Bible Text: 1 Korintus 15 : 3-8

Injil mencatat Yesus yang lahir, mati, dikubur dan bangkit, bahkan akan datang kembali untuk yang kedua kali. Jika Kristus tidak dibangkitkan, iman kita menjadi sia-sia. Tetapi syukur kepada Allah, yang oleh RohNya membangkitkan Yesus dari antara orang mati, yang juga menghidupkan tubuh kita yang fana ini oleh RohNya.

Roh Kudus membangkitkan Yesus

Yesus bangkit pada hari Minggu, yaitu pada hari pertama minggu itu (Lukas 24:1; Yohanes 20:1). Maria Magdalena yang pertama sekali menyaksikan batu sudah terguling dari kubur itu dan kubur telah kosong, yang kemudian bersama wanita yang lain. Sesuai firmanNya, Yesus bangkit pada hari ketiga.

Siapakah yang membangkitkan Yesus? Rasul Paulus menulis kepada jemaat di kota Roma, "Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu." (Roma 8:10-11)

YESUS membawa darah-Nya sendiri kepada Bapa di surga

Kebangkitan Yesus memberi maklumat kepada dunia: Yesus telah mengalahkan maut, dosa dan setan. Ketika Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena yang hendak memeluk kakiNya, Yesus pun menyampaikan pesan: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17)

Maria Magdalena adalah pemegang amanat berita kebangkitan Tuhan Yesus. Ia segera menyebarkan berita itu kepada teman-teman wanitanya, dan juga kepada murid-murid Yesus,. Namun bagi mereka, perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. (Lukas 24:9-11)

Yesus harus lebih dahulu pergi menghadap kepada Bapa di surga untuk mempersembahkan darahNya sendiri, darah yang tak bernoda dan tak bercacat. Dalam Ibrani 9:12 disebutkan: "dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal." Para wanita yang menyaksikan kebangkitan Yesus memiliki kecintaan yang luar biasa sehingga bilangan murid-murid itu terus bertambah sampai mencapai sekitar 500 orang pada hari kenaikan Yesus ke surga (1 Korintus 15:6).

Peran darah Yesus bagi kita

Salah satu hal yang dibenci oleh setan adalah darah Yesus, yang menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Karena itu kita harus memahami dan menghargai peran darah Yesus.

Menyucikan kita dari segala dosa (1 Yohanes 1:7)
Darah grafirat ( perdamaian, pengampunan ) – Ibrani 9:14
Menebus kita dari kesia-siaan (1 Petrus 1:18-19)
Memberi keberanian untuk masuk ke dalam tempat kudus (Ibrani 10:19-20)
Berkuasa dalam memberikan perlindungan (Keluaran 12:7-13)

Peran Kebangkitan YESUS untuk kerajaan, imam, pemerintahan

Kita bersyukur oleh kebangkitan Yesus, kita bukah hanya diselamatkan tetapi juga beroleh kedudukan. Bukan jabatan duniwai tetapi pelayanan dalam kerajaanNya. Dalam Wahyu 5:9-10 tertulis: "karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kerajaan. Kerajaan yang dimaksud bukan kerajaan dunia, tetapi kerajaan Allah yang membuat kita hidup dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).

Imam, yang dapat memimpin keluarga untuk beribadah, menaikkan doa (memegang cawan emas) dan menaikkan pujian (memegang kecapi) – Wahyu 5:8.
Memerintah bersama Yesus sebagai raja di bumi dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai (Wahyu 5:10).

Banyak yang bertanya: "Siapa yang akan kita perintah dalam Kerajaan itu?" Kita belum ke sana, jadi kita belum tahu siapa yang kita perintah. Yang terpenting adalah bagaimana kita menerima kuasa darah Yesus, kuasa kebangkitanNya untuk menjadi serupa dengan Dia agar kelak layak memerintah bersama dengan Dia.