Bible Text: Wahyu 1:7 | Series: Kedatangan Yesus Kedua Kali

Kedatangan Yesus pada sangkakala ketujuh yang dibunyikan selama berhari-hari akan dapat didengar oleh semua manusia dari segala bangsa di bumi, dan setiap mata akan melihat Dia (bukan hanya didengar oleh sebagian orang seperti yang kita saksikan di video yang diunggah/upload warga Jerman, AS, Ukraina, Kanada, Jepang di Youtube).
Bahkan, perwira atau laskar Romawi yang menikam Yesus, akan dapat melihat peristiwa yang mulia itu. Timbul pertanyaan, bagaimana mungkin orang yang menikam itu dapat melihat Yesus, sementara ia telah lama mati?
Dalam 1 Tesalonika 4 : 16-17 memang disebutkan pada waktu tanda diberi, sangkakala dibunyikan orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan, dan kita yang masih hidup diubahkan. Orang-orang yang mati di luar Tuhan, rohnya di Hadesy (bhs.Yunani) atau Sheol (bhs.Ibrani) dapat melihat Yesus yang datang kedua kali dari tempat itu.

Hari “Maranatha” disaksikan oleh semua bangsa di bumi

Kedatangan Yesus yang kedua kali, yang akan datang di awan-awan akan disaksiakn oleh sekalian bangsa. Dalam Matius 24 : 30 – 31 disebutkan: “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
Jadi dapat kita bayangkan bagaimana dahsyatnya suara sangkakala yang akan diperdengarkan sehingga sampai ke semua penjuru bumi! Bahkan juga disertai ratapan bagi mereka yang akan mengalami penghukuman di bumi dengan api yang bernyala-nyala ( 2 Petrus 3:10 ; 2 Tesalonika 1 : 6-7 ).
Sorak dan nyanyian Halleluyah menggema di sorga

Ketika Yesus datang kedua kali yang juga mengadakan penghukuman dengan tujuh malapetaka atas bumi, di surga terdengar suara nyaring dari
himpunan besar banyak orang, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu." (Wahyu 19 : 1-2).
Dan untuk kedua kalinya juga mereka berkata: ”Halleuyah! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya.” (Wahyu 19 : 3)
Bahkan, ke-24 tua-tua dan keempat mahluk di surga tersungkur menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: “Amin, Halleluyah.” (Wahyu 19 : 4).
Bahkan pada Perjamuan Anak Domba, ada suara dari himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” ( Wahyu 19:6 )
Anak Tuhan harus rajin menggemakan “Halleluya”. Kata Halleluyah berasal dari bahasa Ibrani yang berarti : Pujilah Yahwe ( Tuhan ).

Kerajaan 1000 Tahun Damai
Sebelum kita bersama dengan Yesus di dalam sorga (kekekalan), kita masih memerintah bersamaNya dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai di bumi. Tentu bumi yang kita diami sudah direnovasi menjadi bumi yang baru oleh Tuhan Allah. Apa saja peristiwa atau kejadian pada masa ini?
1. Selama Kerajaan 1000 Tahun Damai, Ular tua, Iblis dan Nabi palsu dicampakkan dalam lautan api yang bernyala-nyala ( Wahyu 19: 19-20 ).
2. Pemerintahan Kristus dengan Gereja-Nya, dalam satu pemerintahan yang berdaukat
3. Akhir dari 1000 Tahun Damai, iblis dilepaskan untuk waktu yang singkat dan mengumpulkan pasukannya dari 4 penjuru dunia ( Wahyu 20 : 7-10 ).

Kebangkitan Kedua untuk mereka yang dihukum

Kalau pada kebangkitan pertama untuk mereka yang mati dalam Tuhan, menyongsong Tuhan di angkasa, maka kebangkitan yang kedua terjadi setelah 1000 Tahun Damai bagi mereka yang mati di luar Tuhan untuk masing-masing dihakimi berdasarkan perbuatan mereka, dan kemudian dilemparkan ke dalam lautan api yang kekal ( Wahyu 20 : 11 – 15 ). Dalam bahasa Ibrani, tempat ini ditulis dalam kata “gehena” yang berarti lautan api yang bernyala-nyala.
Yesus akan datang kembali di bukit Zaitun

Ketika Yesus naik ke surga, dua orang yang berpakain putih telah berpesan: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Para Rasul 1 : 11).

Menjelang kedatangan Yesus, daerah Yerusalem, yang dekat dengan bukit Zaitun menjadi pusat perhatian dunia. Dalam Zakharia 14 : 1 disebutkan bahwa segala bangsa akan memerangi kota Yerusalem. Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran. Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
Yesus pasti datang kembali dengan cara yang sama ketika Ia naik ke surga. Mari kita mempersiapkan diri menyambut hari yang mulia itu. Maranatha, Tuhan kami datanglah!