sukses berkarir di Mesir

Yusuf adalah anak Yakub yang diperoleh dari Rahel pada masa tuanya. Walaupun Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, ia tidak pernah mendendam mereka. Yusuf seorang yang jujur dan penuh roh Allah. Walau dibuang saudarnya ke dalam sumur, ia mujur, karena sumur itu kosong. Lewat perjalanan panjang, ia bahkan difitnah melakukan tindakan tak senonoh terhadap istri Potifar, sehingga
dipenjarakan. Namun dalam penjara pun ia menjadi berkat dengan mengartikan mimpi juru minuman dan juru roti istana Firaun . Bahkan lewat inilah ia dipercaya menjadi mangkubumi di Mesir untuk mengatasi 7 tahun kelaparan yang hebat.

Rumah Tangga Yusuf yang penuh berkat dan bahagia

Meski pernah trauma oleh wanita Mesir, yaitu istri Potifar, Yusuf tetap tegar dapat menerima Asnat anak Potifera, imam di On yang diberikan Firaun menjadi isterinya (Kejadian 41 : 45).

Dari Asnat, Yusuf memperoleh dua anak laki-laki di Mesir, yaitu Manasye dan Efraim. Nama Manasye berarti "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.” Sedangkan Efraim berarti: : “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”

Di akhir hidup, Yakub, ia memberkati kedua cucunya itu dengan tangan bersilang dengan meletakkan tangan kanan kepada yang bungsu yang kelak menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa (AS), tetapi Manasye juga menjadi bangsa yang besar kuasanya (Great Brittain / Inggris Raya)- Kejadian 48:19.