Bible Text: Keluaran 32:33

Nama yang sudah terdaftar dalam Kitab Kehidupan suatu saat dapat dihapus apabila melakukan suatu dosa besar. Nama bangsa Israel pernah hampir dihapus Tuhan karena mereka membuat patung lembu dari emas di bawah pimpinan Harun, ketika Musa masih berada di Gunung Sinai. Bangsa Israel memang terkenal dengan karakternya yang lekas gusar dan tidak dapat sabar. Mereka menyerahkan perhiasan emas dan perak yang mereka peroleh dari Mesir ketika mereka hendak pergi dari Mesir (Keluaran 12:35-36) untuk dibuat menjadi patung lembu emas, karena mereka berkata, "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia."

Dosa yang bagaimana dapat membuat nama kita terhapus?
Dalam 1 Yohanes 5:16 disebutkan bahwa ada dosa yang mendatangkan maut dan ada juga dosa yang tidak mendatangkan maut. Karena itu kepada orang Ibrani, Rasul Paulus mengingatkan dan menasihatkan agar kita tidak dengan sengaja berbuat dosa: "Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka" (Ibrani 10:26-27).

Sering kita mendengar doa, "Tuhan ampunilah dosa kami baik yang kami sengaja atau tidak sengaja." Dosa yang diperbuat dengan sengaja tidak mendapat pengampunan. Seharusnya kita berdoa, "Tuhan ampunilah dosa yang kami sadari atau yang tidak kami sadari."

Berhala adalah dosa besar dengan membuat ilah bagi diri sendiri. Mungkin kita tidak menyembah patung atau percaya akan hal-hal yang gaib, tapi di hadapan Tuhan, pendurhakaan terhadap firman-Nya dan kedegilan, kekerasan hati tidak mau taat terhadap suara Tuhan adalah sama dengan penyembahan berhala (1 Samuel 15:23). Orang yang bersitegang leher, tidak mau menerima nasihat, tidak dapat dipulihkan lagi (Amsal 29:1). Kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus memberi nasihat supaya mematikan dosa, tabiat duniawi dalam diri kita, yaitu: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala (Kolose 3:5).

Berhala modern
Di zaman yang maju seperti sekarang ini, mungkin tidak lagi dijumpai berhala dengan menyembah patung. Tapi jauh hari, Rasul Paulus sudah menasihatkan kepada jemaat di Korintus bahwa ilah zaman ini akan membutakan mata orang-orang sehingga tidak dapat melihat cahaya Injil yaitu kemuliaan Allah. Apakah ilah zaman ini? Uang, materi menjadi hal yang fenomenal di akhir zaman, segala sesuatu diukur dengan uang. Uang dijadikan ilah untuk dapat memuaskan seluruh keinginan. Di zaman ini istilah "cewek matre", "cowok matre" menjadi hal yang biasa. Tak hanya di panggung politik uang berbicara, hasil pertandingan sepakbola pun kadangkala dapat diatur dengan uang.

Sebagaimana bangsa Israel diberkati dengan limpahan berkat, gereja di akhir zaman juga akan mengalami kelimpahan. Kita sedang diuji dengan berkat Tuhan, tergantung sikap kita, apakah kita semakin mengasihi Tuhan dengan berkat yang diberikan-Nya? Ataukah kita lebih mencintai berkat daripada mencintai Tuhan, Sang Pemberi Berkat? Simon Petrus pernah ditegor keras oleh Yesus karena setelah mendapat tangkapan 153 ekor ikan yang besar-besar, matanya dan hatinya lebih tertuju kepada berkat, sampai tiga kali Yesus berkata, "Simon, adakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka (ikan-ikan) ini?"

Kita harus menomorsatukan Tuhan dalam segalanya, karena Dia adalah Allah yang harus disembah, tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Dia (Mazmur 40:6).

Dosa yang disengaja dapat menghentar kita ke neraka
Tanpa disadari dosa yang dibiarkan menjadi kebiasaan, tanpa mau mengakui dosa itu sebagai dosa dan tidak mau merubah sikap dapat menghentar kita ke neraka. Banyak orang yang menganggap dusta bukan sebagai dosa, dengan alasan "Bukankah semua orang pernah berdusta?" Namun kalau kita menjadikan dusta sebagai kebiasaan, karakter, ini cukup membuat kita masuk neraka. Dalam Wahyu 22:15 disebutkan, "Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar." Untuk itulah kita harus membuang dusta, agar tidak melekat dalam hidup kita (Efesus 4:25).

Harus punya jati diri
Untuk terhindar dari dosa yang membuat nama kita terhapus dari Kitab Kehidupan, anak Tuhan harus punya jati diri. Jangan menjadi pengikut Yesus tetapi juga turut gaya hidup dunia yang materialistis.

Jemaat di Laodikea dimuntahkan oleh Tuhan karena tidak punya jati diri yang jelas, mereka mengaku pengikut Tuhan tetapi bergaya hidup duniawi, materialistis, sehingga disarankan untuk membeli emas yang murni (Wahyu 3:15-17). Kita bersyukur apabila dilimpahi dengan berkat Tuhan, namun yang terlebih penting kita kaya dalam perkataan Tuhan termasuk dalam pengetahuan rohani (1 Korintus 1:5).