Bible Text: Matius 2:1-11

Dalam Alkitab tidak disebutkan siapa nama orang Majus yang datang dari Timur ke Yerusalem untuk bertemu Yesus. Yang disebutkan adalah persembahan yang mereka bawa: emas, kemenyan dan mur. Ada berbagai tafsiran mengenai siapakah orang majus. Ada yang berpendapat mereka adalah para ahli nujum dari Persia, karena beranggapan "Timur" adalah tempat di sekitar Persia. Namun kata "Timur" dalam Alkitab bukan menunjuk benua Timur, tetapi kemuliaan Allah. Kedatangan Yesus bagai kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, bukan berarti Yesus akan datang kedua kali di negeri Persia.

Siapakah Orang Majus?
Allah selalu menyatakan penggenapan firman-Nya melalui sahabat-sahabat-Nya, orang pilihan-Nya. Di zaman Nebukadnezar, telah banyak ahli mimpi dan nujum yang terkenal, namun Allah menyatakan dan menyingkapkan arti mimpi raja kepada Daniel, seorang yang penuh dengan Roh Allah. Ketika Nebukadnezar lupa akan mimpinya dan minta para ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim di kerajaan Babel untuk menafsirkannya, tak satupun yang berhasil kecuali Daniel. Jadi, amatlah mustahil Allah menyatakan diri secara khusus kepada orang yang mempelajari ilmu-ilmu nujum atau hikmat iblis. Dalam Ulangan 18:10-11 secara khusus lewat nabi Musa, Allah telah berpesan supaya umat-Nya tidak mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun ada yang menjadi seorang petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati, karena semuanya itu adalah kekejian bagi Tuhan.

Memang tidak disebutkan siapa mereka dan berapa jumlah para majus. Namun dari persembahannya kita dapat menduga mereka berjumlah tiga orang. Memang tidak disebutkan secara eksplisit siapa mereka, tetapi kemungkinan besar mereka adalah sahabat Allah, yang bergaul dengan Allah dan diangkat Allah ke surga. Henokh, seorang yang bergaul dengan Allah dan diangkat hidup-hidup (Kejadian 5:21-24), nabi Musa yang mati pada usia 120 tahun di gunung Nebo, namun mayatnya direbut Mikael dari tangan iblis dan dibangkitkan (Ulangan 34:1-6; Yudas 1:9), dan bersama Elia tampak bersama Yesus ketika dimuliakan di sebuah bukit (Matius 17:1-3). Nabi Elia juga diangkat ke sorga dalam sebuah kemuliaan (2 Raja-raja 2:1-8).

Pemberitahuan lahirnya Raja segala raja secara khusus kepada Herodes
Bintang yang mereka lihat juga adalah bintang yang tidak lazim, yang memang telah dinubuatkan sebelumnya. Dalam Bilangan 24:17 disebutkan, "Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set."

Kedatangan orang majus secara khusus sebenarnya juga memberitahukan langsung kepada Herodes, yang saat itu baru dinobatkan oleh senat Roma dengan gelar "Raja orang Yahudi" sekitar empat tahun sebelumnya, bahwa telah lahir Yesus, yang akan menggembalakan umat-Nya, Israel. Karena itulah Herodes mengumpulkan para imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi yang berjumlah sekitar 70 orang. Rupanya mereka juga tidur, terlelap secara rohani tidak mencari Yesus yang akan lahir di Bethlehem, sebagaimana dikatakan dalam kitab nabi Mikha. Yesaya 56:10 menyebut para imam dungu, tidak tahu menyalak dan hanya berbaring tanpa berbuat. Bagi mereka berita kelahiran Yesus hanya sebagai pengetahuan tetapi tidak ada niat untuk mencari dan menyembah Yesus. Namun bagi kita yang terpenting bukanlah siapa orang majus, tetapi persembahan yang mereka bawa kepada Yesus.

Makna Rohani Persembahan Orang Majus

Emas
Emas adalah benda berharga, logam mulia yang tahan dibakar. Emas bila dibakar justru semakin murni. Emas bila berada dalam lumpur, di perapian atau di mana saja tetap emas. Dalam Alkitab, emas berbicara dari hal kebenaran dan kemurnian. Ketika Ayub sedang diuji oleh Allah dengan memurnikan imannya lewat pencobaan yang berat, ia berkata, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10)
Anak Tuhan harus mampu hidup benar di tengah dunia yang penuh onar, harus berani mengatakan tidak kepada korupsi walau kadang harus tersisih. Kita juga harus dapat memperhadapkan diri kita benar dalam perkataan dan perbuatan sehingga layak di hadapan Allah (2 Timotius 2:15), mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah (Roma 12:1).
Kemenyan
Kemenyan dipakai wangi-wangian sebagai dupa atau ukupan yang dipersembahkan di hadapan tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan (Keluaran 30:34-36). Kemenyan berbicara dari hal doa, sembahyang dari orang-orang kudus yang naik ke hadapan Allah (Wahyu 8:4). Apakah kita sudah mempersembahkan "kemenyan", doa yang terus menerus di hadapan Allah? Yudas, saudara atau adik dari Tuhan Yesus (secara jasmani) menasihatkan agar kita terus membangun diri sendiri dengan berdoa di dalam Roh Kudus (Yudas 1:20). Salah satu ciri khas kemenyan adalah asapnya yang dapat naik membubung (Kidung 3:6).
Mur
Mur adalah sejenis getah yang harum yang diperoleh dengan melukai batang pohonnya (seperti pohon karet). Jadi untuk mendapatkan mur, pohonnya harus dilukai terlebih dahulu. Lewat proses luka inilah muncul kristal-kristal mur yang harum. Kadang Tuhan mengizinkan hal yang tidak kita sukai untuk memproses hidup kita menjadi harum di hadapan-Nya. Namun sering baru tergores dan belum terluka kita sudah patah semangat. Banyak orang merasa tersinggung bila tidak dihargai oleh orang lain, padahal sesungguhnya kita harus rela berkorban tanpa harus mengharapkan imbalan penghargaan. Apa yang kita perbuat bagi Tuhan tidak akan pernah luput dari perhatian Tuhan. Rasul Paulus terkenal gigih dan pantang menyerah dalam pekabaran Injil sehingga selalu mengalami kemenangan dan membawa bau yang harum. Ia berkata, "Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." (2 Korintus 2:14-15)