Bible Text: Kisah Para Rasul 1 : 8

Ketika Yesus naik ke surga disaksikan oleh sekitar lima ratus orang (1 Korintus 15:6) dan berpesan kepada mereka untuk tinggal di kota Yerusalem sampai mereka dipenuhkan dengan Roh Kudus sehingga diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.

Namun sebagian besar (mayoritas) tidak mau menanti sampai sepuluh hari, hanya sebagian kecil, yaitu 120 orang yang dengan tekun menanti sambil berdoa sehingga dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus kita harus tekun berkumpul dengan saudara seiman, tetap tinggal dalam pertobatan dan senantiasa merasa haus akan Roh Kudus, barulah Roh Kudus akan memenuhi kita dengan tanda berbahasa asing sampai kita merasakan urapanNya yang membuat kita beroleh kuasa untuk menjadi saksi di tengah keluarga, pekerjaan dan masyarakat.

Apakah "kuasa" itu?

Menghadapi dunia yang semakin sulit dan penuh tantangan, baik di bidang pendidikan, pekerjaan atau usaha, persaingan bisnis, mendidik anak di akhir zaman kita tidak mampu dengan mengandalkan kekuatan dan pikiran sendiri. Untuk itulah Yesus naik ke surga dan menjanjikan Roh Kudus bagi kita untuk menolong kita dengan memberi kuasaNya. Kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun dan memenuhi kita.

Dalam beberapa salinan lain, kata "kuasa", memakai kata "dunamis" yang merupakan akar kata dinamit. Dinamit biasanya dipakai untuk meledakkan batuan besar atau bukit batu untuk dihancurkan sebelum membangun suatu proyek. Lewat dunamis inilah orang percaya dimampukan melakukan pekara-perkara besar dan luar biasa. Kata "kuasa" juga berarti hak istimewa yang diberikan bagi kita untuk melakukan yang istimewa dan juga meraih apa yang dijanjikan Tuhan, karena Roh Kudus adalah jaminan bagian kita untuk memperoleh perjanjian Allah. Kata “kuasa” juga bermakna "ability": kecakapan atau kemampuan melakukan sesuatu, "efficiently": berdaya guna, tepat guna dan juga "might": kekuasaan termasuk mengusir setan (Markus 16:17).

Syarat untuk dipenuhi: mau (terbuka) dan haus

Sebenarnya tidak sulit untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus. Namun sayangnya banyak yang tidak mau dan malu, karena takut dianggap sebagai orang aneh karena berbahasa asing, atau mungkin tidak memiliki kehausan sama sekali sehingga hatinya tidak terbuka untuk Roh Kudus.

Dalam Yohanes 7:37-38 Yesus berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan Yesus adalah Roh Kudus yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.

Bagaimana untuk menerima Roh Kudus?

Roh Kudus adalah pribadi Allah yang sanggup menjadi penolong dan memberi kekuatan dan kuasa bagi orang percaya. Untuk menerimaNya kita harus:

Bertobat dan dibaptis
Kepada orang Isral, Petrus bekata: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:38).
Rajin berkumpul dalam ibadah
Seratus dua puluh orang murid yang dipenuhkan dengan Roh Kudus adalah mereka yang terus menerus hadir dan tekun menanti sampai tiba hari Pentakosta ( Kisah Para Rasul 2:1)
Menyembah Tuhan
Orang yang ingin dipenuhkan dengan Roh Kudus mempunyai kerinduan menyembah Tuhan sehingga penuh dengan sukacita (Lukas 24:52).
Senantiasa memuliakan Tuhan
Mereka juga senantiasa berada dalam Bait Allah dan memuliakan Tuhan (Lukas 24:53).

Bagaimana tanda seseorang penuh dengan Roh Kudus?

Pencurahan Roh Kudus di kamar loteng Yerusalem ditandai dengan turunnya dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk dan tampak kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Memang pada awal pencurahan Roh Kudus ada nyala api sebagai tanda "pentahbisan" pencurahan perdana Roh Kudus. Namun yang tetap ada sampai sekarang adalah "bunyi" dan kata-kata (bahasa) yang tetap ada.

Diawali dengan berkata-kata
Ketika mereka penuh dengan Roh Kudus mereka mulai berkata-kata (glozolali) – Kisah Para Rasul 2:4.
Dalam Bahasa Batak Toba disebut "marpangkuling na asing". Jadi, tanda awal sering didahului dengan "bunyi" belum dalam bentuk bahasa.
Dilanjutkan dengan berbahasa roh
Seratus dua puluh murid itu kemudian berbahasa asing memuliakan Allah dalam berbagai bahasa (Kisah Para Rasul 2:8-11).
Dalam suatu pertemuan lain, ketika Petrus berkhotbah, orang-orang yang mendengar pemberitaan itu penuh dengan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa Roh serta memuliakan Allah (Kisah Para Rasul 10:44-46).

Di balik pencurahan Roh Kudus yang lebat dan dahsyat di akhir zaman, akan muncul banyak antikristus (1 Yohanes 2:18). Kata "Kristus" berarti "yang diurapi". Tidak heran di akhir zaman banyak orang yang tidak suka Roh Kudus bahkan anti urapan. Karena itu kita harus menjadi anak Tuhan yang selalu rindu berhimpun bersama, haus untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus agar kita beroleh kuasa untuk menjadi saksi bagi orang lain.