Bible Text: Wahyu 1:4-6

Buku Wahyu memang penuh dengan hal misteri, banyak menubuatkan hal-hal yang terjadi pada zaman yang akan datang juga penghukuman bagi orang yang tidak mau mengikutjalan Tuhan. Namun bukan berarti ditakuti untuk dibaca, karena berbahagialah orang yang membacakan, dan mendengar nubuatan dalam kitab ini ( Wahyu 1 : 3 ).  Yohanesmenegaskan kepada tujuh jemaat di Asia Kecil, bahwa Yesus mati di kayu salib bukan hanya memberi keselamatan dan melepaskan kita dari dosa, tetapi ada panggilan yang lebih agung dan mulia yaitu memangggil kita untuk menjadi imam dan raja bagi kemuliaan Bapa kita!

 

Raja : Untuk Memerintahkan Diri Sendiri

Raja yang dimaksud di sini bukan seperti raja-raja dunia yang memerintah dengan semena-mena. Suami dapat menjadi raja di tengah keluarga dengan hidup taat pada Firman Allah, tidak sesuka hati memerintah istri. Allah menghendaki agar kita menjadi “raja” yang dapat memerintah diri. Dalam  2 Timotius 1 : 7 disebutkan:“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Mengapa kita harus dapat memerintah diri atau menguasai diri? Orang yang tidak dapat menguasai diri, seumpama kota yang roboh temboknya ( Amsal 25 : 28 ). Seorang raja yang arif (bijaksana), pertama-tama  harus  dapat menghadirkan suasana damai dan tentram. Karena itu sebagai anak Tuhan, kita harus dapat memerintah roh, jiwa dan tubuh kita sehingga menjadi orang yang punya ketetapan hati, bersikap tenang dan dapat mengendalikan tubuh kita sehingga kita hidup sehat.

 

Imam: Mempersembahkan Dupa (Korban Bakaran)

Salomo ketika baru menjadi raja masih berusia muda dan belum berpengalaman, namun ia menyadari kewajibannya sebagai imam yang harus mempersembahkan korban. Korban Salomo luar biasa sehingga dia menjadi raja yang paling kaya dan paling bijaksana di zamannya. Dalam 1 Raja-raja 3 : 4-5 disebutkan: Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Tak heran, pada zaman Salomo bangsa Israel mengalami kejayaan yang luar biasa, tidak ada perang pada zaman Salomo. Beda dengan Daud, ayahnya yang suka berperang. Bahkan itulah kemudian Salomo yang diperkenankan  untuk mendirikan Bait Allah dan bukan Daud karena telah banyak menumpahkan darah ( 1 Tawarikh 28 : 3- 6 )

 

Sikap Terhadap Tabut Menentukan Berkat

Tabut Tuhan mempunyai arti penting bagi bangsa Israel dalam menentukan perjalanan kerohanian mereka. Tabut Tuhan adalah symbol kemuliaan Tuhan yang turun di tengah-tengah umatNya. Seorang imam harus dapat menjadi penyembah yang benar agar Tabut Tuhan dapat membawa berkat kepada sesisi rumah.

Tabut Tuhan cukup lama berada di rumah Abinadab, tetapi tidak mendatangkan berkat, justru orang Israel mengalami hal yang “berat”, selama 20 tahun mereka mengeluh karena ketiadaan berkat dan penyertaan Tuhan.

Dalam 1 Samuel 7: 1-2 disebutkan:   Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu. Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN. Bagi orang Israel nama seseorang adalah gambaran karakternya. Nama Abinadab berarti: bangsawan, ningrat, sementara Eleazar berarti: penjaga.

Hadirat, kuasa dan urapan Tuhan tidak akan hadir dalam keluarga kita bila kita mempunyai gengsi tinggi, namun kuasaNya akan menjadi nyata bagi yang berhati hamba. Eleazar juga ditugaskan untuk menjaga Tabut, padahal tabut Tuhan bukan untuk dijaga.  Namun apa yang terjadi ketika tabut itu dipindahkan dan dibawa ke rumah Obed-Edom? Dalam 1 Tawarikh 13:14 disebutkan: baru tiga bulan Tabut itu di rumah Obed-Edom, Tuhan memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya! Nama Obed-Edom artinya : server from Edom, penyembah dari Edom. Edom berarti : merah, menyala. Untuk menjadikan Tabut mendatangkan berkat kita harus menjadi penyembah Allah yang memiliki roh meyala-nyala untuk melayani Tuhan ( Roma 12:11 ). Tangan kita harus rajin memuliakan Tuhan (1 Tim 2 : 8) tetapi juga harus rela memberi kepada yang membutuhkan, untuk membalas kebaikan Tuhan ( Maz 116 : 12 ).  Ada apa dalam Tabut Tuhan? Di sana ada dua loh batu, bokor manna yang menggambarkan Firman Allah dan juga tongkat Harun yang bertunas. Ketika bangsa Israel bersungut kepada Tuhan, tiap suku membawa tongkat di hadapan Musa dan tongkat Harun dari suku Lewi itu saja yang bertunas!