Bible Text: Yohanes 15:7-8

Hidup kita manusia digambarkan sebagai pohon, di mana Tuhan menginginkan kita untuk berbuah banyak. Suatu kali Yesus pernah mengutuk pohon yang hanya eksis dengan daunnya, tetapi tidak dijumpai buah pada pohon itu, meskipun memang bukan pada musimnya. Pohon itu seharusnya menghasilkan buah walau bukan musimnya. Munkin karena terletak di pinggir jalan, buahnya telah diambil orang lain. Demikian juga secara rohani, banyak orang Kristen yang hanya berbuah bagi diri sendiri, karir, tetapi tidak menghasilkan buah bagi Yesus. Buah apa saja yang dituntut oleh Yesus dari kita?

Buah Pertobatan (Matius 3:8)
Buah yang pertama yang dituntut dari kita adalah buah pertobatan. Dalam Matius 3:8 disebutkan, "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." Bertobat adalah perubahan cara berpikir yang lama dan dibaharui dengan Firman Tuhan sehingga menanggalkan segala perbuatan dosa diganti dengan perbuatan kebajikan. Rasul Paulus menasihatkan kepada jemaat Efesus, "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan" (Efesus 4:28). Tuhan tidak menghendaki kita menjadi orang yang malas, tetapi orang yang rajin dan bekerja keras, karena di atas hal inilah Tuhan melimpahkan berkat-Nya.

Buah Roh Kudus (Galatia 5:22-23)
Buah Roh Kudus satu, tetapi terdiri dari 9 komponen: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Allah menginginkan Roh-Nya bekerja di dalam diri kita sehingga hidup kita dipenuhi dengan kasih, teristimewa kasih kepada Allah, pasangan hidup, keluarga dan kepada sesama. Hidup ini juga harus dijalani dengan kesabaran, mungkin banyak hal yang menyakitkan kita tetapi kita harus tabah. Perlu juga dijalani dengan kemurahan dan bukan dengan kemarahan, kita dikenal sebagai orang yang baik, setia terhadap Tuhan dan keluarga, lemah lembut, dan dapat menguasai diri.

Buah Pekerjaan Baik (Kolose 1:10)
Sebagai umat Tuhan yang tinggal di dalam Yesus, kita juga harus dapat berprestasi di dalam karir dan profesi kita, bukan sekadar biasa-biasa saja. Kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus mengatakan: "sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah". Yusuf di Mesir menjadi orang yang dicari karena oleh Roh Allah ia menjadi orang yang cakap dalam pekerjaannya, selalu berhasil. Sejarah mencatat bahwa negara Mesir jaya di masa lalu karena ada seorang Yusuf berprestasi baik dalam karyanya, mengurusi logistik di Mesir sehingga luput dari kelaparan hebat. Daniel di negeri Babel dalam pemerintahan tiga raja tetap dicari karena memiliki prestasi luar biasa dalam memberi solusi pada peristiwa genting dalam kerajaan itu.

Buah yang dapat menyenangkan orang lain (Roma 1:12-13)
Rasul Paulus memuji jemaat di Roma yang di dalamnya ia menemukan buah. Banyak jemaat di Roma yang aktivitasnya menyenangkan Tuhan dan juga Rasul Paulus, sampai namanya disebutkan satu per satu. Rasul Paulus juga bangga dengan jemaat ini yang kabar imannya sampai ke seluruh dunia (Roma 1:8). Mungkin kita belum bisa seperti jemaat di Roma, setidaknya iman kita tersiar di kota ini, itu sudah merupakan prestasi.

Buah Pemberian (Filipi 4:17)
Dalam Alkitab terjemahan lama, Filipi 4:17 berbunyi: "Bukannya pemberian yang kucari, melainkan aku mencari buah-buahan yang melimpah kepada perkiraanmu." Tuhan tidak ingin kita hanya sekadar memberi, tetapi juga dengan perkiraan sehingga berkat kita melimpah. Gemar memberi adalah ciri orang benar (Amsal 21:26). Orang Israel diwajibkan memberi persembahan khusus ketika anaknya berusia 40 hari (bila laki-laki) saat dibawa ke Bait Allah. Untuk yang kurang mampu persembahannya adalah dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang golongan menengah persembahannya adalah seekor kambimg atau domba, dan bagi yang mampu dapat membawa sapi atau lembu (Imamat 12:6; Imamat 1:2).

Buah Pengudusan (Roma 6:20-22)
Rasul Paulus menekankan kepada jemaat di Roma bahwa hidup lama dan segala perbuatan dosa menyebabkan umat Tuhan menjadi malu dan berujung kematian, untuk itu umat Tuhan harus beroleh buah kepada pengudusan. Rasul Paulus berkata, "Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal."

Buah bibir yang memuliakan Tuhan (Ibrani 13:15)
Saksi terakhir yang menyatakan bahwa kita adalah tanaman Allah adalah buah bibir kita yang memuliakan nama-Nya. Anak-anak Tuhan harus menghindarkan diri dari persungutan, mengeluh, dsb. Tetapi harus senantiasa mengucap syukur, sebagaimana disebutkan dalam Ibrani 13:15, "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya."

Kita hanya dapat berbuah dengan lebat bila tetap tinggal di dalam Yesus, lewat persekutuan yang akrab, rutin, senantiasa merindukan kehadiran Tuhan. Sebagaimana pengakuan Raja Daud yang ingin diam di rumah Tuhan seumur hidupnya, untuk menyaksikan kemurahan Tuhan (Mazmur 27:4).