Bible Text: Lukas 2:21

Tabib atau dokter Lukas dengan cermat mencatat masa kehidupan Yesus, bahkan dimulai dari saat masih dalam kandungan, kelahiranNya, usia delapan hari disunat, usia 40 hari diserahkan ke Bait Allah, usia 12 tahun mengikuti hari raya Paskah di Yerusalem, bahkan sampai kebangkitanNya.

Banyak orang bertanya, “Mengapa Yesus disunat pada hari ke-8, tetapi orang Kristen tidak disunat?” Orang Kristen tetap bersunat, tetapi bukan sunat lahiriah semata, melainkan sunat rohani. Sunat adalah tanda perjanjian Allah dengan umatNya untuk mendapatkan berkat-berkat yang dijanjikan-Nya. Karena itu kita harus mengalami pembaharuan karakter dalam diri kita. Kita harus mengalami sunat hati, sunat telinga dan sunat roh untuk dapat menjadi taat dan memperoleh berkat.

 

Sunat Hati

Bangsa Israel adalah bangsa yang suka bersungut-sungut dan tegar tengkuk walaupun mereka menikmati perlindungan, kuasa dan berkat Allah. Alkitab mencatat lebih  dari sepuluh kali mereka bersungut-sungut dalam perjalanan di padang gurun, sehingga Musa mengingatkan dan memperingatkan mereka:   “Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.” ( Ulangan 10 : 16 ). Allah sendiri lewat nabi Yesaya menyebut bangsa ini tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu ( Yesaya 48 : 4 )

Dalam mengikut Tuhan kita harus taat ( loyal ). Mengapa? Allah bekerja dalam hati yang taat. Karena itu setiap orang yang mau mengikut Yesus harus dapat menyangkal dirinya, memikul salibnya dan kemudian mengikut Yesus ( Matius 16 : 24 ).

Jenderal Naaman, panglima raja Aram mendengar kesaksian seorang gadis yang menjadi pelayan istrinya bahwa di Samaria ada seorang nabi yang mampu menyembuhkan penyakit kustanya. Namun ia agak gengsi ketika disyaratkan harus mandi tujuh kali dalam sungai Yordan.  Panglima Naaman pergi dengan  gusar  sambil berkata:  "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! ( 2 Raja-raja 5 : 11 ). Hati yang gusar adalah salah satu bukti ketidakpercayaan terhadap Firman dan kuasa Allah. Namun setelah pegawai-pegawainya memberi saran:

"Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir,” panglima Naaman hatinya melembut dan menerimanya sehingga ia melakukan apa yag disuruh nabi Elisa dan ia menjadi tahir dari kustanya.

Dalam Kristus kita disunat secara rohani, karakter kekerasan hati kita diubah menjadi taat dan menanggalkan dosa. Dalam Kolose 2:11 disebut:  “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.”

 

Sunat Telinga

Telinga adalah indera untuk mendengar. Cara kita mendengar Firman Allah sangat menentukan pertambahan dan pertumbuhan iman kita. Dalam Lukas 8 : 18 disebutkan: “Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Sunat telinga, secara rohani berarti memiliki tanggapan yang baik terhadap Firman Allah. Stefanus ketika memberi kesaksian di hadapan  anggota Mahkamah Agama dan orang Yahudi menegur mereka dan berkata: “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.” (Kisah Para Rasul 7 :51)

Melalui rasul Yohanes, kepada tujuh jemaat di Asia kecil (Wahyu Pasal 2-3)selalu diingatkan: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkann apa yag dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Firman Tuhan bila direspons dengan tanggapan postif, dapat memberi pengertian kepada orang bodoh sekalipun ( Mazmur 119 : 130 )

 

Sunat Roh 

Sunat roh adalah beribadah dalam Roh Allah, bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Kita harus beribadah dalam Roh dan Kebenaran, karena oleh Roh Kudus kita dimeteraikan untuk menerima janji Allah. Dalam Efesus 1 : 13 -14 disebutkan: ”Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Lewat Roh Kudus yang ada dalam diri kita, membuahkan kesetiaan kepada kita sehingga kita dimampukan dalam pekerjaan sehingga kita tidak lalai dan alpa. Awal tahun 2014 ketika dilakukan inspeksi mendadak banyak PNS yang bolos, tidak melakukan kewajibannya. Tetapi ketika nabi Daniel di Babel bekerja sebagai pegawai istana, raja tidak menemukan kesalahan atau kealpaan pada Daniel yang penuh dengan Roh Allah. Kita juga harus beribadah dalam Roh dan Kebenaran, walau zaman sekarang banyak gereja yang cenderung dengan pesona musik.