Bible Text: Roma 8:32

Yesus adalah Juruselamat dan Penebus dosa umat manusia. Namun, kelahiran Yesus ke dalam dunia ini bukan hanya untuk menghapus dosa umat manusia. Di dalam persepsi sebagian orang, Yesus hanya “tukang hapus dosa” sehingga doa mereka terfokus untuk meminta pengampunan dosa. Roma 8:32 menuliskan bahwa kehadiran Yesus tidak hanya untuk menebus dosa manusia, tetapi juga untuk mengaruniakan segala sesuatu kepada kita.

 

Apakah segala sesuatu itu?

Segala sesuatu tidak berarti kita meminta semua hal kepada Tuhan, meminta helikopter atau hal sesuka hati kita kepada Tuhan. Tuhan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita dengan tujuan. Dalam 2 Petrus 1:3 dituliskan bahwa Tuhan menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.

Rasul Petrus menasihatkan dalam 1 Tesalonika 4:12 agar kita hidup saleh yaitu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar. Segala sesuatu yang berguna tersebut adalah hal-hal yang kita gunakan untuk hidup beribadah kepada Tuhan, meliputi:

Sandang: apa yang kita pakai. Dengan pakaian kita yang sopan, kita memuliakan Tuhan.

Pangan: apa yang kita makan. Tuhan menganugerahkan kita dengan makanan yang cukup.

Papan: tempat tinggal kita. Kita memiliki tempat tinggal layak untuk menerima ibadah.

 

Memiliki Pengenalan akan Dia

Untuk memperoleh segala sesuatu yang berguna dalam kehidupan kita, kita harus memiliki pengenalan akan Dia, yaitu Yesus. Dalam Yesaya 9:5 dituliskan: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Penasihat Ajaib

Tuhan menuntun setiap langkah hidup kita. Kita perlu meminta petunjuk dan nasihat dari Tuhan untuk berhikmat dan berhasil dalam usaha dan pekerjaan kita.

Allah yang Perkasa

Allah Perkasa artinya Tuhan berkuasa di surga dan di bumi. Kekuatan-Nya melebihi kuasa yang ada di dunia ini. Para ahli-ahli Mesir berhasil membuat ular dari tongkat mereka dengan ilmu-ilmu mantera. Namun tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka (Keluaran 7:11-12). Hal ini menunjukkan Allah yang perkasa memiliki kuasa yang tidak ada tandingannya.

Bapa yang Kekal

Kekal berarti Allah adalah yang Awal dan yang Akhir. Di dalam Dia kita memiliki kepastian bukan hanya untuk kehidupan di kekekalan, namun juga untuk hidup saat ini.

Raja Damai

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus - Filipi 4:7.

 

Bagaimana untuk mendapatkan segala sesuatu itu?

Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah: bagaimana kita bisa mendapatkan segala sesuatu yang berguna di dalam Kristus Yesus? Satu perikop dari Ulangan 28:1-14 menuliskan rahasia untuk memperoleh berkat.

Baik – baik mendengarkan suara Tuhan Allahmu.

Kunci pertama untuk mendapatkan berkat adalah: baik-baik mendengarkan suara Tuhan Allah. Cara kita mendengar akan mempengaruhi berkat yang akan kita terima. Apabila kita mendengarkan firman Tuhan dengan mengantuk, hidup kita nanti akan terantuk-antuk. Yesus dalam menyampaikan khotbah ataupun dalam perumpamaan, selalu mengingatkan: “Perhatikan cara kamu mendengar”, sebab iman timbul dari pendengaran akan Firman Allah. Ulangan 28:2 menuliskan segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu. Terkadang kita tidak mampu meraih berkat, namun Tuhan akan memerintahkan berkat untuk datang dan kita nikmati dalam hidup kita. Bukan kita yang mengejar berkat, karena jika Tuhan tidak berkehendak atas berkat tersebut, kita tidak akan menikmatinya.

Melakukan dengan setia

Setelah mendengarkan firman Tuhan dengan baik, kita harus melakukan firman Tuhan dengan setia. Kesetiaan kita untuk melakukan firman Tuhan akan berdampak terhadap berkat yang kita terima.

 

Apa dampaknya bagi kita?

Tuhan menjanjikan bahwa kita akan menerima segala sesuatu di dalam Kristus. Dalam Mazmur 103:5 dituliskan Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada rajawali. Hasrat yang terpenuhi akan membuat kekuatan kita menjadi baru.

Rajawali mampu mencapai umur 70 tahun seperti manusia. Namun, pada pertengahan usia (± 40 tahun) paruh rajawali sudah bengkok, bulu-bulunya terlalu tebal sehingga sulit terbang, bahkan cakarnya melengkung dan tidak kuat lagi mencengkeram musuh. Di saat itulah rajawali melakukan pembaharuan dengan terbang ke arah matahari dan merontokkan bulunya. Rajawali mematahkan cakar dan paruh yang lama di atas gunung batu dan berdiam disana sambil menunggu tumbuhnya bulu-bulu, paruh dan cakar yang baru. Setelah melewati pembaharuan tersebut, kekuatan rajawali dipulihkan.

Di awal tahun ini, marilah kita membaharui hidup kita dengan lebih baik mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya dengan setia.