Bible Text: Matius 2 : 13 - 15

Sebagai manusia Yesus tidak tinggal terus sebagai bayi, tetapi mengalami pertumbuhan. Diawali dengan hari ke-8 Ia disunat dan diberi nama: "Yesus", artinya "yang menyelamatkan" atau Juruselamat.

Walaupun Yesus adalah anak Allah, Ia tidak diperlakukan istimewa. Sebagai orang Yahudi Yesus harus disunat sebagai tanda perjanjian yang telah disampaikan kepada Abraham (Kejadian 17:9-11). Orang Kristen juga harus disunat, namun bukan sunat lahiriah tetapi sunat rohani yaitu tidak lagi tegar tengkuk (Ulangan 10:16).

Usia 40 hari dibawa ke Bait Allah

Pada usia 40 hari Yesus dibawa ke Bait Allah oleh Yusuf dan Maria dan disambut oleh Simeon, yang kemudian menatangNya dengan penuh sukacita sambil memuji Allah. Simeon merasa puas setelah bertemu dengan Yesus seraya berkata: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa." Bagi orang yang telah bertemu dengan Yesus tidak lagi takut menghadapi kematian.

YESUS dibawa menyingkir ke Mesir

Sesudah Yusuf resmi menikah dengan Maria, malaikat selalu menyampaikan pesan kepada Yusuf selaku kepala rumahtangga. Malaikat berpesan kepada Yusuf melalui mimpi "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir". Hidup kita harus mengutamakan Yesus lebih dari yang lain. Kaum bapa harus mencintai Yesus lebih daripada "zus" (isteri).

Mesir artinya: "kelam", "suram", "penderitaan". Abram kehilangan isteri karena ketika terjadi kelaparan ia pergi ke Mesir dan kemudian isterinya sempat diambil oleh Firaun. (Kejadian 12:10-19).

Di Mesir juga bangsa Israel dijadikan budak selama 400 tahun dan mengalamii penderitaan yang hebat. Mesir secara rohani adalah gambaran penderitaan yang harus kita lewati untuk mendidik kita. Lewat penderitaan, Tuhan menginginkan roh kita semakin teguh dan kuat. Dalam 1 Korintus 10:13 disebutkan: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Dari Mesir ke tanah Israel

Akhirnya Herodes yang ingin membunuh Yesus mati, dan kembali Yusuf yang mendapat pesan dalam mimpi dari malaikat agar mereka berangkat ke Israel (Matius 2:19-20). Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengar Yusuf bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Galilea terletak di bagian utara Palestina, milik bersama orang Israel. Pada pemerintahan Makabe (non-Yahudi )mereka tergusur ke selatan selama setengah abad dan tidak dapat mempertahankan daerahnya yang mengakibatkan orang Yahudi Selatan menganggap hina orang Galilea. Galilea adalah daerah lintasan yang terkenal dengan pertanian, perikanan perdagangan dan kebudayaannya.

Orang Yahudi dan Farisi sering sekali merendahkan Galilea, mereka pernah berkata: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." (Yohanes 7:52)
Penduduk Galilea kebanyakan bekerja sebagai nelayan dan orang-orang sederhana. Salah satu sifat yang perlu kita teladani dari mereka adalah: siap dibina dan dibentuk, bahkan siap untuk dianggap rendah atau dihinakan. Yesus adalah orang Galilea. Bahkan seperti yang dituliskan oleh nabi Yesaya, "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan." (Yesaya 53:3).

Dibesarkan di Nazaret

Nazaret adalah kota di Galilea tempat Yusuf dan Maria bersama Yesus tinggal selama 30 tahun. Kota Nazaret adalah tempat terpencil yang mengakibatkan penduduknya memperlihatkan sifat "udik" dan "totok" sehingga dipandang rendah orang Yahudi di Yudea. Daerahnya di antara lembah yang curam, di antara bukit-bukit batu gamping, iklimnya sejuk sehingga memungkinkan bunga-bunga indah dan pohon buah-buah liar tumbuh dengan subur. Nazaret, artinya: "tunas" atau "pucuk". Alam ternyata turut membentuk karakter. Hal inilah juga yang membuat Yesus menjadi orang yang lembut dan memiliki bahasa yang indah dalam pelayananNya. Yesus pernah berkata: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."

Usia 12 tahun Yesus merayakan Paskah ke Yerusalem

Bangsa Yahudi tiga kali setahun harus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun. Dan Yesus sebagai anak, turut bersama orangtuaNya. Usia 12 tahun Yesus sudah pintar, membungkam para alim ulama dengan jawaban dan pertanyaan yang diberikanNya. Namun Yesus, anak Yusuf, tukang kayu harus belajar taat menjadi anak tukang kayu juga (Markus 6:3). Selama 18 tahun Yesus belajar taat di bawah pengawasan Yusuf dan Maria. Baru pada usia 30 tahun Yesus memulai pelayanan-Nya (Lukas 3:23).