Bible Text: Rut 1:1-3

Betlehem berarti rumah roti atau gudang makanan. Mengapa di rumah roti atau di gudang makanan terjadi kelaparan sehingga Elimelekh meninggalkan Betlehem?

 

Latar belakang

Kisah  Elimelekh yang meninggalkan Betlehem terjadi pada zaman para Hakim memerintah sesudah kematian Yosua (1427 Sebelum Masehi). Dua puluh tahun setelah kematian Yosua, bangsa Israel sudah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Bangsa Israel gemar melupakan Tuhan bahkan mencobai Tuhan sehingga Tuhan gemas melihat mereka. (Mazmur 78 : 11-21)

 

Mengapa terjadi kelaparan?

Di Betlehem yang terkenal sebagai tempat gudang makanan atau rumah roti, malah terjadi kelaparan.
Hal ini disebabkan:

Setiap orang berbuat sesuka hati

Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel dan setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. (Hakim – hakim 21:25)

Orang Israel melakukan hal yang jahat di mata Tuhan

Di zaman itu, Kaum Lewi mempunyai gundik. Di Gibea terjadi perkosaan beramai-ramai yang menewaskan gundik orang Lewi tersebut. Hal ini memicu perang antara 11 suku melawan suku Benyamin dan menewaskan 40.000 orang Israel dan 20.000 suku Benyamin.

Hal ini mengakibatkan murka Tuhan dan terjadilah kelaparan di Betlehem.

 

Elimelekh meninggalkan Betlehem

Elimelekh berarti: Tuhanku Rajaku. Namun, ketika kelaparan terjadi perut Elimelekh menjadi “raja” sehingga ia meninggalkan Betlehem. Lahirlah bagi Elimelekh dua orang anak-anak laki-laki:

Mahlon = bersakit-sakit
Kilyon = merana

Akibat kelaparan maka keluarga Elimelekh mengalami bersakit-sakit dan berujung dengan merana. Di Moab Naomi kehilangan suaminya dan kemudian kedua anaknya kawin dengan orang Moab. Sepuluh tahun Naomi di Moab dan kedua anaknya meninggal. Tinggallah Naomi sendiri dan kedua menantunya: 3 janda dalam 1 rumah. Pahit adalah hasil yang didapat Naomi karena meninggalkan Betlehem.

 

Naomi kembali ke Betlehem

Di Moab, Naomi mendengar bahwa Tuhan telah melawat umat-Nya dan dia berniat kembali ke Betlehem. Pada awalnya kedua menantunya mau ikut, tetapi Naomi menolak karena tidak ada harapan bagi menantunya itu. Orpa yang pada awalnya ingin mengikuti Naomi akhirnya pulang. Tetapi Rut berketetapan untuk mengikuti Naomi.

Mujur bagi Naomi dan Ruth karena mereka tiba di Betlehem pada awal musim menuai jelai (Rut 1:22). Tuhanlah yang menciptakan nasib mujur bagi mereka. (Yesaya 45:7)

 

Ruth mendapatkan segalanya di Betlehem

Ruth memohon kepada Naomi untuk memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadanya. Ruth pergi memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.

Di Betlehem, Ruth mendapatkan segala hal yang diperlukannya:

Mendapat pekerjaan: Ruth mendapatkan pekerjaan di ladang Boas.
Mendapat perhatian: Ruth mendapatkan perhatian dari Boas.
Mendapat keamanan: Boas memerintahkan kepada pengerjanya laki-laki untuk tidak mengganggu Rut.
Mendapat kemurahan: Rut mendapat kemurahan karena Boas memerintahkan pengerjanya untuk sengaja menjatuhkan bulir-bulir jelai untuk dipungut Rut.
Mendapat belas kasihan: Rut adalah orang asing, namun ia mendapat belas kasihan Boas.
Mendapat rezeki: Rut mendapat seefa jelai dan dari Boas ia memperoleh makanan sampai kenyang, bahkan ada sisanya.
Mendapat arahan mertua: Rut mendapat arahan Naomi untuk mendapat perlindungan dan berbahagia.

 

Happy Ending Rut di Betlehem

Kisah Rut berakhir happy ending di Betlehem, tidak seperti Elimelekh yang berakhir dengan kematian karena meninggalkan Betlehem. Di Betlehem, Boas mengambil Rut menjadi istrinya. Maka atas kasih karunia Tuhan, Ruth mengandung dan melahirkan seorang anak laki – laki yang diberi nama Obed. Obed artinya: Pelayan Tuhan. Dalam hidup ini hendaklah kita menjadi pelayan-pelayan bagi Tuhan karena dalam mengiring dan melayani Tuhan kita tidak akan pernah ditinggalkan, melainkan Tuhan memberikan upah kepada kita. Obed kemudian memperanakkan Isai yang berarti anugerah / hartawan. Isai kemudian memperanakkan Daud yang berarti yang dikasihi. Di Betlehem  Rut menemukan segalanya dan kisah hidup Rut berakhir bahagia.

Apa maknanya bagi kita? Hendaklah kita tidak meninggalkan Betlehem karena di Betlehem kita memperoleh kasih karunia, kelimpahan dan kebahagiaan.

 

Sebuah lagu lama mengingatkan kita:

“Jangan kau tinggalkan Betlehem
Kalau kau tak mau jatuh
Jangan tinggalkan Tuhan Yesus
Kalau kau mau dapat teduh
Rajin datang di kebaktian
Tuhan b’ri girang
Upahmu besar di surga
Kekal s’lamanya”