Preacher: Pdt. B. Manurung

Surat Kisah Para Rasul ditujukan oleh Lukas kepada Teofilus, seorang pegawai tinggi kerajaan di Roma. Kita bersyukur kalau ada umat Tuhan yang menjadi pejabat pemerintah, PNS, atau orang yang berpengaruh dalam pemerintahan. Lukas mengingatkannya tentang apa yang telah dikerjakan dan diajarkan Yesus, termasuk tentang kesederhanaan. Setelah Yesus bangkit dari maut dan mengalahkan kematian, selama 40 hari Ia masih tinggal di bumi untuk menampakkan diri kepada murid-muridNya dan orang-orang percaya, lebih dari sepuluh kali, antara lain kepada Maria Magdalena seorang diri, kemudian bersama dengan wanita yang lain di hari pertama minggu itu, kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus ( Lukas 24:13 ), secara khusus kepada Simon Petrus (Lukas 24:34), kepada 10 murid tanpa Thomas (Yohanes 20:19), di pantai danau Tiberias kepada 7 orang murid (Yohanes 21: 1-10), kepada sekalian murid di Yerusalem bersama Kleopas (Lukas 24:33-36), kepada sekalian murid dan orang percaya sekitar 500 orang di bukit Galilea (1 Korintus 15:6) kepada Yakobus, saudaraNya secara khusus ( 1 Korintus 15:7 ), karena saudara Yesus pernah menyangka Yesus tidak waras (Markus 3:21), dan saat-saat terakhir adalah sebelum Ia naik ke surga di bukit Zaitun (Kis 1: 11-12).

 

Menyediakan tempat bagi kita di surga

Yesus naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita (Yohanes 14 :2-3 ). Yesus sedang mempersiapkan tempat tinggal bagi kita.  Surga adalah tempat yang mulia, jalannya dari emas  tulen, bagaikan kaca murni. Di sana kita bisa menikmati buah dari pohon kehidupan yang dulu ada di Taman Firdaus ( Wahyu 22:2 ; Wahyu 2:7 ).

 

Duduk di sebelah kanan Allah Bapa

Setelah Yesus naik ke surga, ia tidak lagi dalam pangkuan Bapa, tetapi duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Untuk apa Yesus ada di sana? Dalam Mazmur 110 : 1 disebutkan "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Siang malam iblis masih mendakwa umat yang ditebus oleh darah Yesus, karena itu Yesus ada disana untuk membela kita, sebagaimana Ayub yang hidup saleh dan beribadah itu dibela dari dakwaan iblis.

Dalam ayat yang lain disebut Yesus juga berdiri di sebelah kanan Allah,: Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Para Rasul 7:56 ).Hal ini terjadi ketika Stefanus hendak dirajam karena mempertahankan imannya dan kemudian mati syahid dan menjadi martir. Duduk dan berdiri dua hal yang harus kita latih secara seimbang.

 

Mengutus Roh Kudus bagi kita

Roh Kudus tidak hanya membuat kita penuh dengan RohNya dan berkata-kata dalam bahasa yang baru, tetapi juga mendewasakan kita sehingga layak menjadi gereja yang sempurna yang akan dipertunangkan sebagai perawan suci bagi Kristus ( 2 Korintus 11 : 2 ). Anak kecil seperti balita belum dapat dipertunangkan karena belum dewasa, demikian juga gereja harus dewasa, memiliki indera yang terlatih termasuk menikmati masakan yang pedas. Karena itu kita harus bersikap dewasa bila mendengar firman yang mungkin keras menegor kesalahan kita, karena salah satu fungsi firman Allah adalah menegor kesalahan dan mendidik orang dalam kebenaran. Roh Kudus juga akan menolong kita memahami pikiran dan rahasia Allah. Dalam Wahyu 8 : 1 disebutkan bahwa surga akan sunyi senyap selama setengah jam. Padahal surga itu tidak pernah senyap, karena selalu ada pujian yang dinaikkan. Ada apa yang terjadi? Anak Domba membuka meterai yang ketujuh, dan kepada tujuh malaikat diberikan sangkakala dan bumi siap dihukum, gereja yang sempurna menjalani pernikahan dengan Anak Domba sehingga luput dari penghukuman yang menimpa bumi. Banyak hal yang tak dapat kita pahami dari firman Allah secara logika manusia, tetapi kalau kita dipenuhi dengan Roh Kudus, Allah sanggup memberi penerangan sehingga kita dapat mengerti hal-hal yang tak terpahami karena pikiran Allah ditransfer dalam pikiran kita.

Gereja Tuhan juga tidak luput dari penderitaan dan penganiayaan, untuk itu kita perlu dipenuhkan dengan Roh Kudus sehingga mampu bertahan terhadap penderitaan, tidak menjadi lemah walau dihina, disepelekan atau disakiti.  Roh Kudus juga akan menuntun kita menjadi dewasa secara rohani. Kepada jemaat Efesus, rasul Paulus menulis: “… sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” (Efesus 4 : 13 )

 

Memberikan kita kuasa untuk menjadi saksi

Dalam Kisah Para Rasul 1 : 8 disebutkan bahwa kita akan menerima kuasa  kalau Roh Kudus turun ke atas kita dan kemudian kita menjadi saksi Kristus.  Dalam salinan lain kata kuasa disebut ”dunamis” yaitu kemampuan untuk melakukan hal yang istimewa, yang besar. Karena itu kita perlu karunia Roh Kudus, antara lain karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, sehingga bila kita berbicara, suami bisa menerima, anak-anak mau mendengar nasihat.