Bible Text: Kisah Para Rasul 1 : 6-11 | Series: Kedatangan Yesus Kedua Kali

Surga adalah tempat yang nyata, bukan sekadar suasana di mana kita merasakan bahagia. Yesus telah bangkit dari maut dan kematian dan naik ke sana untuk menyediakan tempat bagi kita, dan Ia akan datang kembali untuk yang kedua kali dengan cara yang sama untuk menjemput kita dalam suatu pertemuan yang indah di udara.

Surga bukan suasana, tetapi tempat yang nyata

Masih banyak orang beranggapan bahwa surga adalah suasana dan bukan tempat yang nyata. Mereka beranggapan kalau hidup senang dan bahagia di bumi itulah surga dan kalau hidup kita menderita, itulah neraka. Namun Alkitab dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa surga adalah tempat yang nyata, tempat kediaman Allah. Itulah sebabnya dalam doa Bapa Kami, disebutkan: “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namaMU…”
Banyak juga orang yang bertanya, “Jadi, kalau begitu, di manakah surga, bagaimana di sana?” Kalau dengan teliti kita membaca dan menyimak, surga adalah langit ketiga setelah cakrawala dan luar angkasa. Jadi jika dirinci, tingkatannya adalah sebagai berikut:
1. Langit Pertama
Sering juga disebut cakrawala atau langit (Kejadian 1:6), di mana burung-burung udara beterbangan, diliputi atmosfir. Menjangkau kira-kira 300 km dari permukaan bumi.
2. Langit Kedua
Di mana Allah meletakkan benda penerang seperi matahari, bulan, bintang dan benda langit lainnya. Lapisan langit ini hampa udara, dan sering disebut angkasa luar.
3. Langit ketiga
Rasul Paulus pernah sampai ke tempat ini, dan sampai ke Firdaus, yang merupakan bagian dari surga (2 Kor 12 : 4). Surga juga memiliki tiga tingkatan tempat yaitu: arasy putih atau tahta Allah (Wahyu 22:3), kota Yerusalem baru (Wahyu 21:2) dan Taman Firdaus (Wahyu 2:7). Firdaus bukanlah surga, tetapi bagian dari surga.

Dan sebagai bukti bahwa surga adalah tempat yang nyata, Alkitab mencatat orang-orang yang telah diangkat ke sana:
1. Henokh ( Kejadian 5 : 24 )
2. Musa ( Matius 17 : 3 )
3. Elia ( 2 Raja-raja 2 : 11 )
4. Yesus ( Kisah Para Rasul 1 : 9 )

Siapakah dua orang yang berpakaian putih itu?

Alkitab dengan jelas mencatat bahwa kedua orang yang berpakaian putih itu bukanlah malaikat! Tentulah dua orang ini adalah yang sudah berada di surga. Mereka adalah dua saksi Allah, yang tidak lain adalah Musa dan Elia yang pada masa pelayanan Yesus di bumi pernah hadir bersama Yesus di hadapan Petrus, Yakobus dan Yohanes (Matius 17 : 1 - 4). Dua saksi Allah yaitu Musa dan Elia ini juga yang akan hadir untuk meyakinkan bangsa Israel di akhir zaman dengan melakukan mujizat seperti yang mereka lakukan dahulu (Wahyu 11 : 3 – 6).

Apa pesannya bagi kita?

Kedua orang itu berkata: “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kedatangan Yesus adalah hal yang pasti dan indah. Kita tidak boleh hanya memikirkan karir dan kekayaan kita di bumi, tetapi juga harus mempersiapkan diri menyambut Maranatha!

Dari sejak dulu memang banyak orang yang “sok tahu” dan menetapkan tanggal tertentu tentang kedatangan Yesus. Padahal Yesus sendiri berkata: “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)

Namun kita tidak boleh apatis (tak mau tahu) tentang kedatangan Yesus. Alkitab memberi patokan dan kepastian dari pelajaran “Pohon Ara”. Yesus sendiri berkata: “Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.” (Matius 24 : 34). Pohon ara adalah symbol Negara Israel yang bertunas kembali setelah sekian lama hilang sebagai suatu bangsa karena berpencar ke seluruh bumi. Pada tanggal 14 Mei 1948 Israel secara resmi menjadi suatu bangsa dan 11 Mei 1949, satu tahun kemudian diterima menjadi anggota PBB. Dalam salah satu salinan bahasa Inggris disebut; “Truly I say to you, this generation will not pass away until all these take place.”

Apa artinya? Generasi pohon ara (generasi yang lahir sesudah 11 Mei 1949) tidak akan mati semuanya waktu Yesus datang. Tentu generasi pohon ara yang hidup sehat dan panjang umur masih sempat melihat Yesus datang kembali.

Bagaimana tanggapan kita?

Dunia yang kita diami ini akan binasa dan kita harus mempersiapkan diri menyambut Maranatha dengan memelihara iman. Rasul Paulus berkata: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” (1 Timotius 4 : 7 – 8).